Sukses

World of Warcraft Cabut dari Tiongkok pada Januari 2023

Gim seperti World of Warcraft, Hearthstone, Warcraft III: Reforged, Overwatch, seri Starcraft, Diablo III, dan Heroes of the Storm, tidak akan bisa dimainkan mulai 23 Januari 2023 di Tiongkok

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa gim seperti World of Warcraft dan Overwatch, akan menghentikan layanannya dari Tiongkok pada pertengahan Januari tahun depan.

Hal ini setelah Blizzard yang tidak memperbarui perjanjian lisensi untuk pasar Tiongkok, yang sudah berlangsung selama 14 tahun dengan NetEase.

Dengan ini, gim seperti World of Warcraft, Hearthstone, Warcraft III: Reforged, Overwatch, seri Starcraft, Diablo III, dan Heroes of the Storm, tidak akan bisa dimainkan mulai 23 Januari 2023.

Perusahaan mengatakan, "kedua pihak belum mencapai kesepakatan untuk memperbarui perjanjian yang konsisten dengan prinsip operasi dan komitmen Blizzard kepada pemain dan karyawan."

CEO NetEase William Ding, mengutip GSM Arena, Sabtu (19/11/2022) mengatakan, mereka sudah berusaha untuk bernegosiasi dengan Blizzard untuk dapat melanjutkan kolaborasinya dan melayani para gamer di negara itu.

"Namun, ada perbedaan material pada persyaratan utama, dan kami tidak dapat mencapai kesepakatan. Kami menjunjung tinggi standar produk dan operasional kami dan mematuhi komitmen kami kepada pemain Tiongkok," kata Ding.

Sementara itu, pengembangan dan perilisan Diablo Immortal yang ada di perjanjian terpisah antara Blizzard dan NetEase, tidak akan teprengaruh.

Blizzard pun mengungkapkan akan menangguhkan penjualan gim-gim ini dalam beberapa hari mendatang. Para gamers di Tiongkok pun juga akan menerima rincian lebih lanjut tentang bagaimana semuanya akan berjalan.

 

2 dari 4 halaman

Tidak Berjalan Baik

Meski begitu, perilisan yang akan datang untuk World of Warcraft: Dragonfight, Hearthstone: March of the Lich King, dan season 2 dari Overwatch 2 akan dilanjutkan akhir tahun ini.

NetEase pun mengatakan bahwa mereka akan tetap melayani para pemainnya dengan baik hingga akhir. Selain itu, data dan aset para pemain dipastikan akan terlindungi dengan baik di semua gim.

Tidak diketahui apa yang sebenarnya terjadi di balik berakhirnya kemitraan ini. Namun, sebuah unggahan dari President of Global Investment and Partnership NetEase, Simon Zhu di LinkedIn, mengindikasikan perpisahan ini tidak berjalan dengan baik.

"Suatu hari, ketika apa yang terjadi di balik layar dapat diceritakan, pengembang dan gamer akan memiliki tingkat pemahaman yang sama sekali baru tentang seberapa besar kerusakan yang dapat dilakukan oleh seorang brengsek," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Terendus di Laporan Keuangan

Dikutip dari Eurogamer, berakhirnya hubungan antara Activison Blizzard dan NetEase untuk World of Warcraft dan sejumlah gim, tercium melalui sebuah paragraf pendek di laporan hasil keuangan terbaru perusahaan.

"Perjanjian ini, yang menyumbang sekitar tiga persen dari pendapatan bersih konsolidasi Activision Blizzard pada tahun 2021, akan berakhir pada Januari 2023," kata dokumen keuangan Activision.

"Kami sedang berdiskusi mengenai pembaruan perjanjian ini, tetapi kesepakatan yang saling memuaskan mungkin tidak tercapai. Kami terus melihat peluang pertumbuhan jangka panjang yang substansial untuk bisnis kami di negara ini," tulis dokumen itu.

Sementara itu, NetEase juga mengklaim game-game tersebut mewakili persentase "digit tunggal rendah" dari keseluruhan pendapatannya.

"Pengembangan bersama dan penerbitan Diablo Immortal tercakup dalam perjanjian jangka panjang yang terpisah dan akan terus berlanjut," tulis perusahaan game terbesar kedua di Tiongkok itu.

4 dari 4 halaman

NetEase Akuisisi Quantic Dream

NetEase beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa divisi game-nya NetEase Games, telah mengakuisisi developer dan publisher video game Prancis Quantic Dream.

Quantic Dream populer lewat beberapa judul game di antaranya Heavy Rain dan Detroit: Become Human. Mereka juga digandeng Lucasfilm Games untuk menggarap Star Wars Eclipse yang akan datang.

Melalui laman resminya, dikutip Minggu (4/9/2022), NetEase mengatakan dengan akusisi ini, Quantic Dream akan menjadi studio pertama NetEase Games di Eropa.

Menurut perusahaan, ini mewakili langkah memenuhi visi NetEase untuk mendukung inovasi dan pengembangan game di seluruh dunia.

NetEase memastikan, Quantic Dream akan terus beroperasi secara independen, dengan fokus pada pembuatan dan penerbitan game-nya di semua platform, serta mendukung dan menerbitkan judul-judul yang dikembangkan pihak ketiga.

Di saat yang sama, Quantic juga akan memanfaatkan kemampuan pengembangan game NetEase yang signifikan.

"Kami sangat senang untuk memulai tahap pertumbuhan baru yang menarik dengan Quantic Dream, terikat oleh visi bersama, rasa saling percaya, dan rasa hormat kami," kata William Ding, CEO dan Direktur NetEase, Inc.

Menurut Ding, NetEase akan terus memenuhi janji perusahaan untuk mendukung Quantic Dream mewujudkan potensi penuhnya.

(Dio/Isk)