Liputan6.com, Jakarta - Backup Data atau mencadangkan data adalah salah satu langkah untuk menghindari risiko kehilangan data digital.
Dengan begini, pengguna tidak perlu khawatir atau bingung bilamana data digital di perangkat hilang atau rusak karena satu dan lain halnya.
Baca Juga
Cukup dengan me-restore data digital yang sudah dicadangkan, pengguna dapat langsung mengakses file-file yang hilang atau rusak tersebut.
Advertisement
Akan tetapi, tidak sedikit orang terlalu malas untuk membuat cadangan data. Hal ini karena mereka harus menyalin dari satu perangkat ke perangkat lain, dan juga membutuhkan waktu lama ketika ukuran datanya besar.
Nah, berikut ini adalah beberapa cara backup data digital di perangkat kamu dengan mudah dan aman, sebagaimana dilansir The Wired, Rabu (5/10/2022).
1. Harddisk
Cara pertama dan paling mudah adalah penggunaan hardisk. Pengguna bisa membeli hardisk yang tersedia di pasaran dengan kapasitas beragam.
Umumnya, semakin besar kapasitas penyimpanan dan kecepatan hardisk akan semakin tinggi harganya. Pengguna seringkali membutuhkan hardisk dengan kapasitas besar untuk menyalin data di dalam PC atau laptop.
2. Windows Backup dan Time Machine
Selain itu, hadir juga perangkat lunak yang berfungsi sebagai tempat mencadangkan data. Cara ini lebih mudah karena pengguna hanya perlu melakukan beberapa langkah, maka data akan secara otomatis dicadangkan.
Windows menghadirkan Windows backup untuk mencadangkan data personal penggunanya ke dalam akun Microsoft. Namun, perangkat lunak ini tidak bisa memulihkan data yang tersimpan jika terjadi kerusakan pada hard drive.
Ini berbeda dengan apa yang disediakan Time Machine, perangkat lunak dari Mac. Apple memberikan instruksi bagaimana pengguna dapat mengatur Time Machine untuk melakukan pencadangan data tiap harinya ke hard drive eksternal.
Â
3. Cloud
Cara backup digital kedua adalah menggunakan layanan backup data dan menyimpannya di perangkat lain atau biasa disebut "Cloud". Pencadangan data ini bisa menjadi solusi untuk menghindari kehilangan data yang disebabkan kerusakan fisik gadget.
Hal ini tidak seperti penggunaan Dropbox, Google Drive, atau Sync.com. Ketiganya lebih cocok untuk mensinkronisasikan data dalam satu perangkat.
Jadi, ketika pengguna mengubah sebuah dokumen dalam komputer, dokumen yang berada di Dropbox juga akan ikut berubah. Ini yang menjadi penyebab ketika satu dokumen rusak di dalam perangkat, maka dokumen yang ada di tempat tersebut juga ikut rusak karena sinkronisasi.
Melalui layanan pencadangan data ini, pengguna dapat langsung melakukan sign-up, mengunduh aplikasi dari layanan dan data akan segera dicadangkan. Layanan-layanan pencadangan data yang biasa digunakan adalah Backblaze dan iDrive.
4. Software
Cara lain untuk mencadangkan data ke cloud adalah menggunakan aplikasi dengan kemampuan menghubungkan pengguna ke beberapa layanan penyimpanan online.
Hanya dengan memanfaatkan satu aplikasi, metode ini memudahkan pemilik data digital untuk mencadangkan data ke beberapa layanan online. Untuk metode ini, aplikasi yang bisa digunakan adalah Duplicati.
Advertisement
Tips Backup Data di Laptop atau PC
Tentunya orang tidak ingin kehilangan data penting terkait pekerjaan atau tugas sekolah gara-gara kesalahan teknis komputer atau terserang virus.
Untuk itu, data-data digital yang ada di perangkat elektronik, baik itu komputer, laptop, hingga smartphone dan tablet haruslah di-backup untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Berikut adalah tips dari Western Digital untuk mem-backup file di PC, tablet, atau smartphone dengan aman dan mudah.
1. Atur Backup Data Otomatis
Makin sering kita melakukan backup akan makin baik dan aman. Untuk itu, lakukan proses backup data sesering mungkin.
Untuk memudahkan dan menghemat waktu saat proses backup, kini backup bisa dilakukan secara otomatis. Pasalnya ada banyak solusi penyimpanan seperti cloud storage dan hard disk yang memiliki fitur backup data otomatis.
Pengguna hard disk WD My Passport dan My Passport Ultra misalnya, bisa menggunakan software WD Backup yang memudahkan pengguna menjadwalkan backup data otomatis. Dalam hitungan hari, minggu, atau bulan sekali.
Namun jika fitur backup data otomatis, backup manual pun bisa tetap dilakukan demi keamanan. Â
2. Pengarsipan yang Rapi
Pengguna perlu menyimpan foto, video, dan dokumen-dokumen penting ke perangkat penyimpanan yang aman seperti hard disk atau flash disk.
Selanjutnya arsipkan data ini tiap dua tahun sekali, jika memungkinkan pindahkan semua arsip ke perangkat penyimpanan berbeda. Disarankan oleh WD pemindahan data ke beberapa perangkat berbeda dilakukan 3-5 tahun sekali.
Hal ini penting dilakukan untuk meminimalisasi kerusakan perangkat elektronik, sehingga file cadangan bisa selalu aman dalam jangka waktu panjang.
Advertisement
3. Gunakan Hardware atau Software Terenkripsi
Umumnya, data atau file paling rawan hilang atau disalahgunakan ketika sedang ditransfer dari satu lokasi ke lokasi lain. Dengan menggunakan hardware atau software terenkripsi, file akan lebih aman.
4. Gunakan Password atau Kata Sandi
Pengguna perlu menggunakan kata sandi agar keamanan tiap data bisa tetap terjaga dan terhindar dari risiko pencurian pihak lain.
Untuk pengguna smartphone Western Digital menawarkan SanDisk Ultra Dual Driver Go dan SanDisk Ultra Dual Drive Luxe yang memungkinkan pengguna memindahkan file antara smartphone, tablet, dan laptop dengan USB Type C.
OTG ini memudahkan pengguna ketika mem-backup foto, video, musik, dokumen, atau kontak yang ada di smartphone dengan aplikasi SanDisk Memory Zone. Pengguna bisa menerapkan kata sandi untuk mengakses file tertentu sehingga datanya akan lebih aman.