Liputan6.com, Jakarta - Spotify menghentikan sebelas judul podcast original yang diproduksi oleh studio Gimlet dan Parcast. Berdasarkan pernyataan juru bicara Spotify, Grey Munford, judul podcast tersebut di antaranya How to Save a Planet, Crime Show, dan Medical Murders.
Pengumuman ini muncul setelah adanya perubahan struktur posisi karyawan di dalam perusahaan. Direktur Pelaksana di studio Gimlet, Lydia Polgreen, meninggalkan studio tersebut pada musim panas ini.
Baca Juga
Sementara pada musim semi, founder studio Parcast, Max Cutler, sudah dipromosikan menjadi Kepala Creator Content and Partnership.
Advertisement
Tidak lama setelahnya, perusahaan mulai mengumumkan pengganti direktur untuk kedua studio. Pertama adalah Nicole Beemsterboer, pengganti Lydia Polgreen sebagai direktur Gimlet.
Sebelumnya, Nicole Beemsterboer bergabung dengan Spotify pada Maret lalu sebagai Pimpinan News and Knowledge di studio yang sama.
Selain itu, Liliana Kim juga maju menduduki posisi Direktur Pelaksana di Studio Parcast, menggantikan Max Cutler. Liliana Kim sempat menjabat tiga tahun sebagai Manajer di studio APM.
Acara podcast lain yang akan berakhir dalam satu bulan ke depan di antaranya Every Little Thing garapan Gimlet dan Female Criminals, Crimes of Passion, Dictator, Mythology, Haunted Places, juga Urban Legends dari studio Parcast.
Sementara itu, ada juga podcast Horoscope Today garapan Parcast yang akan berakhir pada kuartal kedua dari 2023.
Grey mengatakan, sekitar 5 persen karyawan Spotify yang bekerja dalam produksi podcast tersebut akan diberhentikan atau dipindahkan ke acara podcast yang baru.
Kabar berhentinya produksi How to Save a Planet merupakan kabar yang tiba-tiba, mengetahui acara ini diterima dengan baik oleh penikmatnya. Pembawa acara podcast, Alex Blumberg belum membagikan pernyataannya kepada publik mengenai pengumuman pembatalan ini.
Â
Podcast-Podcast Garapan Studio Parcast dan Gimlet
Studio Parcast memproduksi judul-judul podcast yang bertema true crime. Beberapa acaranya seperti Serial Killers, Cold Cases, dan Conspiracy Theories berhasil menempati peringkat Top 100 podcast di Spotify.
Namun, acara-acara yang dihentikan produksinya tergolong sebagai acara dengan kinerja penampilan yang rendah.
Sementara untuk Gimlet, tidak banyak judul podcast yang diproduksi studio masuk ke dalam daftar Top 100.
Salah satu acara terbesarnya yang berjudul Reply All, cukup terkenal tahun lalu. Munculnya masalah internal di antara staf menyebabkan acara tersebut berakhir di awal tahun ini.
Akan tetapi, cukup mudah bagi perusahaan untuk mengabaikan masalah ini, mengingat saat ini Spotify sedang fokus terhadap produksi program seperti Meghan Markle's Podcast dan Batman: Unburied.
Advertisement
Spotify Bakal Pisahkan Tombol Play dan Shuffle untuk Pelanggan Premium
Spotify baru saja mengumumkan adanya perubahan tampilan bagi mereka para pelanggan Premium. Lewat perubahan ini, Spotify memisahkan tombol play dan shuffle yang biasanya digabung berada di atas daftar putar atau laman seorang musisi.
Seperti dikutip dari The Verge, Rabu (3/8/2022), tombol tersebut saat ini ditampilkan menjadi satu. Namun dalam beberapa minggu ke depan, pelanggan premium di Android dan iOS akan melihat tombol yang terpisah.
"Perubahan baru ini akan memungkinkan Anda memilih mode yang diinginkan di atas playlist dan album, lalu mendengarkannya sesuai keinginan," tulis Spotify dalam unggahan terbaru di blog-nya.
Keberadaan tombol shuffle yang ada di Spotify memang menjadi salah satu perhatian pengguna. Sebab, tombol yang ada sekarang kerap membingungkan.
Saat ini, aplikasi Spotify di Android dan iOS menampilkan tombol Play besar yang digabung dengan tombol Shuffle kecil, sehingga pengguna kesulitan untuk memutar lagu dari urutan pertama.
Dengan adanya perubahan tampilan ini, pengguna dapat lebih mudah memilih untuk memutar lagu secara acak atau sesuai urutan. Hanya, fitur ini memang ditujukan bagi pelanggan Premium saja, sedangkan versi gratis tidak akan mendapatkannya.
Adele Minta Spotify Hilangkan Tombol Shuffle
Pada tahun lalu, Spotify juga berhenti mengacak pemutaran lagu-lagu album secara default. Menurut laporan BBC, keputusan Spotify menghilangkan tombol shuffle di album page ini dilakukan atas permintaan dari penyanyi Adele.
Sebelumnya, ketika melihat album di Spotify, pengguna akan melihat ikon shuffle kecil di dalam tombol "Play". Hal ini memperlihatkan, aplikasi streaming musik ini mulai memutar lagu-lagu di album dalam urutan acak, padahal pemutaran lagu secara acak tidak selalu diinginkan oleh pengguna.
Untuk itu, dengan perubahan tersebut, ketika pengguna menekan tombol "Play" di tampilan album, lagu-lagu akan diputar secara berurutan sesuai treknya. Hal ini berlaku selama pengguna berlangganan layanan Premium Spotify.
Kendati demikian, pengguna masih bisa mengaktifkan mode acak dengan mengaktifkan ikon "Shuffle", saat melihat trek individual. Adele sendiri meminta Spotify untuk mengubah fitur ini dengan alasan, album harus didengarkan dalam urutan tertentu.
Advertisement