Sukses

Akun Twitter Kanye West Kembali Aktif, Ada Campur Tangan Elon Musk?

Akun Twiter Kanye West kembali aktif setelah sebelumnya dikunci karena telah melanggar kebijakan platform media sosial milik Elon Musk tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Akun Twitter Kanye West atau dikenal dengan nama Ye ini kembali aktif, setelah sempat diblokir imbas cuitan bernada rasisme.

Dia pun memposting cuitan pertamanya setelah diblokir dengan menulis, "Testing Testing Seeing if my Twitter unblocked."

Cuitan milik Kanye ini juga langsung dikomentari oleh Elon Musk, sang pemiliki platform media sosial tersebut. Dia mencuitkan, "Don’t kill what ye hateSave what ye love."

Informasi, Twitter mengunci akun milik Ye ini secara paksa karena diduga telah melanggar kebijakan Twitter, dikutip dari CBS News, Selasa (22/11/2022).

Walau perusahaan dengan logo burung biru itu tidak merinci kebijakan mana yang dilanggar, Kanye memang pernah memposting sebuah cuitan anti-Semit.

Pada 9 Oktober 2022, mantan suami Kim Kardashian ini sempat memposting tulisan, "death [sic] con 3" on Jewish people."

Dalam cuitan yang kini sudah dihapus tersebut, Ye juga menyertakan tulisan, "Lucunya saya sebenarnya tidak bisa Anti Semit karena orang kulit hitam sebenarnya juga Yahudi."

Kembali aktifnya akun Twitter Kanye West ini terjadi 24 jam setelah Elon Musk mengaktifkan akun yang diblokir, seperti milik mantan Presiden AS Donald Trump.

Sebelumnya, Elon Musk sempat mengadakan polling tentang apakah perlu akun Twitter Presiden Trump kembali diaktifkan atau tidak.

"Orang-orang telah berbicara. Trump akan dipulihkan. Vox Populi, Vox Dei," cuit Bos Tesla dan SpaceX tersebut.

Diketahui, akun Twitter Donald Trump dinonaktifkan sejak 8 Januari 2021, setelah terjadinya serangan di Gedung Capitol.

Selain di Twitter, Kanye West juga dikunci dari Instagram dan Facebook terkait cuitan bernuansa rasisme.

2 dari 4 halaman

Apple Music Hapus Playlist Kanye West

Kanye West (Charles Sykes/Invision/AP)

Lebih lanjut, sejumlah jenama seperti Adidas dan Balenciaga, memutuskan kontrak dengannya. Terbaru, Apple juga mencabut playlist atau daftar putar Ye yang mereka kurasi, dari platform streaming musiknya.

Dikutip dari 9to5mac, Senin (31/10/2022), Apple telah menghapus playlist "Kanye West Essentials" dari Apple Music. Namun, diskografi yang berisi karya-karya Ye tetap bisa dinikmati di layanan tersebut.

Langkah ini menjadikan Apple Music sebagai platform streaming musik pertama yang mengambil tindakan terhadap Ye, menyusul banyaknya kontroversi yang ia munculkan beberapa waktu terakhir.

Selain playlist "Kanye West Essentials", playlist "Kanye West Video Essentials" juga dihapus oleh Apple dan tidak bisa ditemukan lewat pencarian.

Sementara untuk Spotify, CEO Daniel Ek dalam wawancaranya dengan Reuters mengindikasikan, mereka tidak memiliki rencana untuk langkah serupa.

Ek mengakui bahwa West memang membuat komentar yang buruk. Namun pada akhirnya, terserah pada label sang rapper untuk memutuskan "apakah mereka ingin mengambil tindakan atau tidak."

Rolling Stone mencatat, faktanya, Kanye West secara teknis tidak lagi menandatangani kontrak dengan label.

Media itu menyebut, setelah menghabiskan sebagian besar karirnya dengan Def Jam Recordings, Ye merampungkan kontraknya dengan merilis Donda tahun lalu. Namun, hubungan keduanya belum sepenuhnya terputus.

3 dari 4 halaman

Tak Lagi jadi BA Adidas

Kanye West membuat penampilan kampanye presiden pertamanya di North Charleston, Amerika Serikat pada 19 Juli 2020. Kanye West menyampaikan monolog panjang dalam kampanye pertamanya setelah mendeklarasikan diri sebagai kandidat presiden AS. (Lauren Petracca Ipetracca/The Post And Courier via AP)

Def Jam masih tetap bertanggung jawab untuk mempertahankan katalog West, yang menampilkan 10 album studio dan sejumlah rilis.

Sejauh ini, Def Jam tidak menunjukkan tanda-tanda bakal menarik karya-karya West, meski mereka bisa saja dengan mudah untuk menarik diskografinya dari Apple Music, Spotify, dan platform streaming lainnya.

Sebelumnya, perusahaan olahraga ternama, Adidas pada Selasa (25/10) merilis pernyataan resmi terkait penghentian kerja sama dengan Kanye West yang didapuk sebagai Brand Ambassador perusahaan tersebut.

Keputusan ini diambil Adidas terkait kontroversi antisemitisme dan segala bentuk ujaran kebencian yang dilontarkan oleh mantan suami Kim Kardashian itu.

"Adidas tidak akan mentolerir antisemitisme dan segala bentuk ujaran kebencian lainnya," kata perusahaan pakaian olahraga asal Jerman tersebut melalui pernyataan resminya dikutip dari New York Times pada Rabu (26/10).

4 dari 4 halaman

Kontroversi Kanye West

Kolaborasi brand olahraga asal German Adidas dan lini busana Kanye West Yezzy sepakat melanjutkan kerjasama sekaligus cetak sejarah

Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia, antisemitisme adalah paham yang dianut oleh orang-orang yang tidak suka pada segala sesuatu yang bersangkutan dengan bangsa Yahudi.

Kanye West sendiri diketahui telah menjadi ikon untuk produk Adidas, Yezzy. Meski begitu, Adidas menilai bahwa komentar dan tindakan sang rapper baru-baru ini tidak dapat diterima.

"Lantaran penuh kebencian dan berbahaya, dan itu melanggar nilai-nilai perusahaan tentang keragaman dan inklusi, saling menghormati dan keadilan," Adidas melanjutkan.

Setelah peninjauan menyeluruh, lanjut Adidas, perusahaan memutuskan untuk segera mengakhiri kemitraan dengan Kanye West dan mengakhiri produksi produk jenis Yeezy.

"Juga menghentikan semua pembayaran kepada Kanye dan perusahaannya," ujar Adidas.

Tak hanya memutus kerja sama dengan Kanye West, Adidas juga secara resmi menghentikan produksi Yeezy karena kontroversi yang dilakukan oleh Kanye baru-baru ini.

(Ysl/Dam)