Liputan6.com, Jakarta - Komunitas esports Indonesia turut menyampaikan rasa dukanya terhadap tragedi Kanjuruhan, yang membuat 125 orang meninggal dunia usai pertandingan Arema vs Persebaya.
Akun resmi dari Mobile Legends Professional League atau MPL Indonesia di Instagram, ikut mengunggah ilustrasi pita hitam sebagai simbol belasungkawa terhadap kejadian yang terjadi di dunia sepak bola Tanah Air ini.
Baca Juga
"Turut berduka untuk Sepak Bola Indonesia," tulis @mpl.id.official pada 2 Oktober 2022 lalu, dikutip Selasa (4/10/2022).
Advertisement
View this post on Instagram
Sementara, PUBG Mobile Indonesia melalui akun @pubgmobile_id di Instagram juga menyatakan duka mendalamnya, disertai gambar pita hitam.
"Doa kami bersama para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga senantiasa diberikan kesabaran dan ketabahan," tulis Tim PUBG Mobile Indonesia.
View this post on Instagram
Garena Free Fire Indonesia melalui akun Instagram @freefirebgid juga menyatakan duka cita yang dalam untuk para pecinta sepak bola, atas peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut.
"Semoga almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggal dapat diberikan ketabahan," tulis tim Free Fire.
View this post on Instagram
Beberapa tim esports besar juga menyatakan rasa belasungkawanya. Seperti Evos yang melalui akun resmi di Instagram, mengajak masyarakat untuk berdoa bagi para korban tragedi Kanjuruhan Malang.
Selain menyampaikan belasungkawanya, tim Onic Esports melalui akun Instagram juga berharap agar tidak ada tragedi semacam ini lagi di kemudian hari.
Di Twitter, Alter Ego juga menyampaikan duka cita untuk insiden di Malang. Mereka juga berharap agar dunia sepak bola Indonesia dapat segera pulih.
Senada dengan tim-tim lainnya, RRQ juga berharap agar seluruh korban meninggal dunia ditempatkan di sisi Tuhan Yang Esa, serta kesembuhan bagi para korban luka.
"Kami berharap, semoga tidak ada lagi kejadian serupa di masa mendatang," tulis tim esports RRQ yang juga mengganti foto profilnya dengan warna hitam putih, yang juga tersemat sebuah pita putih di logo itu.
View this post on Instagram
View this post on Instagram
Polri Mutakhirkan Data Korban Meninggal
Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan sebelumnya telah memutakhirkan data mengenai korban tewas dalam, tragedi Arema yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).
Hasil pemutakhiran menunjukkan bahwa suporter yang meninggal dunia sebanyak 125 orang. Catatan tersebut menjadikan tragedi Kanjuruhan sebagai insiden sepak bola paling mematikan ketiga di dunia.
Diketahui, sempat terdapat laporan berbeda mengenai korban dalam peristiwa nahas pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022/023.
Pihak terkait mengeklaim korban berjumlah 127 orang, yang kemudian bertambah menjadi 129 dan 174 orang. Kondisi itu membuat Indonesia disebut-sebut sebagai negara dengan tragedi sepak bola mengerikan kedua sepanjang sejarah.
Polri akhirnya memperbarui data, sehingga didapati 125 orang meninggal dunia. Menurut Nyoman, selisih angka korban tewas pada awal pemberitaan dipicu oleh kesalahan pencatatan di rumah sakit yang menangani korban.
“Update data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129, setelah ditelusuri di RS terkait menjadi meninggal dunia 125 orang. Jumlah korban luka sebanyak 323 orang,” tutur Nyoman kepada wartawan pada Minggu (2/10/2022).
Advertisement
Instruksi Jokowi Soal Tragedi di Kanjuruhan
Preisden Republik Indonesia Joko Widodo sendiri telah memberikan arahan untuk menghentikan sementara pelaksanaan Liga 1 sebagai imbas dari tragedi Arema pada Minggu (2/10/2022).
Ia memerintahkan Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI agar melakukan evaluasi menyeluruh pada pelaksanaan pertandingan, serta prosedur pengamanan di laga sepak bola.
“Saya telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri, dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepak bola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya,” tutur Jokowi pada Minggu (2/10/2022).
“Khusus kepada Kapolri, saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini. Untuk itu, saya juga memerintahkan PSSI agar menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilaksanakan,” pungkasnya.
(Dio/Ysl)