Sukses

Elon Musk Bakal PHK 50 Persen Karyawan Twitter

Elon Musk dan timnya sedang melakukan diskusi soal rencana PHK sekitar 3.800 karyawan Twitter.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini, rencana Elon Musk untuk PHK karyawan Twitter semakin ramai diperbincangkan oleh berbagai media dan warganet.

Sejak resmi membeli Twitter seharga USD 44 miliar (Rp 687 triliun), rumor tentang pemecatan karyawan pun semakin santer beredar.

Sebelumnya, rumor menyebutkan bos Tesla tersebut akan merumahkan 75 persen karyawan Twitter. Tetapi, Elon Musk pun membatas hal tersebut.

Terkini, sang miliarder disebut-sebut sudah bertemu dengan penasihat, termasuk mantan eksekutif PayPal David Sacks.

Dilansir The Verge, Jumat (4/11/2022), Elon dan David sedang berdiskusi soal rencana memberhentikan sekitar 3.800 karyawan Twitter.

Informasi, platform media sosial tersebut memiliki karyawan sekitar 7,500 orang di berbagai negara.

Menurut Bloomberg, karyawan Twitter akan diberitahu terkait kabar PHK ini pada hari Jumat 4 November 2022.

Bagi karyawan Twitter yang dipecat, mereka akan diberikan pesangon selama 60 hari.

Elon juga kabarnya sedang berkonsultasi dengan timnya, dan sedang membuat daftar PHK berdasarkan kontribusi karyawan pada kode Twitter, kata sumber kepada Bloomberg.

Langkah ini dilakukan untuk memangkas tenaga kerja di perusahaan, dan juga sebagai upaya untuk mengurangi biaya operasional.

Selain melakukan perampingan jumlah karyawan, CEO SpaceX ini juta berencana untuk menghapus kebijakan Twitter soal karyawan bekerja di rumah.

Ini berarti, karyawan harus ada di kantor Twitter untuk bekerja. Namun memang ada beberapa pengecualian untk beberapa pekerja, kata Bloomberg.

2 dari 4 halaman

Elon Musk Pasang Tarif Centang Biru Twitter Seharga Rp 125 Ribu

Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Pemilik baru Twitter Elon Musk, mengumumkan harga untuk layanan berlangganan Twitter Blue, di mana ini nantinya sudah akan mencakup verifikasi pengguna untuk memunculkan centang biru di nama akun.

"Sistem tuan dan rakyat jelata saat ini untuk siapa yang memiliki atau tidak punya tanda centang biru adalah omong kosong," kata Musk melalui cuitan di akun Twitter resminya, dikutip Rabu (2/11/2022).

"Kekuatan untuk rakyat! Blue untuk USD 8/bulan," ujar CEO Tesla ini menambahkan. Jika diubah ke Rupiah, ini berarti sekitar Rp 125 ribu per bulan.

Meski begitu, sepertinya harga langganan Twitter Blue baru ini adalah harga untuk wilayah Amerika Serikat. Ini terlihat dengan Tweet tambahan dari Musk yang menyebutkan, harga akan disesuaikan dengan negara dan melihat daya beli.

Lebih lanjut, Musk mengungkapkan beberapa keuntungan dari berlangganan Twitter Blue seperti prioritas untuk replies, mentions, dan search, di mana ini diklaim penting untuk mengalahkan spam atau scam.

Selain itu, keuntungan lain adalah kemampuan untuk mengunggah video dan audio panjang, memangkas setengah iklan, hingga bypass paywall bagi publisher yang mau bekerja sama dengan Twitter.

"Ini juga akan memberi Twitter aliran pendapatan untuk memberikan penghargaan kepada kreator konten," ujarnya. "Akan ada tag sekunder di bawah nama seseorang yang berprofesi sebagai publik figur, yang sudah berlaku bagi politisi."

3 dari 4 halaman

Diprotes Stephen King

<p>Elon Musk. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)</p>

Beberapa waktu lalu, tak lama setelah jadi pemilik Twitter, Elon Musk memang sudah dilaporkan bahwa mengubah cara verifikasi akun dan pemberian centang biru, serta mengubah layanan Twitter Blue.

Adapun, harga yang dirumorkan untuk biaya langganan Twitter Blue yang baru mencapai sekitar USD 20. Kabar ini tentu saja tidak sedikit menuai pertentangan, salah satunya adalah dari penulis Stephen King.

Cuitan dari penulis cerita-cerita horor ini sempat viral usai dirinya bereaksi soal rencana Musk menagih pengguna terverifikasi hingga USD 20 kalau mau tetap punya centang biru.

"USD 20 sebulan untuk menyimpan centang biru saya?" tulis King. "Persetan, mereka harus membayar saya. Jika itu dilembagakan, saya akan pergi seperti Enron."

4 dari 4 halaman

Tak Bisa Bergantung ke Pengiklan

Elon Musk berpose saat menghadiri Pesta Halloween Tahunan ke-21 Heidi Klum di Sake No Hana di Moxy Lower East Side di New York City pada 31 Oktober 2022. Orang terkaya di dunia tampak berpose dengan baju besi samurai merah. (Noam Galai/Getty Images for Heidi Klum/AFP)

Musk pun menanggapi cuitan King pada Selasa pagi waktu setempat. Ia mengaku bahwa hal itu dilakukan demi menghidupi Twitter, yang tidak bisa sepenuhnya bergantung pada pengiklan.

"Kami harus bayar tagihan entah bagaimana! Twitter tidak dapat sepenuhnya bergantung pada pengiklan. Bagaimana dengan $8?" ujarnya.

Musk lalu mengungkapkan, dia akan memberikan penjelasan tambahan dengan lebih panjang soal ini, sebelum diterapkan. "Ini adalah satu-satunya cara untuk mengalahkan bot dan troll," katanya mengklaim.

Baru beberapa hari menjabat sebagai "Chief Twit," Musk sendiri sudah mulai melakukan perubahan di Twitter. Salah satu yang pertama adalah dengan mengubah beranda bagi pengguna yang logged out.

Karyawan yang ditugaskan untuk melaksanakan proyek Musk sejak dia mengambil alih pada Kamis malam waktu setempat, juga dilaporkan telah bekerja hingga larut malam dan selama akhir pekan.

(Ysl/Isk)