Sukses

Elon Musk ke Karyawan Twitter: Kerja Sangat Keras atau Keluar

Jika karyawan Twitter menolak untuk menandatangani formulir Elon Musk itu, mereka akan dianggap keluar dan bakal menerima uang pesangon untuk tiga bulan

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk dikabarkan memberikan ultimatum kepada karyawan Twitter yang masih bekerja di sana lewat sebuah email tengah malam. Isinya: pilih berkomitmen pada budaya "hardcore" di Twitter atau pergi dengan pesangon.

Dilaporkan The Washington Post, karyawan yang ingin tetap bekerja, diminta untuk menandatangani formulir daring dengan tenggat waktu hari Kamis pekan ini, jam 5 sore waktu Timur.

Sementara jika karyawan menolak untuk menandatangani formulir itu, mereka akan dianggap keluar dan bakal menerima uang pesangon untuk tiga bulan.

Dalam emailnya, CEO Tesla itu juga mengatakan bahwa untuk membangun terobosan di "Twitter 2.0" dan berhasil di dunia yang makin kompetitif, karyawan Twitter harus sangat keras atau "extremely hardcore."

"Ini berarti bekerja berjam-jam dengan intensitas tinggi. Hanya kinerja luar biasa yang akan menjadi nilai kelulusan," kata Musk, mengutip The Verge, Jumat (18/11/2022)

Dalam surat tersebut, Musk juga mengatakan Twitter akan lebih digerakkan oleh teknik. Selain itu, desain dan manajemen produk juga dinilai penting.

"Tetapi mereka yang menulis kode hebat akan menjadi mayoritas tim kita dan memiliki pengaruh besar," kata orang terkaya di dunia versi Forbes itu.

"Siapa pun yang belum melakukannya hingga pukul 17.00 ET besok (Kamis) akan menerima pesangon selama tiga bulan," ujarnya.

Ultimatum Elon Musk ini menambah serangkaian "drama" yang terjadi di balik layar perusahaan media sosial itu, setelah diambil alih oleh sang bos SpaceX beberapa waktu lalu.

 

2 dari 4 halaman

Elon Musk Kembali Pecat Karyawan yang Kritik Dirinya

Sehari setelah mencaplok Twitter, Musk segera memecat beberapa petinggi perusahaan, termasuk CEO saat itu Parag Agrawal.

Terbaru, dia dilaporkan kembali memecat karyawan Twitter yang melayangkan kritik pada dirinya. Bahkan, pemecatan kali ini dilakukan pada karyawan yang melakukan kritik secara privat.

Informasi ini diketahui dari unggahan sejumlah akun di Twitter, seperti Gergely Orosz dan penulis Platformer Casey Newton.

Seperti dikutip dari The Verge, Rabu (16/11/2022), keduanya mencuitkan ada laporan Twitter kembali melakukan pemecatan pada karyawan.

Menurut laporan tersebut, karyawan yang dipecat merupakan mereka yang mengkritik kicauan Musk beberapa waktu lalu di watercooler channel pada Slack. Awalnya, laporan menyebut ada sekitar 10 karyawan yang dipecat, tapi belakangan disebut mencapai 20 orang.

Dari laporan yang beredar, pemecatan tersebut dilakukan dalam waktu 24 jam setelah mereka diketahui mengunggah kritikan pada Elon Musk. Mereka diketahui hanya mendapatkan informasi pemecatan tersebut melalui email.

 

3 dari 4 halaman

Elon Musk Minta Maaf

Sementara laporan lain pada Bloomberg menyebutkan, setidaknya ada lusinan karyawan yang dipecat usai mengkritik Elon Musk di berbagai platform.

Mengingat saat ini Twitter tidak memiliki departemen komunikasi, perusahaan belum memberikan pernyataan apa pun terkait laporan tersebut.

Kendati demikian, Elon Musk sempat menyinggung mengenai laporan ini melalui kicauannya. Ia menuliskan, dirinya meminta maaf karena telah memecat para karyawan Twitter itu dan menyebut talenta mereka akan berguna di tempat lain.

"Saya ingin meminta maaf karena telah memecat para jenius ini. Bakat mereka yang luar biasa tidak diragukan akan sangat berguna di tempat lain," tulis CEO Tesla tersebut.

Sebelumnya, seorang insinyur Twitter bernama Eric Frohnhoefer juga diketahui telah dipecat. Ia dipecat setelah sebelumnya sempat mengoreksi kicauan Elon di Twitter.

Mengutip The Verge, Selasa (15/11/2022), akhir pekan lalu Musk sempat mencuitkan permintaan maaf pada pengguna karena aplikasi Twitter lemot di sejumlah negara, jarena sistem Remote Procedure Call yang berjalan buruk.

 

4 dari 4 halaman

Elon Musk Pecat Insinyur yang Kritik Lewat Twitter

Cuitan itu lantas disambar oleh Eric yang menyebut pernyataan tersebut tidak benar. "Saya bekerja selama 6 tahun di Twitter untuk Android dan bisa mengatakan kalau ini (cuitan Elon) salah," tulisnya.

Dari situ, kedua orang tersebut lantas melanjutkan perbincangan dengan berbalas tweet. Bahkan, Eric pun sempat memberikan informasi teknis mengenai sistem yang digunakan Twitter di Android.

Debat Elon Musk dan Eric pun diketahui berlangsung hingga beberapa jam. Mengingat perdebatan itu terjadi di publik, beberapa warganet menyarankan agar keduanya melanjutkan diskusi melalui kanal komunikasi internal.

Namun setelah perdebatan berlangsung, Elon menutupnya dengan mencuitkan bahwa Eric telah dipecat.

"Dia dipecat," tulis Elon melalui akun Twitternya.

Kicauan tersebut tidak main-main, karena karyawan Twitter itu dilaporkan benar-benar dipecat. Menurut Forbes, Eric menceritakan hanya butuh sekitar lima jam bagi Twitter untuk mencabut aksesnya dari komputer perusahaan.

Selain itu, Musk juga diketahui baru saja memecat 5.500 tenaga kontrak di Twitter.

(Dio/Isk)