Sukses

Lagi, Elon Musk Pecat 4.400 Karyawan Twitter

Menurut laporan terbaru, Twitter telah memangkas sekitar 4.400 karyawan kontrak perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk dilaporkan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawan Twitter. Namun kali ini, PHK dilakukan pada sejumlah karyawan kontrak.

Informasi ini diketahui pertama kali dari laporan Platformer dan Axios. Mengutip Engadget, Senin (14/11/2022), laporan itu memperkirakan ada sekitar 4.400 karyawan kontrak yang terdampak keputusan ini.

Diketahui pula, aksi PHK ini tidak disertai dengan peringatan terlebih dulu, serta diterapkan untuk karyawan yang berada di Amerika Serikat maupun luar negeri. Sejumlah karyawan mengaku mereka tiba-tiba tidak bisa mengakses sistem internal Twitter.

Sementara beberapa di antaranya, ada yang baru mengetahui PHK ini dari laporan di media. Sejumlah karyawan kontrak pun dikabarkan khawatir mereka tidak dibayar untuk durasi kerja mereka selama dua minggu terakhir.

Alasannya, sejak pemutusan kerja pada 4 November 2022, beberapa tim dilaporkan tidak memiliki karyawan tetap, sehingga tidak ada yang menandatangani lembar kerja para pegawai kontrak.

Menurut laporan, beberapa departemen yang terdampak keputusan ini adalah moderasi konten hingga pemasaran. Twitter sendiri belum menanggapi kabar soal laporan ini, tapi menurut laporan, seluruh departemen komunikasi perushaaan dipangkas selama perombakan yang dilakukan.

Sebelumnya, perusahaan ini diketahui telah melakukan PHK massal terhadap para karyawannya sekitar dua pekan lalu. Ketika itu, ada sekitar 3.700 hingga 3.800 yang dipangkas atau sekitar setengah dari keseluruhan karyawan Twitter.

Kendati demikian, tidak lama setelahnya, Bloomberg melaporkan, perusahaan ternyata meminta sejumlah karyawan untuk kembali ke Twitter. Keputusan ini diambil karena perusahaan menyadari ada beberapa pemecatan dilakukan secara tidak sengaja.

2 dari 5 halaman

Sejumlah Petinggi Twitter Undur Diri dari Perusahaan

Badai masalah di Twitter usai diambil alih Elon Musk belum usai. Kali ini, perusahaan kembali ditinggal oleh sejumlah petingginya.

Dikabarkan pertama kali mengundurkan diri dari Twitter adalah Lea Kissner, yang sebelumnya menjabat sebagai eksekutif keamanan siber terkemuka mereka.

Yoel Roth, Head of Trust and Safety yang selama ini diketahui kerap membela Musk selama dua pekan kepemimpinannya, mundur dari perusahaan pada hari Kamis pekan ini.

Dikutip dari Tech Crunch, Sabtu (12/11/2022), Robin Wheeler, pimpinan dari tim marketing dan sales, juga dilaporkan cabut dari perusahaan. Namun kemudian, ia mengklarifikasi dirinya masih tetap bertahan di Twitter.

Roth sendiri menjadi corong bagi Twitter sering menegaskan soal usaha moderasi perusahaan. Salah satunya saat dirinya mencuit, belum ada kebijakan baru soal moderasi usai media sosial itu diambil alih Elon Musk.

Selain itu, Twitter juga ditinggal Chief Privacy Officer Damien Kieran dan Chief Compliance Officer Marianne Fogarty.

Adapun, Kieran dan Kissner sudah mengonfirmasi kabar mundurnya mereka dari Twitter, melalui akun media sosialnya.

Mengutip New York Post, Kieran sudah mengganti bio Twitter-nya sebagai "Ex-Chief Privacy Officer." Dia juga mengunggah foto laptop dan tanda pengenal kantor di akun dengan handle @Damokieran tersebut.

Kissner juga mengganti bio-nya jadi "(now former)" Chief Information Security Officer dan menuliskan: "Saya membuat keputusan yang berat meninggalkan Twitter."

3 dari 5 halaman

Twitter PHK Karyawan

Mundurnya sejumlah petinggi ini menyusul adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di Twitter, di bawah kendali sang CEO Tesla.

Menurut laporan, setidaknya ada sekitar 3.700 hingga 3.800 karyawan yang terdampak putusan ini, atau sekitar setengah dari keseluruhan karyawan.

Namun dari laporan terbaru Bloomberg, perusahaan ternyata meminta sejumlah karyawan untuk kembali ke Twitter. Informasi ini diketahui dari dua sumber anonim yang mengetahui hal tersebut.

Mengutip informasi dari Engadget, Selasa (8/11/2022), keputusan ini diambil karena perusahaan menyadari ada beberapa pemecatan dilakukan secara tidak sengaja.

Lalu, perusahaan juga baru menyadari ada beberapa karyawan terdampak pemecatan ternyata memiliki pengalaman untuk membantu pengembangan fitur dalam Twitter di bawah kepemimpinan Elon Musk. 

4 dari 5 halaman

Elon Musk Pecat Parag Agrawal

Terkait laporan ini, Twitter memang belum komentar apa pun. Kendati demikian, ada laporan menyebut, perusahaan membutuhkan kembali para karyawan yang bertugas sebagai pengembang Android dan iOS.

Di sisi lain, para karyawan terdampak pemecatan ini dilaporkan telah melayangkan gugatan hukum class action terhadap Twitter di pengadilan federal San Fransisco.

Dalam gugatannya, mereka menyebut tindak PHK yang dilakukan perusahaan dengan ikon bentuk burung berwarna biru itu bertentangan dengan hukum.

Sebelumnya, Elon Musk juga memecat Parag Agrawal dari jabatannya sebagai CEO, satu hari setelah ia mengambil alih perusahaan. Beberapa eksekutif lain pun juga ditendang keluar.

Mereka adalah CFO Ned Segal dan Kepala Kebijakan Vijaya Gadde, penasehat Umum Twitter Sean Edgett, hingga Chief Customer Officer Sarah Personette, juga menjadi salah satu eksekutif yang dicopot dari jabatannya. 

(Dam/Isk)

5 dari 5 halaman

Infografis Waspada Penipuan Online Shop via Medsos. (Liputan6.com/Abdillah)