Sukses

Transformasi Ekonomi Digital Jadi Fokus G20, APJII: Indonesia Butuh Infrastruktur Telekomunikasi Andal

Untuk mendukung transformasi ekonomi digital di Indonesia, Ketua Umum APJII Muhammad Arif Angga mengatakan dibutuhkan infrastruktur telekomunikasi yang andal dan tersebar luas.

Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan KTT G20 sudah mulai digelar di Bali. Salah satu agenda Presidensi G20 Indonesia adalah transformasi ekonomi berbasis digital.

Untuk mendukung agenda Presidensi G20 Indonesia tersebut pemerintah menyelenggarakan Digital Transformation Expo (DTE). Pameran DTE yang dihelat di Bali pada 13 hingga 17 November 2022, merupakan kali pertama sejak dilaksanakan G20.

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif Angga, mengapresiasi masuknya transformasi ekonomi berbasis digital dalam salah satu agenda Presidensi G20 di Indonesia.

Untuk mendukung transformasi ekonomi digital di Indonesia, lanjut Arif, dibutuhkan infrastruktur telekomunikasi yang andal dan tersebar luas.

"Presiden Joko Widodo saat ini tengah mendorong transaksi pembayaran dengan menggunakan QR (Quick Response). Bahkan beliau mendorong agar pembayaran QR dapat dilakukan lintas negara," ujar Arif melalui keterangan tertulisnya, Senin (14/11/2022).

Ia menilai hal itu akan membuat transaksi keuangan menjadi mudah dan membawa dampak ekonomi bagi Indonesia.

"Seluruh anggota APJII siap mendukung Pemerintah untuk mewujudkan transformasi ekonomi digital dengan mengelar jaringan telekomunikasi dan memberikan layanan dengan harga yang terjangkau," kata Arif menegaskan.

Diakui Arif, saat ini dalam pengembangan connectivity di Indonesia, memiliki beberapa tantangan. Tantangan utama dalam penggelaran jaringan telekomunikasi ini adalah kondisi geografis Indonesia yang unik.

Ia memaparkan, saat ini pengguna internet terbesar di Indonesia masih berada di Pulau Jawa sebesar 41,7%, diikuti dengan Pulau Sumatera sebesar 16,2%.

Agar pemerataan jaringan internet di Indonesia dapat terjadi, Arif mengatakan APJII terus meningkatkan kapasitas Indonesia Internet Exchange (IIX) dan Internet Exchange APJII yang tersebar di 14 wilayah untuk membantu meningkatkan kualitas dan efisiensi konektivitas internet lokal.

 

2 dari 4 halaman

Pembangunan IIX

APJII berharap dengan pembangunan IIX tersebut dapat meningkatkan kualitas internet di daerah yang selama ini masih terkendala.

“Kemudahan bertukar lalu lintas antar anggotanya memungkinkan perusahaan jaringan memperpendek jarak tempuh trafik data. Dengan adanya IIX di setiap lokasi, interkoneksi antar pelanggan internet di Indonesia dapat terselenggara secara mudah dan terjangkau sehingga ekonomi digital dapat tumbuh lebih laju,” ujar Arif.

IIX sendiri merupakan kesatuan yang tidak bisa dilepaskan dari infrastruktur internet. Saat ini APJII telah memiliki 15 simpul IIX yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Antara lain Medan, Pekanbaru, Batam, Palembang, Bandung, Jakarta, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Lampung, Balikpapan, dan Pontianak.

Dengan semakin banyaknya IIX yang tersebar, menghasilkan internet yang semakin cepat lantaran adanya interkoneksi antara Internet Service Provider (ISP).

Arif berharap dengan dibangunnya beberapa akses IIX di berbagai daerah akan memotifasi anggota APJII untuk dapat agresif menggelar jaringan di daerah yang selama ini belum mendapatkan layanan fixed broadband internet.

3 dari 4 halaman

DTE Hadir Pertama Kali dalam Sejarah Gelaran G20, Angkat Isu Transformasi Digital

Presidensi G20 Indonesia menggelar Digital Transformation Expo (DTE) untuk kali pertama dalam sejarah forum G20. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pameran teknologi ini menjadi penanda kolaborasi transformasi digital dalam harmoni bagi negara anggota G20.

"Sebagai tanda kolaborasi multipihak, dalam Digital Transformation Expo dibangun dinding kolaborasi ditampilkan di akhir pameran. Ini mengakui kontribusi berharga dari semua negara anggota G20, 39 kementerian dan lembaga Indonesia, serta 42 perwakilan industri, sekaligus melambangkan semangat transformasi digital dalam harmoni," tutur Menkominfo saat pembukaan DTE seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (13/11/2022).

Lebih lanjut Johnny menuturkan, kehadiran DTE tidak hanya memberikan kesempatan bagi negara untuk bertukar pengetahuan. Melalui pameran ini pula, sajian teknologi imersif akan membuat semua pihak lebih yakin dengan upaya digitalisasi negara anggota G20.

"Bagi mereka di luar sana yang masih ragu biarkan pameran ini tanpa keraguan dan bagi mereka yang percaya pada manfaat upaya digital, biarkan pameran ini terus menginspirasi langkah mereka. Lebih penting lagi untuk menunjukkan kepada dunia bagaimana komitmen kita dalam membangun kemakmuran di era digital," tuturnya.

Menkominfo juga mengajak semua pihak memanfaatkan DTE sebagai tonggak peringatan digital, sekaligus memperkuat kolaborasi untuk maju, ekonomi digital yang inklusif, memberdayakan, serta berkelanjutan. Ia pun menyebut momen ini bisa dimanfaatkan untuk memperkuat kolaborasi.

Johnny mengatakan, DTE yang diprakarsai Presidensi G20 Indonesia merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk berbagi cerita pada dunia mengenai potensi bangsa dan percepatan kemajuan di berbagai sektor. DTE pun diharapkan bisa menjadi magnet bagi pemimpin dunia, investor, dan pemain digital kelas dunia untuk masuk dalam pasar Indonesia yang sangat besar.

Melalui DTE G20, Menkominfo juga berharap bisa menjadi puncak perjalanan forum pertama Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG). DTE sendiri digelar mulai 13 hingga 17 November 2022 di Pecatu Hall, Nusa Dua, Bali.

Pada event ini, pengunjung dapat menyaksikan enam area yang mewakili gambaran isu transformasi digital sebagai isu prioritas Presidensi G20 Indonesia.

4 dari 4 halaman

Infografis KTT G20 Bali Tanpa Putin & Zelensky, Daftar Hadir Pemimpin Negara