Kalangan korporat atau pemerintah biasanya memakai smartphone BlackBerry untuk mendukung pekerjaan mereka. Namun tren itu tampaknya mulai berubah.
Apple kini lebih dipilih untuk mendukung kinerja Kepolisian Selandia Baru. Menurut The National Business Review, Apple telah mencapai kesepakatan dengan Kepolisian Selandia Baru dengan nilai kontrak $159 juta selama 10 tahun untuk pengadaan iPhone dan iPad.
Sebanyak 6.000 frontline officer akan mendapatkan iPhone, dan 3.900 officer tambahan akan mendapatkan iPad. Demikian yang dimuat Cnet dan dikutip Liputan6.com, Jumat (15/2/2013).
Perangkat itu dipilih setelah sebelumnya dicoba dulu di lapangan selama 11 bulan. Selama periode tersebut, lebih dari 100 staf di empat distrik disuruh untuk mencoba smartphone, laptop dan tablet Apple.
"Berdasarkan umpan balik dari frontline officer perangkat yang disukai adalah iPhone dan iPad," kata Chief Information Officer Kepolisian Selandia Baru, Stephen Crombie.
Ia juga mengatakan, uji coba tersebut menunjukkan bahwa alat yang paling berguna untuk petugas adalah perangkat personal kecil (seperti smartphone) untuk menelepon atau mengirim pesan teks, mengakses email, informasi dan database foto. Sedangkan perangkat yang lebih besar seperti laptop atau tablet diperlukan untuk melakukan entri data.
BlackBerry tampaknya mulai kehilangan pamor di mata pemerintah. Terbukti, pada bulan Oktober lalu Departemen Pertahanan AS menggagalkan kontrak eksklusif dengan BlackBerry. Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS juga tak jadi menggunakan perangkat BlackBerry dan menggantinya dengan iPhone.
Apple akhir-akhir ini mulai membuat terobosan dan pendekatan dengan organisasi-organisasi swasta maupun publik. Baru-baru ini, LinkedIn juga akan menyediakan sekitar 3.458 iPad Mini 32GB sebagai hadiah untuk seluruh karyawannya. (DEW)
Advertisement