Liputan6.com, Jakarta - YouTube mengumumkan dihentikannya uji coba pemberian konten video dengan resolusi 4K hanya untuk mereka yang berlangganan Premium.
"Kami secara penuh mematikan eksperimen ini. Penonton saat ini harusnya sudah dapat mengakses kualitas resolusi 4K tanpa berlangganan Premium," tulis YouTube di akun Twitter resmi @TeamYouTube.
Baca Juga
Mengutip Engadget, Minggu (23/10/2022), tidak diketahui alasan penghentian uji coba. Namun, 9to5Google mencatat adanya sejumlah besar respon negatif dari pengguna, terhadap uji coba ini.
Advertisement
Apalagi, banyak dari pengguna YouTube yang tidak termasuk di ekspremimen ini khawatir bahwa strategi ini akan diterapkan lebih luas lagi, dan menjadi manfaat permanen bagi pelanggan Premium.
Sebelumnya, uji coba akses 4K untuk YouTube Premium ini diketahui lewat sebuah postingan di Reddit, dimana pengguna yang berkesempatan ikut uji coba terbatas fitur ini membagikan screenshot YouTube.
Dalam tangkapan layar (screenshot) tersebut, terlihat opsi dimana pengguna dapat menikmati konten hingga 4K (2160p). Di bawah 2160p, terdapat teks yang bertuliskan "Premium · Tap to upgrade." Sejumlah komentar pun menyertai postingan ini di Reddit.
Beberapa pengguna yang ikut dalam uji coba fitur YouTube ini menyebutkan, mereka masih bisa melihat konten video 4K tanha harus berlangganan YouTube Premium. Lainnya menyebutkan mereka tidak dapat menikmati konten 4K tersebut sama sekali.
Berhubung hingga saat ini YouTube masih menyediakan opsi untuk menikmati konten beresolusi tinggi secara gratis, keputusan ini tentunya sangat mengejutkan banyak pengguna.
Â
Pengguna Gratisan Makin Susah Skip Iklan
Terbaru, ada laporan yang menyebut bahwa pengguna YouTube non-premium alias gratisan harus berdamai dengan lima video iklan yang susah di-skip.
Tampaknya, Google tengah menguji coba fitur lima video iklan di YouTube. Mengutip Gizchina, Kamis (15/9/2022), implementasi dari fitur tersebut akan dimulai bulan September.
Sebelumnya selama beberapa hari terakhir, ada sejumlah pengguna YouTube gratisan yang mengeluhkan banyaknya iklan di platform video tersebut.
Para pengguna ini mengunggah pengalamannya di forum Reddit dan Twitter, menyuarakan kekesalannya. Dalam keluhannya, pengguna mendapati lima iklan yang tidak bisa dilewatkan. Padahal biasanya, hanya ada dua video iklan di YouTube.
Meski para pengguna tidak menyebutkan berapa panjang video iklan YouTube tersebut, salah satu pengguna Twitter menyebutkan "YouTube baru saja memberikan lima video iklan berdurasi panjang yang tidak bisa di-skip."
Pernyataan pengguna tersebut memberikan kesan bahwa video iklan tersebut berdurasi cukup panjang. Apalagi, video iklan di YouTube biasanya berdurasi 5-30 detik, di mana 30 detik digolongkan cukup panjang.
Â
Â
Advertisement
Komplain dari Pengguna
Setelah mendapatkan komplain dari sejumlah pengguna, tim YouTube pun merespon sebuah cuitan dengan penjelasan.
YouTube pun mengklaim, situasi tersebut bernama "bumper ads". Namun, pihaknya mengklaim bahwa setiap iklan hanya berdurasi 6 detik, sehingga 5 iklan yang ditayangkan YouTube tidak akan lebih dari 30 detik.
Perusahaan juga meminta pengguna mengirim feedback langsung dari YouTube, melalui tool feedback. Pasalnya, Google ingin mendengar langsung dari para penggunanya mengenai iklan bernama bumper ads tersebut.
Sayangnya, tidak ada satu pun iklan yang bisa di-skip dan pengguna harus menonton kelima video iklan tersebut. Sekadar informasi saat ini tidak semua pengguna YouTube gratisan yang menyaksikan lima iklan tersebut.
Masih ada juga pengguna yang hanya menyaksikan dua iklan di awal video YouTube. Dengan begitu, bisa dikatakan Google masih dalam masa pengujian.
(Dio/Ysl)
Â