Sukses

Sempat Ada Penurunan Kualitas, Jaringan Telkomsel di Sejumlah Lokasi Gempa Cianjur Berangsur Pulih

Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono menuturkan, kondisi jaringan Telkomsel pasca bencana di Cianjur tetap normal.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa Bumi dengan magnitudo 5,6 telah mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). Menurut BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), lokasi gempa berada di 6.84 LS, 107.05BT (10 km Barat Daya Kabupaten Cianjur).

Gempa yang terjadi di wilayah tersebut ternyata turut berdampak pada layanan telekomunikasi. Salah satunya Telkomsel yang menyebut sempat ada penurunan kualitas jaringan di sejumlah lokasi, karena mengalami pemadaman titik di wilayah terdampak bencana.

Kendati demikian, menurut Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono, secara umum, kondisi jaringan Telkomsel pasca bencana di wilayah tersebut tetap normal.

"Ada sejumlah titik di wilayah terdampak bencana, terutama Cianjur, mengalami pemadaman listrik. Hal ini berdampak pada penurunan kualitas jaringan Telkomsel di sejumlah lokasi tersebut, sedangkan untuk di wilayah DKI Jakarta, kondisi jaringan tetap berjalan normal," turut Saki dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut, Saki menjelaskan, saat ini kondisi jaringan sudah berangsur pulih secara berkala. Ia menuturkan, Telkomsel juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dan berupaya melakukan percepatan pemulihan jaringan akibat pemadaman listrik.

Hal itu dilakukan dengan memberdayakan mobile backup genset untuk mendukung operasional BTS yang terdampak Gempa Cianjur, sehingga pelanggan dapat menikmati kembali layanan Telkomsel dengan normal. Saki juga menuturkan, Telkomsel prihatin dengan bencana yang terjadi di Cianjur saat ini.

"Telkomsel turut prihatin atas terjadinya bencana alam gempa bumi yang terjadi di wilayah Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Semoga masyarat yang terdampak diberi ketabahan," tutur Saki memungkaskan.

2 dari 4 halaman

Kondisi Jaringan Telekomunikasi Akibat Gempa Cianjur: 2 BTS Smartfren Mati, XL Axiata Sempat Terganggu

Di sisi lain, operator seluler Smartfren mengaku dua BTS dari total 152 BTS milik perusahaan di Cianjur dan sekitarnya mati karena terputusnya pasokan listrik.

"Saat ini network Smartfren dalam kondisi yang aman, dan pelanggan tetap bisa berkomunikasi. Ada 1-2 (BTS) site kami yang mati akibat terputusnya pasokan listrik, namun tidak mengalami kerusakan," kata VP Network Operations Smartfren, Agus Rohmat, melalui pesan singkat,

Ia menambahkan, situasi ini memerlukan penanganan cepat dan perusahaan terus melakukan pemantauan di lapangan.

"Kondisi ini memerlukan penanganan yang cepat, dan Smartfren selalu memonitor serta langsung merespon segala kondisi yang terjadi di lapangan," pungkasnya.

Sementara itu, XL Axiata memastikan bahwa jaringan miliknya di area Cianjur dan kota/kabupaten sekitarnya masih tetap terjaga dan beroperasi.

"Meski demikian, sejumlah BTS sempat terdampak pemadaman listrik PLN. Saat ini tim teknis XL Axiata di lapangan berupaya memulihkan kondisi BTS-BTS dengan menyalakan genset, serta memastikan kondisi fisik semua infrastruktur jaringan di area terdampak," kata Group Head Corporate Communication XL Axiata, Retno Wulan.

Selain itu, ia menambahkan, dari pusat monitoring jaringan, XL Axiata telah melakukan rekayasa jaringan agar layanan di area-area tersebut tetap bisa melayani pelanggan secara maksimal.

 

3 dari 4 halaman

BMKG: Gempa Cianjur Diduga Akibat Patahan Geser Cimandiri atau Padalarang

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memastikan, pihaknya terus melakukan monitoring data pasca gempa bermagnitudo 5,6 yang menghantam Cianjur. Menurut dia, hasil analisis sementara, gempa diduga akibat adanya patahan.

"Sementara data kami mengarah dimungkinkan diduga di Patahan Cimandiri atau bisa juga di Padalarang," kata Dwi saat jumpa pers, seperti dikutip Senin (21/11/2022).

Dwikorita menambahkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan jika patahan yang terjadi terhadap gempa di Cianjur berpengaruh terhadap patahan lain. Namun, menurut dia hal itu perlu pendalaman para ahli lebih lanjut.

"Apakah ada pengaruhnya ke patahan lain harus ada pendalaman lebih lanjut," singkat dia.

Sebagai tindakan lanjutan, Dwikorita dan deputi BMKG mengaku akan segera meninjau langsung ke lokasi terdampak di Cianjur. Hal itu dirasa perlu, tujuannya untuk melakukan verifikasi langsung selain update berkala secara otomatis.

"Kita terus analisis, kita terus koordinasi banyak pihak, kami mengirim ke lapangan Insya Allah saya dan pak deputi, tim kita sebar, ada tim yang melakukan pengukuran langsung melalui survei, lalu ada tim healing untuk menenangkan masyarakat, lalu juga ada tim yang berkomando dengan BNPB," Dwikorita menutup. 

(Dam/Isk)

4 dari 4 halaman

INFOGRAFIS: Deretan Gempa Terbesar di Indonesia dalam 5 Tahun Terakhir (Liputan6.com / Abdillah)