Liputan6.com, Jakarta - Smartwatch Suunto 9 Peak Pro resmi hadir di Indonesia. Jam tangan pintar multisport GPS ini dibuat dengan 100 persen energi terbaru dan menjadi smartwatch Suunto pertama yang jejak karbonnya dihitung dan kemudian dikompensasikan sepenuhnya dalam proyek reboisasi dengan Unit Karbon Terverifikasi melalui Tree-Nation.
Selama masa pakainya, perangkat ini hanya menghasilkan 7,5 kg CO2e atau setara dengan mengendarai mobil berbahan bakar fosil sejauh 44 km.
Baca Juga
Suunto 9 Peak Pro diklaim tangguh, namun merupakan salah satu jam tangan sport GPS tertipis (10,8 mm) dan teringan di kelasnya. Juga dirancang agar tahan lama dan dapat diperbaiki untuk meminimalkan limbah dan dampak terhadap lingkungan.
Advertisement
Suunto juga telah mengujinya, di mana jam tangan pintar ini tahan es, pasir, air, guncangan, tekanan, dan garam.
"Dengan chip GPS dan font desain terbaru. Di tambah lagi mempunyai mode snorkeling, kita bisa mendeteksi kedalaman sampai 10 meter. Dan satu lagi dengan Suunto 9 peak Pro bisa berhubung dengan kacamata pintar akan menampilkan data dari jam," kata Marketing Manager Suunto Indonesia, Bayu Noer, melalui keterangannya, Rabu (23/11/2022).
Sementara Wakil Presiden Produk Suunto, Sami Mnnistöm, menuturkan Suunto 9 Peak Pro dirancang dengan arsitektur chipset baru yang lebih kuat yang meningkatkan kinerja ke tingkat baru, sekaligus memiliki daya tahan baterai terbaik di kelasnya dibandingkan dengan produk berukuran serupa di pasaran.
Berapa Harganya?
Suunto 9 Peak Pro menawarkan tiga mode baterai: Performa, Daya Tahan, dan Tur. Baterainya bisa bertahan selama 21 hari dalam penggunaan sehari-hari sebelum memerlukan pengisian daya, 40 jam dalam mode Performa, 70 jam dalam mode Daya Tahan, dan 300 jam dalam mode Tur.
Tak hanya itu, jam tangan pintar untuk olahraga ini juga dapat terhubung dengan empat sistem satelit (GPS, GLONASS, GALILEO, BEIDOU) dan hingga 32 satelit individu secara bersamaan.
Suunto 9 Peak Pro akan tersedia dalam enam versi berbeda, empat model dibuat dengan baja tahan karat (€499 atau Rp 8 jutaan) dan dua model dibuat dengan titanium (€629 atau Rp 10 jutaan).
Advertisement