Top 3 Tekno: Video Detik-Detik Kubah Masjid Islamic Center Ambruk Tuai Perhatian

Telkomsel berkomitmen untuk terus melanjutkan proses suntik mati layanan jaringan 3G mereka, dan beralih ke 4G/LTE.

Terkini, jaringan 3G di 19 kota/kabupaten yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Maluku, dan Jawa Tengah sudah di upgrade ke 4G.

Telkomsel mengaku peralihan jaringan 3G ke 4G/LTE ini memang memakan waktu lebih lama dari yang sudah ditargetkan selesai pada tahun ini.

Kenyataannya, masih ada sekitar 40 persen dari total 49 ribu BTS milik Telkomsel masih menggunakan jaringan 3G.

"Proses peralihan dari 3G ke 4G ini memang memakan waktu lama dari yang diperkirakan, ini karena masih ada konsumen yang merasa keberatan," ucap Nugroho, Direktur Network Telkomsel kepada media saat jumpa pers di Bali, Rabu (19/10/2022).

Dia menjelaskan, masih banyak pengguna yang membutuhkan jaringan 3G karena handset yang digunakan masih belum mendukung 4G.

Berdasarkan hal tersebut, Telkomsel memutuskan untuk menjadwal ulang kapan waktu jaringan 3G di area itu beralih ke 4G.

"Sembari jalan, kita terus mengedukasi dan memberikan fasilitas sehingga mereka aware 4G itu lebih bagus pengalamannya," kata Nugroho.

Saat ditanyakan kapan target seluruh jaringan 3G beralih ke 4G, dia menyebutkan, "Paling telat Desember 2023."

Baca selengkapnya di sini 

Startup pertanian pintar atau smart farming Beleaf meraih pendanaan tahap awal sebesar US$ 2 juta atau sekitar Rp 30 miliar.

Pendanaan ini dipimpin oleh firma modal ventura Alpha JWC Ventures, dengan partisipasi dari MDI-Finch Capital’s Arise dan beberapa investor terkemuka lainnya.

Didirikan pada tahun 2019 oleh Amrit Lakhiani, Beleaf adalah perusahaan pertanian pintar (smart farming) yang memiliki misi meningkatkan hasil dan produktivitas petani di seluruh Indonesia.

Perjalanan Beleaf diawali dengan produksi serta penjualan sayuran dan buah hidroponik premium, mulai dari sayuran hijau hingga melon. Dari pengalaman kebun mereka sendiri, tahun ini Beleaf mulai mengembangkan produknya ke sistem manajemen pertanian berbasis teknologi.

Beleaf menggunakan big data dan sistem Internet-of-Things (IoT) yang memungkinkan automasi yang akurat serta layanan manajemen pertanian lainnya. Saat ini, Beleaf fokus pada tiga fitur utama: kontrol, otomatisasi, dan manajemen sistem.

Melalui platform Beleaf, petani dapat memantau proses pembibitan, suhu, nutrisi, posisi penanaman tumbuhan, aliran udara, kelembaban, irigasi, hingga pengemasan.

Semua data yang dikumpulkan dari proses ini akan digunakan untuk menjadi feedback bagi machine learning untuk penelitian dan pengembangan solusi masa depan bagi Beleaf dan kebun itu tersendiri.

Baca selengkapnya di sini