Liputan6.com, Jakarta - Meta, perusahaan induk Facebook bentukan Mark Zuckerberg disebut-sebut masuk ke dalam daftar buku hitam pemerintah Rusia.
Adalah Rosfinmonitoring, Layanan Pemantauan Keuangan Federal Rusia yang memasukkan pemilik Facebook, Instagram, dan WhatsApp ini ke dalam daftar teroris dan ekstremis.
Baca Juga
Diketahui, Meta pertama kali ditetapkan sebagai organisasi teroris untuk pertama kalinya oleh Rusia pada Maret 2022.
Advertisement
Kala itu, pengadilan Moskow mengklaim platform media sosial populer di dunia ini menjadi tempat beredarnya informasi hoaks.
Sebulan kemudian, Mark Zuckerberg menjadi salah satu petinggi teknologi yang dilarang masuk Rusia karena dianggap mempromosikan paham "Russophobia".
Sontak kabar ini membuat jutaan pengguna Facebook, Instagram, dan WhatsApp di Rusia kebingungan tentang klasifikasi "teroris" dan "ektrimis" oleh pemerintah.
Organisasi hak internet Rusia, Roskomsvoboda menjelaskan masuknya Meta ke dalam daftar hitam Rosfinmonitoring tidak mencegah pengguna terus menggunakan layanan media sosial.
Akan tetapi, pengguna tidak bisa transaksi keuangan dengan perusahaan atau layanan milik Meta lainnya, seperti WhatsApp, Instagram, hingga merek lainnya.
Ini berarti pengguna yang berbasis di Rusia tidak dapat secara legal memakai opsi monetisasi di Instagram atau Facebook, menjalankan iklan di platform, atau bertransaksi apa pun di toko yang dihosting di kedua platform.
Perlu dicatat, Facebook telah berhenti menawarkan layanan mereka untuk membuat dan menjalankan iklan bagi pengguna dan perusahaan Rusia pada Maret 2022.
Pengacara Rusia Pavel Chikov menjelaskan, memberikan gambaran berbeda di Telegram dengan mengatakan kantor kejaksaan telah mulai mendistribusikan peringatan kepada pengguna Facebook dan Instagram.
Dia menyebutkan, pengguna akan didenda administratif atau pidana karena memposting di platform layanan media sosial tersebut.
Meta Perkenalkan Headset VR Quest Pro Seharga Rp 23 Juta
Sebulan lalu, Mark Zuckerberg, CEO Meta mengungkap bakal meluncurkan kehadiran headset VR terbaru mereka Oktober 2022.
Sesuai janji, perusahaan merilis headset VR Quest Pro bertepatan dengan acara Meta Connect 2022.
Sebelumnya, bocoran tentang headset VR baru milik Meta ini sudah ramai beredar di dunia maya, mulai dari nama kode perangkat Project Cambria hingga foto bentuk headset.
Dengan pengumuman ini, perusahaan bentukan Mark Zuckerberg itu juga sudah mulai proses preorder di Amazon.
Quest Pro sendiri tampil dengan beberapa peningkatan dengan optik baru menggantikan lensa Fresnel yang terpasang di Quest 2.
Meta juga menegaskan, Quest Pro adalah headset VR pertama yang menggunakan Qualcomm Snapdragon XR2+.
Mengutip IGN, Rabu (12/10/2022), perangkat ini digadang-gadang mampu bekerja optimal dengan performa 50 persen lebih tinggi ketimbang Quest 2.
Advertisement
Harga Meta Quest Pro
Selain itu, headset Quest Pro ini juga mampu menjaga suhu perangkat lebih baik ketika dipakai dalam waktu lama.
Berdasarkan penjelasan Meta, Quest Pro diklaim memiliki piksel 37 persen lebih banyak dan 10 persen lebih besar daripada Quest 2.
Dalam hal desain, Quest Pro memiliki bodi lebih ramping dan ringkas dibandingkan Quest 2 dengan lensa berbentuk panekuk dab baterai melengung di bagian belakang.
Meta mengklaim, Quest Pro ini sebagai headset VR tertipis dan paling seimbang yang pernah dibuat.
Untuk perangkat pengendali, Quest Pro disertakan dengan kontroler bernama Touch Pro yang dilengkapi sensor bawaan pada setiap pengontrol.
Dengan ini, kontroler Quest Pro dapat melacak posisi pengguna dalam ruang 3D. Meta mengonfirmasi, Quest Pro ini dibuat untuk bekerja bukan untuk bermain gim.
Meski begitu, headset VR ini kompatible dengan aplikasi dan game Quest 2. Meta memasang harga Quest Pro di USD 1499 atau sekitar Rp 23 jutaan.
Bocor Gara-Gara Ketinggalan di Hotel
Meta berencana bakal memperkenalkan headset virtual reality (headset VR) terbaru mereka ke publik pada Oktober 2022. Namun tepat sebulan jelang perilisannya, tampilan dari perangkat itu sudah bocor duluan ke internet.
Tampilan dari headset bernama Meta Quest Pro ini diunggah ke Facebook oleh akun milik Ramiro Cardenas beberapa waktu lalu. Oleh Cardenas, perangkat itu disebut ketinggalan di sebuah kamar hotel.
Dalam video yang diunggah Cardenas, seperti dikutip dari Engadget, Jumat (23/9/2022), Cardenas menunjukkan headset hitam dengan tiga kamera di bagian depan, mirip dengan apa yang sekilas terlihat dari Project Cambria Meta.
Headset VR Meta baru itu juga terlihat seperti model yang ditampilkan dalam sebuah video instruksional yang bocor. Cardenas juga memperlihatkan adanya controller baru dengan desain yang baru, menggantikan looped controllers dari sebelumnya.
Kemasan headset ini menunjukkan tulisan "Meta Quest Pro," yang disertai stiker "Not for resale - engineering sample." Cardenas mengungkapkan kepada The Verge, bahwa penyewa kamar telah mengambil kembali perangkat tersebut.
Mengutip The Verge, Meta sebelumnya telah mengumumkan bakal menyiarkan secara langsung Connect Conference pada 11 Oktober 2022 pukul 1 siang Eastern Time (ET) atau 10 pagi (Pacific Time) atau 12 Oktober 2022 dini hari WIB.
(Ysl/Isk)
Advertisement