Sukses

5 E-commerce yang Akan Banyak Diserbu Milenial pada Harbolnas 2022

Berikut adalah lima e-commerce yang menurut survei Populix, akan diserbu para milenial pada Harbolnas 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut momentum Harbolnas 2022 yang akan berlangsung pada Minggu, 12 Desember 2022, Populix melakukan survei terhadap 1.274 responden laki laki dan perempuan berusia 18-55 tahun.

Hasil survei tersebut terangkum dalam laporan berjudul “2022 Harbolnas Shopping Spree” yang membahas tentang preferensi dan perilaku belanja masyarakat Indonesia tahun ini.

Survei menemukan 84 persen responden mengaku berbelanja pada momentum Harbolnas, terutama di antara responden berusia 26-35 tahun. Sedangkan responden yang tidak berbelanja didominasi oleh anak muda berusia antara 18-25 tahun.

“Hasil survei menunjukkan bahwa minat masyarakat, terutama generasi milenial, untuk berbelanja pada momentum Harbolnas 2022 lebih tinggi dibandingkan generasi lainnya," kata Co-Founder dan CEO Populix, Timothy Astandu, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (28/10/2022).

Ia menilai, untuk mempersiapkan diri menyambut momentum tersebut, pelaku bisnis perlu memahami lebih lanjut terkait minat dan preferensi generasi ini sebelum merancang kampanye dan promo Harbolnas 2022.

"Hal tersebut dapat dilakukan melalui evaluasi performa produk dan kampanye sebelumnya, serta riset peluang pasar, analisis kompetitor, hingga lanskap industri agar bisnis bisa tetap kompetitif di tengah persaingan pasar pada pesta belanja online terbesar tanah air,” tutur Timothy.

Terkait e-commerce favorit pilihan masyarakat, survei menunjukkan Shopee (90%) menempati urutan pertama pilihan e-commerce, baik di antara responden laki-laki maupun perempuan.

Posisi selanjutnya diikuti oleh Tokopedia (66%), Lazada (34%), Bukalapak (15%), dan JD.ID (14%).

2 dari 4 halaman

Jenis Promo yang Paling Ditunggu

Sementara dari berbagai promo yang bermunculan saat Harbolnas, masyarakat menilai potongan harga atau diskon (31%) sebagai bentuk promo yang paling ditunggu.

Promo menarik selanjutnya adalah flash sale pada jam tertentu (22%), promo gratis ongkir (18%), cashback (12%), dan voucher belanja (6%).

Selama Harbolnas, mayoritas masyarakat akan berbelanja di antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB (37%) dan pukul 16.01 hingga 23.59 WIB (23%).

Kemudian, produk yang paling banyak dibeli memperlihatkan bahwa pakaian (66%) serta produk kecantikan dan perawatan diri (51%) merupakan produk yang paling banyak dibeli selama Harbolnas, disusul produk elektronik, gadget dan aksesoris (43%), makanan dan minuman (36%), hobi (35%), dan furnitur rumah (32%).

Di antara kategori produk tersebut, survei mengungkap bahwa perempuan lebih banyak membeli produk kecantikan dan perawatan diri serta pakaian, sementara laki-laki lebih banyak membeli pakaian dan produk elektronik, gadget dan aksesoris, serta hobi.

Untuk mendapatkan informasi seputar promo Harbolnas yang akan berlangsung, sebagian besar masyarakat Indonesia terpapar informasi mengenai Harbolnas melalui media sosial seperti Instagram (64%), iklan di Youtube (49%), TikTok (39%), dan Facebook (35%).

Sementara itu, 39% masyarakat menyatakan akan memperhatikan informasi dari notifikasi mobile apps, disusul iklan di televisi (37%), dan informasi dari teman atau keluarga (28%). 

3 dari 4 halaman

Metode Pembayaran dan Jasa Pengiriman Terfavorit

Penggunaan metode pembayaran digital (cashless) telah menjadi preferensi utama masyarakat. Hal ini tercermin dari hasil survei yang menunjukkan bahwa 68% masyarakat memilih menggunakan e-wallet ketika berbelanja selama Harbolnas, diikuti transfer bank (49%), dan paylater (25%).

Namun di tengah tingginya penggunaan metode pembayaran digital tersebut, survei juga menunjukkan bahwa 46% masyarakat Indonesia masih mengandalkan metode cash on delivery (COD).

Metode ini masih dipilih sebagian besar masyarakat terutama mereka yang belum terbiasa atau familiar dengan mekanisme belanja online.

Di sisi lain, metode COD memiliki beberapa keunggulan sendiri, seperti memungkinkan masyarakat untuk mengecek terlebih dahulu apakah produk yang dikirimkan sesuai pesanan atau tidak.

Juga dapat menjadi opsi bagi kelompok masyarakat yang masih non-bankable (tidak memiliki rekening bank) atau masyarakat yang sudah bankable tetapi belum memahami metode pembayaran digital atau online.

Dalam hal metode pengiriman produk yang dibeli selama Harbolnas, tipe pengiriman reguler (71%) dan cash on delivery (46%) adalah tipe yang paling banyak dipilih masyarakat, diikuti dengan tipe pengiriman ekonomis atau hemat (32%), instant (19%), dan sameday (16%).

Sementara itu, jasa pengiriman yang sering digunakan oleh masyarakat meliputi J&T (77%), SiCepat (62%), JNE (53%), AnterAja (36%), dan Ninja Express (22%).

 

4 dari 4 halaman

Infografis Waspada Penipuan Online Shop via Medsos. (Liputan6.com/Abdillah)