Sukses

Elon Musk Pecat CEO dan CFO Twitter, Bagaimana Nasib Perusahaan dan Karyawan ke Depan?

Setelah resmi membeli Twitter, Elon Musk dilaporkan langsung memecat CEO Parag Agrawal dan CFO Ned Segal, beserta dua eksekutif lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk akhirnya menyelesaikan kesepakatan senilai US$ 44 miliar (sekitar Rp 687 triliun) untuk membeli Twitter.

Setelah resmi membeli Twitter, dia dilaporkan langsung memecat CEO Parag Agrawal dan beberapa eksekutif lainnya.

Mereka adalah CFO Ned Segal dan Kepala Kebijakan Vijaya Gadde. Penasihat Umum Twitter Sean Edgett, juga telah meninggalkan kantor. Chief Customer Officer Sarah Personette, juga menjadi salah satu eksekutif yang dicopot dari jabatannya.

Pengambilalihan Musk atas Twitter, dan pemecatan langsung dari beberapa eksekutif puncaknya, kini menimbulkan sejumlah pertanyaan baru untuk masa depan platform media sosial tersebut.

Mengutip laman The New York Times, Jumat (28/10/2022), Elon Musk mengatakan bakal mengubah Twitter dengan menjadikannya lebih personal, melonggarkan aturan moderasi konten layanan, serta membuat algoritmenya lebih transparan dan merilis layanan berlangganan.

Juga beredar kabar bahwa Musk akan memangkas secara besar-besaran karyawan Twitter, meski hal ini dibantah oleh Sean Edgett. Dengan perombakan eksekutif, tentu belum diketahui bagaimana kelanjutan dari kabar ini.

Elon Musk, Agrawal, Gadde, serta eksekutif lainnya dan juru bicara Twitter belum menanggapi isu ini.

Parag Agrawal yang ditunjuk sebagai kepala eksekutif Twitter pada tahun lalu, telah berselisih dengan Musk secara terbuka dalam beberapa bulan terakhir tentang pengambilalihan.

Elon Musk juga 'menyenggol' Gadde, mengkritik perannya dalam keputusan moderasi konten di perusahaan.

Sebelumnya, Elon Musk mencoba untuk mundur dari kesepakatan tetapi berkomitmen kembali pada bulan ini karena ia harus menghadapi tuntutan hukum di pengadilan.

2 dari 4 halaman

Elon Musk Jadi Beli Twitter

Seperti diketahui, Elon Musk mengungkapkan penawarannya untuk membeli Twitter pada bulan April yang lalu. Namun, ia berubah pikiran dan mencoba membatalkan akusisi di bulan Mei.

Saat itu, Musk sempat mengatakan salah satu alasan mundurnya dia dari proses akuisisi adalah karena jumlah bot dan akun palsu di platform tersebut. Konflik ini pun berlanjut sampai ke pengadilan.

Kemudian, dia berubah pikiran lagi pada awal Oktober yang lalu, dan mengajukan surat kepada Securities and Exchange Commission, yang menegaskan komitmennya pada kesepakatan awal.

Di pengajuan SEC, Musk mengatakan akan "melanjutkan penutupan transaksi" dengan syarat yang ia negosiasikan dengan Twitter bulan April, selama gugatan yang diajukan perusahaan terhadapnya untuk memaksa menutup kesepakatan, ditunda

Musk juga telah bertemu dengan karyawan Twitter pekan ini, dan diperkirakan untuk menemui mereka pada hari Jumat waktu setempat, setelah pengambilalihan senilai USD 44 miliarnya selesai.

3 dari 4 halaman

Elon Musk Pamer di Kantor Pusat Twitter Sambil Bawa Wastafel

Sebelumnya, Elon Musk terlihat sedang berada di markas atau kantor pusat Twitter di San Francisco, California, Amerika Serikat.

Bukan Elon Musk namanya jika tidak menunjukkan sesuatu yang nyeleneh. Dalam video itu, dirinya terlihat membawa sebuah wastafel.

"Entering Twitter HQ – let that sink in! (Memasuki Markas Twitter - biarkan itu masuk ke dalam!" kata orang terkaya di dunia versi Forbes itu, seperti dikutip Kamis (27/10/2022).

"Bertemu banyak orang yang keren di Twitter hari ini," Musk menambahkan dalam Tweet lainnya. Selain itu, dia juga mengubah bio Twitter-nya menjadi "Chief Twit" dan mengganti lokasinya di "Twitter HQ."

The Verge melaporkan, Leslie Berland, Chief Marketing Officer dari Twitter sebelumnya memberitahu karyawan via email, mereka mungkin akan melihat Musk di sekitar kantor Twitter pekan ini, dan akan mendengar langsung darinya pada hari Jumat.

Mengutip The Guardian, pengadilan telah memberikan waktu sampai hari Jumat pekan ini untuk Musk menutup kesepakatan akuisisi perusahaan, yang akan mengakhiri konflik beberapa bulan, saat dirinya sempat menyatakan mundur dari pembelian itu.

Musk pun dilaporkan hanya punya waktu sampai jam lima sore pada Jumat pekan ini waktu setempat untuk menutup akuisisi senilai USD 44 miliar (sekitar Rp 687 triliun) atau menghadapi persidangan yang sebelumnya tertunda.

Belum diketahui apakah pembelian Twitter sudah resmi diselesaikan. Namun pihak Twitter mengatakan kepada Associated Press bahwa video yang diunggah CEO SpaceX itu memang benar, meski mereka tidak mau berkomentar lebih lanjut.

4 dari 4 halaman

Infografis Cek Fakta: 6 Tips Cara Identifikasi Hoaks dan Disinformasi di Medsos