Sukses

Mark Zuckerberg: Saya Salah dan Tanggung Jawab Atas PHK 11.000 Karyawan Meta

Terkait PHK 11.000 karyawan, CEO Meta Mark Zuckerberg mengaku salah dan akan bertanggung jawab.

Liputan6.com, Jakarta - Meta yang merupakan perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp telah melakukan PHK besar-besaran terhadap 11.000 karyawan atau 13 persen dari total seluruh karyawan saat ini.

Dalam keputusan yang berat ini CEO Meta Mark Zuckerberg mengaku salah dan akan bertanggung jawab.

"Saya salah, dan saya bertanggung jawab atas putusan ini," tulis Mark Zuckerberg dalam postingannya, dikutip dari Livemint, Kamis (10/11/2022).

Ia pun tak segan untuk meminta maaf kepada seluruh karyawan yang terkena dampak.

"Saya tahu ini sulit untuk semua orang, dan saya meminta maaf untuk mereka (karyawan) yang terkena dampak," ujar Zuckerberg.

Dia menegaskan perusahaan akan membayar 16 minggu gaji pokok ditambah dua minggu tambahan untuk setiap tahun layanan tanpa batasan untuk semua karyawan yang terkena dampak.

Perusahaan juga akan menyediakan “spesialis imigrasi khusus” bagi mereka yang bekerja untuk Meta dengan visa dan kemungkinan akan terkena dampak kehilangan pekerjaan.

Meta bahkan akan menanggung biaya kesehatan untuk karyawan Meta beserta keluarga selama enam bulan. Karyawan yang terkena dampak juga akan menerima saham mereka yang ditetapkan pada 15 November.

Perusahaan juga berencana untuk memberikan dukungan karir selama tiga bulan dengan vendor eksternal, termasuk akses awal ke prospek pekerjaan yang tidak dipublikasikan.

Selain PHK, Meta akan mengurangi ruang kantor, menurunkan pengeluaran diskresioner, dan memperpanjang pembekuan perekrutan hingga Q1 2023 untuk menekan pengeluaran.

 

 

2 dari 5 halaman

Alasan PHK

PHK terpaksa dilakukan karena perusahaan terus menghadapi berbagai tantangan terhadap bisnis intinya dan membuat taruhan yang tidak pasti dan mahal untuk beralih ke metaverse.

Hal ini juga terjadi di tengah serentetan PHK di perusahaan teknologi lain dalam beberapa bulan terakhir karena sektor yang berkembang pesat bereaksi terhadap inflasi yang tinggi, kenaikan suku bunga, dan kekhawatiran akan resesi yang membayangi.

Zuckerberg mengungkapkan, perusahaan memiliki dua alasan kuat dalam membuat putusan PHK karyawan massal ini.

“Kami membuat semua perubahan ini karena dua alasan: prospek pendapatan kami lebih rendah dari yang kami harapkan pada awal tahun ini, dan kami ingin memastikan kami beroperasi secara efisien di Family of Apps dan Reality Labs," ungkap Zuck.

"Ini adalah saat yang menyedihkan, dan tidak ada jalan lain untuk itu. Kepada mereka yang pergi, saya ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi atas semua kontribusi Anda selama ini," ucapnya dengan emosional.

"Untuk mereka yang masih di sini, saya tahu ini adalah waktu yang sulit bagi Anda juga. Kami tidak hanya mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang telah bekerja sama dengan kami, tetapi banyak dari Anda juga merasakan ketidakpastian tentang masa depan," lanjutnya.

"Saya ingin Anda tahu bahwa kami membuat keputusan ini untuk memastikan masa depan kami kuat. Saya meyakini kita sangat diremehkan sebagai perusahaan saat ini. Miliaran orang menggunakan layanan kami untuk terhubung, dan komunitas kami terus berkembang," sambung Zuck.

Di samping itu, Zuck menuturkan bahwa bisnis inti perusahaan adalah salah satu yang paling menguntungkan yang pernah dibangun dengan potensi besar di masa depan.

Ia mengklaim perusahaan menjadi yang paling terdepan dalam mengembangkan teknologi untuk menentukan masa depan koneksi sosial dan platform komputasi berikutnya.

"Kami melakukan pekerjaan yang penting secara historis. Saya yakin bahwa jika kita bekerja secara efisien, kita akan keluar dari penurunan ini dengan lebih kuat dan lebih tangguh dari sebelumnya," Zuck memungkaskan.

