Sukses

Twitter Diklaim Bisa Down Saat Piala Dunia 2022, Elon Musk Optimistis Bakal Baik-Baik Saja

Seorang mantan karyawan mengklaim bahwa Twitter berpotensi down saat Piala Dunia 2022, namun Elon Musk memastikan platform itu baik-baik saja

Liputan6.com, Jakarta - Kemeriahan event besar seperti Piala Dunia 2022, biasanya juga akan diramaikan dengan berbagai tagar dan cuitan komentar warganet di media sosial Twitter.

Namun tahun ini, tepat ketika Piala Dunia 2022 Qatar akan dimulai, sedang banyak masalah yang dialami oleh platform asal Amerika Serikat tersebut usai diambil alih oleh Elon Musk.

Dilansir The Guardian, dikutip Minggu (20/11/2022), baru-baru ini seorang mantan karyawan yang baru saja mengundurkan diri, mengklaim bahwa Twitter punya potensi 50 persen untuk down selama Piala Dunia.

Mantan karyawan Twitter itu, yang berbicara secara anonim, dilaporkan tahu tentang cara kerja Twitter Command Centre, tim pemecah masalah platform yang memantau situs untuk masalah seperti lonjakan lalu lintas dan pemadaman pusat data.

"Antara kurangnya persiapan dan kurangnya staf, saya pikir ini akan menjadi Piala Dunia yang sulit bagi Twitter," kata mantan karyawan tersebut.

Dia mengatakan insiden semacam ini, seperti layanan yang melambat atau salah, hampir pasti selama 29 hari di Qatar, dan memperkirakan 90 persen kemungkinan terjadi kesalahan yang akan dilihat pengguna.

Mantan karyawan itu menyebut, Twitter mungkin tidak akan padam selama kompetisi tapi tidak lebih baik dari sebelumnya.

Ia juga mengklaim, Twitter mungkin akan "berjuang dengan traffic saat kickoff, dan mungkin macet," katanya. "Jika kita beruntung, itu akan pulih dengan gangguan minimal."

 

2 dari 4 halaman

Elon Musk Ajak Pantau Piala Dunia di Twitter

Perusahaan juga dinilai tidak siap untuk menangani kemungkinan arus lalu lintas ke platform, karena pengguna biasanya akan berusaha untuk membahas momen-momen penting.

"Dalam keadaan lain, akan ada banyak orang yang menonton dan memastikan setiap hotspot ditangani," kata mantan karyawan itu.

Dia menambahkan klaimnya, "change freeze" yang menghentikan kemampuan untuk mengubah pengkodean Twitter, yang ada sebelum akuisisi Musk dan dikenakan dan dimatikan selama beberapa pekan pertamnya, telah menghambat persiapan.

Meskipun begitu, sang pemilik baru Twitter, Elon Musk, tampaknya masih percaya diri bahwa media sosial itu akan baik-baik saja selama Piala Dunia. Hal ini seperti terlihat dari cuitannya di akun Twitter-nya.

"Pertandingan pertama Piala Dunia pada hari Minggu! Pantau di Twitter untuk laporan terbaik dan komentar secara real-time," tulis Elon Musk.

 

3 dari 4 halaman

Ratusan Karyawan Twitter Mundur

Sebelumnya, ratusan karyawan kabarnya mengundurkan diri setelah munculnya ultimatum Elon Musk pada pekan ini, yang meminta mereka memilih untuk kerja sangat keras atau mundur dengan pesangon.

Dilansir The Verge, dikutip Jumat (18/11/2022), sebelum tenggat waktu pada hari Kamis waktu setempat, terdapat sekitar 2.900 karyawan yang tersisa di Twitter, usai Musk memecat sekitar setengah dari 7.500 orang pekerja.

Namun, tidak diketahui persis berapa jumlah karyawan yang memilih untuk cabut dari perusahaan setelah email Elon Musk. Diperkirakan ratusan orang.

Sumber karyawan yang meminta anonimitas juga mengatakan, beberap tim teknis yang penting juga telah mengundurkan diri sepenuhnya atau paling tidak hampir seluruhnya.

Misalnya, tim yang memelihara core system libraries yang digunakan oleh setiap insinyur di perusahaan, tidak ada lagi setelah hari Kamis. Karyawan itu pun mengatakan Twitter tidak bisa dijalankan tanpa mereka.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Akses ke Kantor Twitter Ditutup

Gaya kepemimpinan Elon Musk sendiri tidak disukai oleh banyak karyawan Twitter. Di sisi lain, CEO Tesla juga dikabarkan takut akan adanya sabotase perusahaan.

Dia dilaporkan menemui sekelompok insinyur senior pada Kamis, untuk mengetahui mengapa banyak dari mereka yang berencana untuk pergi.

Setelah tenggat waktu untuk email Musk, email tanpa tanda tangan dikirim ke karyawan dan menyatakan, badge access ke kantor Twitter akan ditangguhkan hingga Senin.

Sebelumnya, Elon Musk dikabarkan memberikan ultimatum kepada karyawan Twitter yang masih bekerja di sana lewat sebuah email tengah malam. Isinya: pilih berkomitmen pada budaya "hardcore" di Twitter atau pergi dengan pesangon.

Dilaporkan The Washington Post, karyawan yang ingin tetap bekerja, diminta untuk menandatangani formulir daring dengan tenggat waktu hari Kamis pekan ini, pukul 5 sore waktu Timur.

Sementara jika karyawan menolak untuk menandatangani formulir itu, mereka akan dianggap keluar dan bakal menerima uang pesangon untuk tiga bulan.

(Dio/Isk)