Sukses

Signal Uji Coba Fitur Stories Mirip Instagram, WhatsApp, Facebook dkk

Signal kedapatan sedang melakukan uji coba untuk sebuah fitur mirip Stories yang ada di Instagram, WhatsApp, Facebook dan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Signal bakal menjadi aplikasi pesan terenkripsi terkini yang mengadopsi Stories ke dalam layanan, mengekor Instagram, Facebook, WhatsApp, dan lainnya.

Diketahui, aplikasi perpesanan yang fokus pada privasi ini baru saja uji coba beta untuk sebuah fitur mirip Stories pekan kemarin.

Mengutip Engadget, Senin (10/10/2022), pengguna Signal dapat berbagi video, gambar dan pesan berbasis teks ke lawan bicara.

Sementara itu, fitur Stories di dalam layanan akan hilang dengan sendirinya setelah masa waktu 24 jam berlalu sejak diterima lawan bicara.

Seperti platform lainnya, Stories di Signal sudah mendukung fitur enkripsi end-to-end.

Pengguna dapat memilih untuk membagikan postingan ke pengguna Signal lainnya, baik yang ada di kontak atau siapa pun yang pernah menjadi lawan bicara.

Jika memilih untuk posting story ke grup, maka anggota grup tersebut dapat bereaksi, membalas, dan membagikannya ke grup atau orang lain.

Saat ini, hanya pengguna beta yang bisa melihat dan menggunakan Stories di Signal. Pengguna biasa sayangnya hingga kini belum bisa mengaksesnya.

Apakah dengan fitur baru Signal ini akan menarik jumlah pengguna baru yang pakai aplikasi chat ini? Hal itu akan dijawab dengan berjalannya waktu.

Walau banyak diadopsi oleh penyedia platform, nyatanya tidak semuanya sukses menghadirkan fitur Stories ini ke dalam layanan mereka.

Contoh paling jelas adalah Twitter dan LinkedIn, dimana mereka memutuskan untuk menghapus Stories dari layanan hanya dalam kurun waktu 1 tahun saja.

2 dari 4 halaman

1.900 Pengguna Aplikasi Pesan Signal Dapat Ancaman Hacker

Aplikasi olah pesan Signal

Signal mengumumkan, setidaknya 1.900 akun penggunanya berpotensi terungkap ke siapa pun yang meretas Twilio. Signal juga menyebut, hacker mencari tiga nomor tertentu selama mereka memiliki akses.

Insiden ini berkaitan dengan peretasan data yang mempengaruhi Twilio. Twilio adalah gateway yang membantu platform web berkomunikasi melalui SMS atau suara.

Mengutip The Verge, Selasa (16/8/2022), sejauh ini Signal mengatakan telah mendapat informasi--satu atau tiga pengguna tersebut. Hacker menggunakan akses Twilio mereka mendaftarkan ulang perangkat baru dengan nomor mereka.

Dengan begitu, hacker bisa mengirim dan menerima pesan dari akun yang dicuri tersebut.

"Riwayat pesan, daftar kontak, informasi profil, siapa yang mereka blokir dan data pribadi lainnya tetap aman," kata Signal.

Signal menambahkan, informasi yang diakses penyerang memungkinkan mereka meregistrasikan perangkat tak dikenal ke akun Signal pengguna, jika mereka tidak mengaktifkan fitur Registration Lock.

3 dari 4 halaman

Ajak Pengguna Pakai Fitur Registration Lock

Fitur About di Aplikasi Olah Pesan Signal. Kredit: Signal

"Kami telah mengindentifikasi dan mengontak 1.900 pengguna yang kemungkinan terdampak. Kami menganjurkan mereka meregistrasikan nomor Signal dan mengajak mereka mengaktifkan Registration Lock," kata pihak Signal.

Bukan hanya itu, Signal juga bekerja sama dengan Twilio untuk memastikan perusahaan gateway ini memperbarui praktik keamanan mereka.

Signal sebelumnya mengirim pesan dengan tautan ke halaman dukungan untuk akun yang kemungkinan terdampak pelanggaran data. Signal juga membatalkan pendaftaran semua perangkat yang terhubung ke akun tersebut, dan menyebut proses bakal selesai.

Sekadar informasi, kasus ini bermula saat Twilio, perusahaan yang menyediakan verifikasi berbasis nomor telepon ke Signal menderita serangan phishing.

4 dari 4 halaman

Jumlah Pengguna Signal di Ukraina Melonjak

Aplikasi Signal (Foto via bgr.com)

Masih seputar Signal, adopsi aplikasi pesan terenkripsi Telegram dan Signal di Ukraina meraih tonggak pencapaian baru sejak invasi Rusia pada 24 Februari 2022.

Dalam kurun waktu sekitar tiga pekan, sejak 24 Februari 2022 hingga 20 Maret 2022, adopsi Signal dan Telegram secara kolektif mengumpulkan 1,7 juta pemasangan baru di App Store dan Google Play region Ukraina.

Angka itu, jika dibandingkan dengan periode tiga pekan sebelum invasi pada 30 Januari 2022 hingga 23 Februari, menunjukkan peningkatan nyaris dua kali lipat atau tepatnya 197 persen.

Meskipun Telegram meraih lebih banyak pemasangan di Ukraina dan Rusia, Signal memimpin dalam hal pertumbuhan.

Di Ukraina, unduhan Signal melonjak 1.075 persen menjadi 787.000 antara 24 Februari dan 20 Maret dari 67.000 pada periode sebelumnya.

Sementara di Rusia, Signal mengalami pertumbuhan 286 persen menjadi 425.000, naik dari 110.000.

(Ysl/Isk)

Video Terkini