Sukses

Cara Smartfren Dukung UMKM Lokal Buka Peluang lewat Digital

Smartfren menilai, dengan internet, seseorang akan memiliki akses ke pasar, informasi, dan pengetahuan. Sehingga, ini juga membuka lebih banyak peluang bagi orang-orang.

Liputan6.com, Cirebon - Smartfren mengungkapkan sejumlah strategi mereka dalam rangka membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk go digital dan membuka lebih lebar peluang.

Roberto Saputra, Chief Brand Officer, Smartfren mengatakan bahwa teknologi bisa membawa perubahan, terutama soal digitalisasi.

"Kita tahu terutama di pandemi, itu mengakselerasi percepatan digital. Kita lihat dari situ ada yang siap, ada yang tidak," kata Roberto dalam konferensi pers di Cirebon, Rabu (9/11/2022).

Menurut Roberto, hal ini membuat Smartfren terpanggil, agar tidak hanya sekadar berbisnis di sektor teknologi, tetapi juga agar teknologi dapat membawa dampak sosial yang positif.

"Kita percaya bahwa siapa pun, dengan teknologi, orang di kota, di desa, maupun pelosok, kalau ada internet, peluang yang selama ini terbatas itu terbuka," Roberto menjelaskan.

Ia mengatakan, dengan internet, seseorang akan memiliki akses ke pasar, informasi, dan pengetahuan. Sehingga, ini juga membuka lebih banyak peluang bagi orang-orang. "Terutama, kami sangat passionate dengan brand lokal," imbuh Robert.

Dani Akhyar, Head of Community Development, Smartfren memaparkan, salah satu progam yang digagas adalah pengembangan komunitas (community development) bertajuk Teman Kreasi melalui Smartfren Community.

Smartfren Community sendiri sudah hadir di 106 kota dengan lebih dari 132 ribu anggota, dengan total 126 leader.

Selain itu, Smartfren Community juga membina 587 content creator yang rata-rata adalah anak-anak SMP, SMA, hingga kuliah yang sedang belajar membuat konten.

2 dari 4 halaman

Inkubator UMKM Lain

Menurut Dani, Teman Kreasi adalah "UMKM yang jadi inkubator UMKM." Di sini, tercatat ada 1.950 UMKM binaan di 54 kota di seluruh Indonesia.

Adapun, dukungan Teman Kreasi untuk UMKM yang paling utama adalah "leher ke atas" atau ilmu kepada para pelaku usaha ini.

Salah satunya adalah dengan workshop daring selama pandemi, yang juga disusul dengan workshop secara luring saat situasi pandemi sudah lebih terkendali, yang dilakukan secara masif di beberapa kota.

Ada juga pendampingan atau business coaching bagi para pelaku UMKM Teman Kreasi, serta membantu mendesain packaging produk bagi mereka secara gratis.

Soal digitalisasi, meski tak ada paket khusus UMKM, Dani mengatakan mereka tetap memberikan dukungannya bagi para pelaku usaha ini dengan menyediakan produk-produk Smartfren yang sudah ada.

"Seperti sekarang yang kami berikan kartu Smartfren 3 GB, kami berikan support ke UMKM-UMKM," kata Dani. "Kalau modem saat ini sudah tidak lagi, kami sekarang fokus memberikan kartu. Modem itu sudah dua, tiga tahun lalu."

Smartfren juga menggelar program pendukung lainnya seperti Teman Pintar, di mana anak-anak tingkat sekolah menengah pertama dan atas, bisa menjadi seorang kreator konten untuk membantu mempopulerkan UMKM Teman Kreasi.

3 dari 4 halaman

Jaringan Smartfren di Kota Cirebon

Di kesempatan berbeda, Smartfren menilai bahwa Cirebon menjadi wilayah yang menjadi pasar penting bagi mereka saat ini, terutama dengan banyaknya potensi yang ada di daerah ini.

"Cirebon ini jadi potensi yang besar juga. Kuliner oke, kalau capek dari (Tol) Palimanan keluar dulu di Cirebon," kata Agus Rohmat, VP Network Operation, Smartfren dalam temu media di Cirebon, Rabu (9/11/2022).

Menurut Agus, Cirebon jadi pusat ekonomi baru yang jadi fokus Smartfren.

Salah satu yang jadi perhatian adalah berkembangnya sentra Usah Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk dari sisi kuliner dan fesyen. Hal inilah yang membuat perusahaan menyebut berusaha untuk menjaga cakupan jaringan di daerah ini.

"Cirebon ini kotanya, 98 persen populasi itu sudah ter-cover. Jadi kalau Anda di Cirebon kota, pasti sinyal ada terus," kata Agus.

 

4 dari 4 halaman

Terus Tingkatkan Cakupan Jaringan

Agus mengakui masih ada beberapa wilayah yang sinyalnya masih kurang baik. Namun, hal ini sudah jadi perhatian mereka dan sedang dalam proses peningkatan.

Dalam pemaparan, diklaim bahwa di Kota Cirebon 98,23 persen populasi sudah tercakup jaringan Smartfren dengan kualitas jaringan optimal.

Sementara untuk wilayah Kabupaten Cirebon, disebutkan sudah 92,30 persen populasi yang dicakup oleh jaringan Smartfren dengan kualitas optimal.

"Ini yang ke arah bawah, ke arah Kuningan, masih dalam proses pengembangan juga. Target kita tahun depan sudah di atas 98 persen Cirebon ini, sudah memiliki coverage Smartfren," pungkas Agus.

(Dio/Ysl)