Sukses

Proptech Startup Amoda Unjuk Gigi di Rangkaian Kegiatan KTT G20

Amoda unjuk gigi di KTT G20 dalam rangka mengenalkan produk mereka yang dinilai efektif bagi pengusaha dan/atau pemilik properti

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian kegiatan di ajang Konferensi Tingkat Tinggi G20 Indonesia 2022 antara lain menampilkan jajaran startup lokal. Proptech startup Amoda menjadi salah satu startup lokal yang mencuri perhatian.

Robin Yovianto selaku CEO di Amoda menyatakan bahwa Amoda unjuk gigi di KTT G20 dalam rangka mengenalkan produk mereka yang dinilai efektif bagi pengusaha dan/atau pemilik properti. Misalnya, menurut Robin, salah satu produk Amoda yakni ErgaPods memungkinkan pengusaha memindahkan asetnya ke mana pun mereka mau.

"Dulu tempat bekerja atau berbisnis seperti ini tak bisa dipindahkan sehingga investasi akan mati. Mereka sekarang bisa mengefisienkan investasinya. Pemindahannya juga tidak perlu pakai crane, seperti memindahkan kontainer yang menghabiskan uang sekitar Rp 30 juta,” ujar Robin, dalam siaran pers yang Tekno Liputan6.com terima.

Lima unit ErgaPods turut Amoda tampilkan di sana dan diisi oleh sederet jenama kenamaan yang memanfaatkan produk mereka. Selain karena bentuknya yang unik dan modern, produk berukuran 3,6 x 2,4 meter itu memiliki desain yang dapat dipindahkan dan diperluas sesuai dengan kebutuhan.

Berkat konsep tersebut, Agusti “Bojes” Salman Farizi, Co-Founder di Amoda, menuturkan bahwa Amode dapat menjadi solusi bagi para pelaku usaha dalam menemukan lokasi terbaik untuk bisnisnya.

"Bagi kami, di mana pun lokasinya, Amoda solusinya," tutur Bojes.

 

2 dari 4 halaman

Jawaban atas keresahan di dunia konstruksi

Setelah lulus dari Stanford University pada 2017, Robin mengenal industri konstruksi dan bangunan lebih dalam. Tidak hanya dari sisi keilmuan, pengalaman mengajarkan dia berbagai kendala yang dihadapi di industri konstruksi dan bangunan, entah itu secara teknis maupun pembiayaan.

"Banyak hal yang tidak efisien dan optimal dalam sebuah pembangunan konstruksi. Banyak uang yang digelontorkan dan tak efisien, sehingga budgeting selalu bocor, penjadwalan selalu lewat," kata Robin.

Juga di dunia properti. Robin berkeyakinan bahwa para pengusaha di Indonesia memiliki banyak lahan tidak termanfaatkan dengan baik atau setidaknya tak terpakai dengan maksimal.

Berangkat dari keresahan itulah Robin meyakini bahwa Amoda dapat menjadi jawaban untuk membenahi setiap proses pengembangan dan konstruksi dari hulu hingga ke hilir. Amoda, kata Robin, berkomitmen untuk mengefisiensikan setiap proses terkait.

 

3 dari 4 halaman

Solusi untuk UMKM

Selain ErgaPods, Amoda juga merilis ErgaBox untuk skala bisnis lebih kecil seperti pelaku UMKM yang ingin memaksimalkan ketersediaan lahan untuk usaha mereka.

Sebagian besar pemilik UMKM, menurut Robin, cenderung berfokus pada kinerja bisnisnya. Karena itu, mereka tidak jarang tidak memiliki solusi di aspek optimalisasi ketersediaan lahan bagi usaha mereka.

"Kami ingin para pemilik UMKM ini jangan sampai tertipu oleh kontraktor-kontraktor bandel dan akhirnya jadi masalah," ujar Robin.

Saat ini Amoda tengah merancang produk dan layanan lainnya yang tak lepas dari visi perusahaan. Amoda ingin merilis produk teknologi yang dapat membantu bisnis mengidentifikasi lokasi mana yang tersedia untuk disewakan dan tepat guna untuk kelanjutan sebuah bisnis.

"Akhir tahun ini kami menargetkan pemasangan 300 unit campuran dari ErgaPods dan ErgaBox," ujar Robin.

4 dari 4 halaman

Raih Pre-Seed Funding dari East Ventures cs

Diwartakan sebelumnya, Amoda mengumumkan telah meraih pendanaan pre-seed funding dengan nilai yang tidak diungkapkan.

Putaran pendanaan ini dipimpin oleh East Ventures, perusahaan modal ventura (venture capital firm) yang terbuka pada seluruh sektor di Indonesia dan Asia Tenggara.

"Dana dari East Ventures akan mempercepat misi kami untuk membawa lebih banyak dampak sosial dan ekonomi untuk Indonesia," tutur Robin.

Melisa Irene, Partner di East Ventures, menyatkaan bahwa pihaknya bersemangat akan inovasi AMODA di pasar desain dan konstruksi properti di Indonesia.

"Para pendiri AMODA memiliki pengalaman relevan dan kuat baik secara lokal maupun global. Hal tersebut membuat kami yakin bahwa era pembangunan properti yang lebih efisien di Indonesia akan segera hadir," kata Irene.

Hingga pertengahan tahun 2022, AMODA mengaku telah peningkatkan pendapatannya dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pencapaian ini juga turut dikombinasikan dengan pertumbuhan adopsi pengguna, di mana pemerolehan klien diklaim 50 persen lebih cepat.