Liputan6.com, Jakarta - Media sosial di bawah Meta, Facebook, menyatakan mereka akan menghapus beberapa bagian informasi pribadi mulai 1 Desember 2022.
Beberapa informasi yang akan dihilangkan dari profil termasuk agama, pandangan politik, alamat, dan "tertarik pada" yang menunjukkan orientasi seksual pengguna.
Baca Juga
Pengumuman tentang perubahan ini pertama kali dilihat oleh konsultan media sosial Matt Navarra di Twitter. Ia mengunggah tweet berisi tangkapan layar dari pemberitahuan dikirim ke pengguna, sudah mengisi informasi-informasi tersebut.
Advertisement
Pemberitahuan juga menunjukkan informasi pengguna lainnya akan tetap ada di profil mereka, bersama dengan kontak dan informasi dasar lainnya.
Juru bicara perusahaan kepada TechCrunch, dikutip Selasa (22/11/2022), juga telah mengonfirmasi perubahan ini. Tujuannya, adalah untuk membuat jejaring sosial milik Meta itu, jadi lebih mudah digunakan.
"Sebagai bagian dari upaya kami untuk membuat Facebook lebih mudah dinavigasi dan digunakan, kami menghapus beberapa bidang profil: Ketertarikan, Pandangan Keagamaan, Pandangan Politik, dan Alamat," ujarnya.
Facebook menambahkan, pemberitahuan dikirimkan kepada mereka yang sudah mengisi kolom tersebut, dan mengatakan bahwa bidang-bidang itu akan dihapus.
"Perubahan ini tidak memengaruhi kemampuan siapa pun untuk membagikan informasi tentang diri mereka di tempat lain di Facebook," imbuh juru bicara perusahaan.
Informasi yang Tak Ada di Platform Lain
Dilaporkan, keputusan Facebook untuk menghilangkan kolom informasi tersebut adalah upaya untuk merampingkan platformnya, yang saat ini masih memiliki beberapa fitur yang agak ketinggalan zaman.
Kolom-kolom informasi yang dihapus oleh Facebook sendiri tidak ada di jejaring sosial besar lainnya, bahkan termasuk Instagram yang merupakan saudara satu perusahaan.
Instagram dan TikTok misalnya, memiliki bio sederhana yang memungkinkan pengguna berbagi sedikit tentang diri mereka, tanpa merinci secara spesifik soal pandangan politik atau agama.
Orang dulu mungkin tertarik untuk mengisi informasi semacam itu. Namun, dengan semakin besarnya perhatian soal pelanggaran privasi, banyak pengguna yang mungkin tidak ingin membagikan rincian soal diri mereka secara daring.
Advertisement
Meta Facebook PHK 11.000 Karyawan
Perusahaan induk Facebook, Meta, sementara itu telah memberhentikan atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 11.000 karyawan. Ini merupakan PHK paling signifikan dalam sejarah raksasa teknologi itu.
"Hari ini saya membagikan beberapa perubahan tersulit yang telah kami buat dalam sejarah Meta," tulis CEO Meta Mark Zuckerberg dalam posting blog kepada karyawan, sebagaimana dikutip dari CNN Global, Kamis (10/11/2022).
“Saya telah memutuskan untuk mengurangi ukuran tim kami sekitar 13 persen dan melepaskan lebih dari 11.000 karyawan berbakat kami,” Mark Zuckerberg menambahkan.
PHK akan berdampak pada banyak sektor perusahaan, dan tim HR Meta akan sangat terpukul karena perusahaan akan menyetop perekrutan karyawan baru.
"kami berencana untuk mempekerjakan lebih sedikit orang tahun depan," kata Zuckerberg dalam posting tersebut. Dia menambahkan, pembekuan perekrutan akan diperpanjang hingga kuartal pertama, dengan beberapa pengecualian.
Pada September 2022, Meta tercatat memiliki jumlah karyawan lebih dari 87.000 orang.
Habiskan Miliaran Dolar untuk Metaverse
Bisnis penjualan iklan inti Meta terpukul oleh perubahan privasi yang diterapkan Apple, pengiklan memperketat anggaran, dan bersaing dengan kompetitor baru seperti TikTok.
Sementara itu, Meta telah menghabiskan miliaran dolar untuk membangun versi internet masa depan (metaverse), yang kemungkinan masih bertahun-tahun lagi untuk diterima di pasar secara luas.
Bulan lalu, perusahaan membukukan penurunan pendapatan kuartalan kedua dan mengatakan bahwa labanya dipotong setengah dari tahun sebelumnya.
Setelah bernilai lebih dari US$ 1 triliun tahun lalu, nilai pasar Meta sejak saat itu turun menjadi sekitar US$ 250 miliar.
"Saya bertanggung jawab atas keputusan ini dan bagaimana kami sampai di sini. Saya tahu ini sulit untuk semua orang, dan saya meminta maaf untuk mereka (karyawan) yang terkena dampak," tulis Zuckerberg dalam postingannya.
(Dio/Ysl)
Advertisement