Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pengguna Instagram mengaku tab Explore mereka mendadak berisi konten vulgar, dan bahkan menjurus ke arah pornografi (porno).
Mereka pun merasa bingung dan bertanya-tanya, karena merasa tidak pernah men-like atau melihat unggahan vulgar.
Baca Juga
Pantaun Tekno Liputan6.com di Twitter, Senin (7/11/2022), banyak pengguna Instagram mengeluh terkait masalah ini.
Advertisement
Instagram lg kenapa sih?! Explore gua gajelas semua pdhl gapernah buka yg melenceng
— 🎀 (@shintyaayuu) November 7, 2022
gak pernah search aneh2 dan jarang buka instagram tp explore instagram kok pada ga pake baju 😶
— ℛ.𝓐 (@raaayuu__) November 7, 2022
aduh aneh bgt you better do something @instagram explore gw isinya kelinci knp jd jorok semua
— gesya🕊 (@cudble) November 7, 2022
Explore instagram lg knp yaaa kok jd gitu
— cikitaro (@roselenophile) November 7, 2022
sumpah samaan banget! explore instagram sekarang kok jadi frontal nudity banget gini ya.. reels isinya ibu lg netein bayi lah, couples lagi kissing sampe video naked juga ada 🫣
— Rizkywinaya Nugraha (@Rizkywinaya) November 7, 2022
Ini explore instagram gw ngapa jadi tida senonoh begini
— ad (@oldyell3r) November 7, 2022
Menurut algoritma Instagram, tab Explore seharusnya menampilkan foto atau video dari akun yang kita sukai atau ikuti, dan tidak menampilkan topik yang tidak kita suka.
Terkait isu ini belum ada tanggapan resmi dari Instagram maupun Meta sebagai induk perusahaan.
3 Fitur Baru Instagram Ini Mampu Lindungi Pengguna dari Aksi Perundungan, Apa Saja?
Sebelumnya, Instagram mengumumkan serangkaian fitur untuk melindungi pengguna dari aksi perundungan atau bullying. Informasi ini disampaikan oleh Direktur Pemasaran Produk untuk kreator di Meta Ivana Kirkbride pada acara Creator Week 2022.
"Fitur ini kami desain berdasarkan masukan yang kami terima dari para kreator dan figur publik di seluruh dunia, yang kami harap bisa dimanfaatkan oleh khalayak luas," tutur Ivana dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (7/11/2022).
Lebih lanjut Ivana menuturkan, Instagram ingin pengguna merasa aman dan nyaman dalam berekspresi maupun berkreasi, sehingga mereka harus terus mendesain fitur yang bisa melindungi mereka. Nah, berikut adalah fitur Instagram anti perundungan yang baru di media sosial milik Meta ini:
Multi-Blokir
Fitur ini desain agar orang yang sudah diblokir tidak bisa mengulang perilakunya, meski mereka membuat akun baru. Lewat fitur ini, pengguna bisa memblokir akun-akun lain yang dibuat oleh seseorang ke depannya.
Berdasarkan tes awal yang dilakukan Instagram, fitur ini telah mengurangi jumlah akun yang diblokir para publik figur di seluruh dunia hingga 4 juta akun.
Hidden Words
Sejak diluncurkan tahun lalu, data internal Instagram menujukkan penurunan hingga 40 persen dalam jumlah komentar negatif saat seseorang mengaktifkan fitur Hidden Words.
Fitur ini sekarang diperluas untuk mencakup pesan ofensi di DM yang dikirim orang melalui balasan Stories. Instagram juga menambahkan daftar kata-kata di Hidden Words dari berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.
Fitur ini akan dinyalakan secara otomatis bagi pengguna menggunakan opsi Akun Kreator di Instagram. Mereka juga diberi opsi untuk menambahkan kata-kata atau emoji yang tidak ingin dilihat di kolom komentar maupun DM.
Nudges
Fitur ini merupakan pemberi peringatan saat seseorang mengetik kata-kata bersifat negatif di Instagram. Fitur Nudges kini tersedia di kolom komentar, dimana pengguna akan mendapatkan notifikasi berhenti sebelum menggunakan kata-kata yang ditandai bersifat ofensif oleh sistem Instagram.
Untuk sekarang, fitur ini tersedia dalam Bahasa Inggris, dan akan diperluas ke bahasa lain dalam waktu dekat.
Dalam beberapa minggu ke depan, Instagram juga akan menyalakan pengingat untuk pengguna di seluruh dunia saat mengirimkan DM ke akun kretor, sebagai dorong untuk membangun interaksi yang positif dan kondusif.
Advertisement
Meta Umumkan Fitur Baru untuk Instagram Reels dan Facebook Reels, Apa Saja?
Sebelumnya, Meta mengumumkan sejumlah pembaruan serta fitur baru untuk pengguna Facebook dan Instagram di Indonesia. Fitur ini diumumkan saat acara Creator Week 2022 yang berlangsung di Bali dan dihadiri 120 kreator konten dari seluruh Asia Pasifik.
"Kami berharap fitur-fitur ini dapat membantu kreator menjangkau audiens lebih luas dan meningkatkan potensi monetisasi konten mereka di Facebook dan Instagram," tutur Direktur Pemasaran Produk untuk Kreator di Meta, Ivana Kirkbride, dalam keterangan resmi, Sabtu (5/11/2022).
Salah satu fitur baru yang dihadirkan Meta dalam pembaruan ini adalah membagikan video Reels diedit atau dibuat dari pihak ketiga langsung ke Instagram. Fitur ini mendukung beberapa aplikasi populer, seperti Smule.
Selain di Instagram, Meta juga merilis beberapa fitur baru Facebook Reels untuk membantu kreator meningkatkan engagement dan meningkatkan peluang monetisasi. Beberapa fitur tersebut adalah sebagai berikut:
Fitur Baru di Instagram dan Facebook
Facebook Reels Collabs
Sesuai namanya, pengguna Reels di Facebook sekarang bisa menandai atau tagging pengguna lain untuk membagikan konten di Feed mereka secara bersamaan. Fitur ini diklaim sangat populer di Indonesia, karena terbukti dapat meningkatkan jumlah views.
Facebook Reels Explore
Fitur ini menjadi destinasi baru untuk menampilkan konten-konten yang sedang trending. Jadi, bisa memberikan inspirasi bagi kreator untuk mengetahui konten apa yang tengah populer sekaligus menjadi cara baru untuk menarik audiens anyar.
Facebook Reaction di Reels
Dengan fitur ini, Meta memberikan fans cara baru untuk beinteraksi dengan konten kreator.
Selain deretan fitur baru tersebut, Meta juga memperluas ketersediaan fitur Branded Content dari Instagram ke Facebook. Karenanya, kini pengguna Facebook Reels bisa menandai atau tagging merek yang jadi rekanan kerja sama mereka atau dikenal paid partnership.
Kini, Meta juga mengumumkan produk bernama Mode Profesional, yakni pilihan pengaturan profil baru di Facebook yang didesain untuk kreator.
Lewat mode ini, kreator yang memenuhi syarat bisa menghasilkan uang secara langsung dari Facebook lewat fitur Stars dan pendapatan iklan. Mereka juga dapat mengakses laporan analitik, materi edukasi, serta beberapa fitur lain.
Menurut Meta, fitur-fitur ini diluncurkan untuk semua pengguna aplikasi Instagram dan Facebook versi terbaru untuk Android maupun iOS.
Advertisement