Liputan6.com, Jakarta - Bulan lalu, publisher 2K Games mengumumkan ada hacker yang telah menyusup ke platform help desk mereka secara ilegal. Hacker tersebut memanfaatkan platform help desk 2K Games untuk mengirimkan tautan berbahaya ke pelanggan.
Setelah informasi mengenai dampak serangan tersebut belum dipastikan, dari laporan terbaru VGC, 2K Games memastikan ada sejumlah pelanggan yang terdampak.
Baca Juga
Karenanya, seperti dikutip dari Kotaku, Rabu (12/10/2022), perusahaan telah mengirimkan email pada para pelanggan tersebut.
Advertisement
Kendati demikian, 2K Games menyebut tidak ada indikasi bahwa informasi finansial atau password pelanggan yang ada di sistem mereka telah dibobol. Namun, beberapa data pribadi yang diberikan pelanggan saat menghubungi help desk kemungkinan berhasil diambil hacker.
Beberapa data tersebut di antaranya adalah alamat email, nomor helpdesk ID, gamertag, hingga informasi soal konsol. Data-data itu pun disebut akan dijual oleh para hacker secara online.
Untuk itu, 2K Games mengingatkan para pelanggan yang menerima email dari help desk mulai 6 Oktober 2022 untuk melakukan sejumlah hal agar memastikan keamanan akun mereka, mulai dari mengatur ulang password dan mengawasi aktivitas akun mereka.
Selain itu, perusahaan juga meminta para pelanggan melakukan restart komputer mereka. Alasannya, berdasarkan investigasi dan uji coba internal perusahaan, mematikan dan menyalakan perangkat akan memberikan perlindungan tambahan dari malware.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, publisher 2K Games mengumumkan ke publik ada pihak ketiga telah menyusupi platform help desk-nya secara ilegal.
Rupanya, hacker tersebut memanfaatkan platform help desk 2K Games untuk mengirim tautan berbahaya ke pelanggan.
Aksi Peretasan di 2K Games
Laporan Bleeping Computer menyebut, sejumlah besar gamer 2K Games mendapatkan email dari dukungan Zendesk yang tidak dibuatnya.
Bersama email tersebut, ada lampiran file zip berisi program yang dapat dieskekusi, berupa launcher baru untuk 2K Games. Padahal, sebenarnya isinya adalah malware pencuri informasi yang dijuluki sebagai RedLine.
Malware RedLine yang dikirimkan ke pelanggan ini biasanya dijual di darkweb dan bisa melacak dan mentransmisikan data sensitif. Mulai dari password yang disimpan di browser, detail login email, informasi kartu kredit dan dompet kripto, dan lain-lain.
Sejauh ini, 2K tidak memberi informasi tambahan tentang jumlah pelanggan yang mungkin telah terdampak. Akun Twitter perusahaan pun tidak mengunggah informasi detail terkait hal ini.
Para pelanggan yang telah berinteraksi dengan link jahat tersebut disarankan untuk menginstal dan menjalankan program antivirus, mengecek akun email untuk adanya perubahan yang tidak dilakukan pengguna, dan mereset password yang disimpan di browser.
Advertisement
Hacker Sebar Footage Video GTA 6
Sebelumnya, gamer dibuat terkejut dengan beredarnya screenshot (tangkapan layar) dan video gameplay singkat gim Grand Theft Auto 6 (GTA 6) buatan Rockstar Games.
Disebutkan, aset game GTA VI tersebut diambil dari server Rockstar oleh hacker yang menyebut diri mereka "teapotuberhacker".
Mengutip Gamespot, Senin (19/9/2022), grup hacker ini mengklaim telah mencuri source code dan aset gim GTA 5 dan 6, juga GTA 6 versi pengembangan.
Dari 90 lebih video yang saat ini beredar di internet, terlihat bagaimana karakter di dalam gim ini melakukan aksi perampokan hingga tembak-menembak.
Video tersebut dikonfirmasi oleh laporan Jason Schreier dari Bloomberg, mengatakan GTA 6 berlatar di kota fiksi Miami--lanjutan cerita Vice City.
Selain itu, game baru Rockstar ini juga menampilkan karakter utama wanita untuk pertama kalinya.
Â
Bocoran Soal GTA 6
Walau video tersebut masih sebatas gim dalam pengembangan, tetapi banyak fitur yang sudah berfungsi dan memperlihatkan lebih awal seperti apa game GTAÂ 6.
Adapun bocoran video ini pertama kali muncul di GTAForums, dengan dugaan peretas mencari source code apa pun yang diminta anggota forum tersebut.
Salah satu permintaan terkait dengan kasus pengadilan melibatkan Take-Two, dengan permintaan yang diduga dibuat oleh salah satu terdakwa dalam kasus tersebut.
Informasi, Rockstar Games sudah mengonfirmasi Grand Theft Auto 6 sedang dalam proses pengembangan berdasarkan postingan di blog resmi perusahaan.
Hingga kabar ini marak beredar di internet, baik Rockstar Games dan Take-Two masih belum memberikan komentar terhadap aksi kebocoran tersebut.
(Dam/Isk)
Advertisement