Liputan6.com, Semarang -- Guna mendorong digitalisasi pendidikan di Indonesia, 370 sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kota Semarang, Jawa Tengah, menjalin kerjasama dengan layanan edukasi digital dari Telkom Indonesia bernama Pijar Sekolah.Id.
Head of Education Ecosystem Telkom, Sri Safitri, mengatakan melalui kerjasama tersebut sekolah mendapatkan banyak manfaat sekaligus.
Baca Juga
Mulai dari layanan internet kecepatan tinggi, platform edukasi Pijar Sekolah, perpustakaan online, berbagai konten belajar digital hingga peningkatan kompetensi digital para guru.
Advertisement
"Ini akan memudahkan dinas pendidikan dan juga sekolah mengelola data secara digital dan terintegrasi, juga memudahkan sekolah dalam urusan PTS, PAS, bank soal, sampai e-Raport Digital," kata Safitri melalui keterangan resminya, Senin (3/10/2022).
Ia memaparkan, melalui modul Sistem Informasi Manajemen (SIM) di dalam platform Pijar, maka sekolah akan lebih mudah mengatur dan mengelola data sekolah, guru, murid hingga orangtua.
"Semua data hasil dari kegiatan belajar mengajar akan tersimpan secara digital sehingga akan memudahkan guru me-review hasil pembelajaran dan dapat dipantau langsung oleh orangtua murid. Bahkan, perkembangan sekolah dapat dipantau oleh Dinas Pendidikan," ucap Safitri menambahkan.
Penandatangan nota kerjasama dilakukan GM Witel Semarang Joko Wiyono dengan Kartika Hedi Aji selaku PLT Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, baru-baru ini.
Turut hadir pula Sekda Kota Semarang Iswar Aminuddin sebagai perwakilan dari Wali Kota Semarang, SekDis Pendidikan Kota Semarang Moh. Ahsan, para Kepala OPD terkait, para Kepala Sekolah SD & SMP di Kota Semarang, GM LEF Telkom Jakarta Ridwan Misbach, Tribe Leader Education Djufri Ardian, OSM Egbis Treg4 Wijayanto, Team Egbis Treg4, dan Witel Semarang.
Ciptakan Smart City
Joko Wiyono mengatakan kerjasama ini mencerminkan adanya harapan besar terhadap program digitalisasi di dunia pendidikan melalui aplikasi Pijar Sekolah.Id guna menciptakan smart city di Kota Semarang.
"Terlebih Pijar Sekolah diimplementasikan secara serentak untuk sekolah-sekolah se-Kota Semarang level SD dan SMP, baik negeri maupun swasta," ujarnya.
Sri Safitri mengapresiasi Semarang sebagai kota pertama yang secara massal merilis aplikasi program digitalisasi di dunia pendidikan yang diharapkan dapat diikuti oleh kota-kota lainnya di Indonesia yang ingin bertransformasi menjadi smart city.
"Kegiatan ini sangat berkorelasi dengan amanat Presiden Indonesia Joko Widodo, di mana Indonesia membutuhkan tambahan 9 juta talenta digital pada 2030," katanya.
Advertisement
Atasi Problematika Pendidikan Selama Pandemi
Sementara Sekda Pemkot Semarang Iswar Aminuddin, menilai pemerintah bisa mengatasi problematika pendidikan selama dua tahun sejak awal pandemi. Hal ini didukung oleh pintar dan cerdasnya siswa serta mahasiswa yang lulus di masa pandemi.
Ia menuturkan pemerintah menerima CPNS kurang lebih 2.000 orang yang berkompeten dan berkualitas semua. Padahal, katanya, mereka adalah sarjana baru alumni “Covid-19”.
“Tanpa tatap muka pun, kita bisa menciptakan sumber daya manusia yang top, itu tidak lepas dari seluruh elemen ekosistem pendidikan yang ada. Pada hari ini kita bersama kembali ingin membuktikan kekuatan kolaborasi sangatlah dahsyat," ujar Iswar memungkaskan.
Infografis Hari Pendidikan Nasional (liputan6.com/Triyasni)
Advertisement