 

3 dari 5 halaman

Membekukan Perekrutan Karyawan

PHK akan berdampak pada banyak sektor perusahaan, dan tim HR Meta akan sangat terpukul karena perusahaan akan menyetop perekrutan karyawan baru.

"Kami berencana untuk mempekerjakan lebih sedikit orang tahun depan," kata Zuckerberg dalam posting tersebut.

Dia menambahkan bahwa pembekuan perekrutan akan diperpanjang hingga kuartal pertama, dengan beberapa pengecualian.

Pada September 2022, Meta tercatat memiliki jumlah karyawan lebih dari 87.000 orang.

Bisnis penjualan iklan inti Meta terpukul oleh perubahan privasi yang diterapkan Apple, pengiklan memperketat anggaran, dan bersaing dengan kompetitor baru seperti TikTok.

Sementara itu, Meta telah menghabiskan miliaran dolar untuk membangun versi internet masa depan ( metaverse), yang kemungkinan masih bertahun-tahun lagi untuk diterima di pasar secara luas.

Bulan lalu, perusahaan membukukan penurunan pendapatan kuartalan kedua dan mengatakan bahwa labanya dipotong setengah dari tahun sebelumnya. Setelah bernilai lebih dari US$ 1 triliun tahun lalu, nilai pasar Meta sejak saat itu turun menjadi sekitar US$ 250 miliar. 

 

4 dari 5 halaman

Meta Umumkan Fitur Baru untuk Instagram Reels dan Facebook Reels, Apa Saja?

Sebelumnya, Meta mengumumkan sejumlah pembaruan serta fitur baru untuk pengguna Facebook dan Instagram di Indonesia. Fitur ini diumumkan saat acara Creator Week 2022 yang berlangsung di Bali dan dihadiri 120 kreator konten dari seluruh Asia Pasifik.

"Kami berharap fitur-fitur ini dapat membantu kreator menjangkau audiens lebih luas dan meningkatkan potensi monetisasi konten mereka di Facebook dan Instagram," tutur Direktur Pemasaran Produk untuk Kreator di Meta, Ivana Kirkbride, dalam keterangan resmi, Sabtu (5/11/2022).

Salah satu fitur baru yang dihadirkan Meta dalam pembaruan ini adalah membagikan video Reels diedit atau dibuat dari pihak ketiga langsung ke Instagram. Fitur ini mendukung beberapa aplikasi populer, seperti Smule.

Selain di Instagram, Meta juga merilis beberapa fitur baru Facebook Reels untuk membantu kreator meningkatkan engagement dan meningkatkan peluang monetisasi. Beberapa fitur tersebut adalah sebagai berikut:

  • Facebook Reels Collabs

Sesuai namanya, pengguna Reels di Facebook sekarang bisa menandai atau tagging pengguna lain untuk membagikan konten di Feed mereka secara bersamaan. Fitur ini diklaim sangat populer di Indonesia, karena terbukti dapat meningkatkan jumlah views.

  • Facebook Reels Explore

Fitur ini menjadi destinasi baru untuk menampilkan konten-konten yang sedang trending. Jadi, bisa memberikan inspirasi bagi kreator untuk mengetahui konten apa yang tengah populer sekaligus menjadi cara baru untuk menarik audiens anyar.

  • Facebook Reaction di Reels

Dengan fitur ini, Meta memberikan fans cara baru untuk beinteraksi dengan konten kreator.

Selain deretan fitur baru tersebut, Meta juga memperluas ketersediaan fitur Branded Content dari Instagram ke Facebook. Karenanya, kini pengguna Facebook Reels bisa menandai atau tagging merek yang jadi rekanan kerja sama mereka atau dikenal paid partnership.

Kini, Meta juga mengumumkan produk bernama Mode Profesional, yakni pilihan pengaturan profil baru di Facebook yang didesain untuk kreator.

Lewat mode ini, kreator yang memenuhi syarat bisa menghasilkan uang secara langsung dari Facebook lewat fitur Stars dan pendapatan iklan. Mereka juga dapat mengakses laporan analitik, materi edukasi, serta beberapa fitur lain.

Menurut Meta, fitur-fitur ini diluncurkan untuk semua pengguna aplikasi Instagram dan Facebook versi terbaru untuk Android maupun iOS.

5 dari 5 halaman

Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)