Liputan6.com, Jakarta - Google memperkenalkan sistem operasi baru mereka yang diberi nama KataOS. Tujuannya adalah untuk menyediakan sistem keamanan untuk perangkat yang disematkan.
Google menyebut, saat perangkat pintar yang mengumpulkan dan memproses informasi dari lingkungan sekitar sudah jauh lebih banyak. Menurut mereka, perangkat-perangkat ini lebih rentan terhadap masalah keamanan.
Baca Juga
Mengutip Gizchina, Google mengatakan bahwa jika perangkat di sekitar kita tidak bisa dibuktikan secara matematis untuk menjaga keamanan data, ini bisa menimbulkan masalah.
Advertisement
"Data pengenal pribadi yang mereka kumpulkan--seperti gambar orang dan rekaman suara mereka--dapat diakses oleh perangkat lunak berbahaya," kata Google dalam laman resminya, dikutip Senin (24/10/2022).
KataOS memilih seL4 sebagai mikrokernel. Ini terbukti aman dan bersifat pribadi. Melalui struktur CAmkES seL4, KataOS juga mampu menyediakan komponen sistem yang terdefinisi dan dapat dianalisa.
"KataOS menyediakan platform yang sangat aman yang melindungi privasi pengguna karena secara logis tidak mungkin aplikasi melanggar perlindungan keamanan perangkat keras kernel dan komponen sistem benar-benar aman," tulis Google.
Dijelaskan lebih lanjut, KataOS diimplementasikan hampir seluruhnya di Rust. Ini adalah bahasa yang menghapus semua jenis bug seperti bug off-by-one dan butter overflows.
Google sendiri telah merilis versi awal KataOS secara terbuka atau open-sourced di GitHub.
Â
Gandeng Antmicro
Google juga menggandeng Antmicro. Kerja sama ini akan mengaktifkan debugging dan emulasi GDB melalui Renode untuk hardware target.
Secara internal, KataOS juga mampu memuat dan menjalankan aplikasi pihak ketiga secara dinamis. Ia juga menjalankan aplikasi yang dibangun di luar struktur CAmkES.
Kode di GitHub tidak berisi modul yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi-aplikasi tersebut. Namun Google berharap dapat merilis operasi tersebut dalam waktu dekat.
Google juga membangun referensi implementasi untuk KataOS yang disebut Sparrow. Alasannya adalah untuk secara penuh menunjukkan sistem lingkungan yang aman. Ini menggunakan KataOS dengan platform perangkat keras yang aman.
Sparrow membawa root yang benar-benar aman, yang dibangun dengan OpenTitan pada arsitektur RISC-V. Ini adalah tambahan untuk kernel sistem operasi yang aman.
Namun untuk rilis awal KataOS, Google bertujuan untuk menggunakan QEMU emulation. Ini akan menggunakan emulasi tersebut untuk menjalankan sistem ARM 64-bit yang lebih standar.
Â
Advertisement
Google Rilis Android 13 Go Edition
Sebelumnya, Google mengumumkan kehadiran Android 13 (Go Edition). Seperti namanya, Android versi Go ditujukan untuk perangkat yang hadir dengan spesifikasi entry-level, seperti chipset low-end, serta kapasitas RAM maupun memori yang terbatas.
Dikutip dari GSM Arena, Kamis (20/10/2022), Android 13 Go Edition fokus pada keandalan, kegunaan, dan kustomisasi.
Pada versi terbaru ini, Google Play System Updates juga hadir, sehingga perangkat yang menjalankan Android Go bisa menerima pembaruan software penting di luar rilis Android utama.
"Ini akan membuat pengiriman update penting menjadi cepat dan sederhana tanpa mengobarkan ketersediaan penyimpanan di perangkat," tulis Google dalam blog-nya.
Metode ini juga memungkinkan pengguna tidak perlu menunggu rilis software terbaru dari manufaktur pembuatnya.
Â
Sertakan Google Discover
Selain itu, pada Android Go versi terbaru ini, perusahaan turut menyertakan feed Google Discover yang biasanya diakses melalui Home Screen paling kiri. Ini menjadi kali pertama fitur Google Discover hadir untuk perangkat Go.
Dari segi tampilan, Android Go kini juga mengadopsi bahasa desain Material You. Jadi, pengguna kini bisa mengatur tema warna perangkat mereka berdasarkan wallpaper yang digunakan, sama seperti di Android biasa.
Sebagai tambahan, ada beberapa fitur Android 13 yang juga kini hadir di Go, seperti Notification Permissions, App Languange Preferences, dan beberapa fitur lainnya. Menurut Google, perangkat baru yang menjalankan Android 13 (Go Edition) akan rilis tahun depan.
Untuk diketahui, Android Go Edition diperkenalkan pertama kali lima tahun lalu, dan pertumbuhan pengguna sistem operasi ini pun meningkat pesat.
Berdasarkan data terakhir, ada lebih dari 250 juta pengguna aktif bulanan yang memakai perangkat dengan Android Go Edition.
(Dio/Isk)
Advertisement