Sukses

Bukalapak Gelar Itemku Gamecon, Konvensi Game dan NFT Pertama di Indonesia

Bukalapak menggelar Itemku Gamecon yang diklami sebagai konvensi game bersama NFT pertama yang diadakan di Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta - Itemku, marketplace produk gaming dan digital bagian dari ekosistem Bukalapak menggelar konvensi game sekaligus NFT dengan tajuk Itemku Gamecon. Konvensi ini digelar pada 25 dan 26 November 2022 di Senayan Park, Jakarta.

CEO BukaFinancial & Commerce Bukalapak, Victor Lesmana, mengklaim Itemku Gamecon merupakan event pertama di Indonesia yang menggabungkan antara game dan Web3. Karenanya, ia menuturkan, ini merupakan momen yang langka.

Di sisi lain, menurut Victor, perkembangan industri game di Tanah Air kini telah begitu pesat. Untuk itu, Bukalapak juga ingin memperluas dukungannya pada industri game di Indonesia, salah satunya dengan menggelar konvensi ini.

"Melalui acara ini, para komunitas gamer dan gaming enthusiasts berkesempatan bertemu, membangun jejaring, dan mengekspresikan passion mereka terhadap dunia gaming dan digital," tutur Victor dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Jumat (25/11/2022).

Lewat konvensi ini, Bukalapak juga ingin membantu para pelaku industri game menjangkau pasar seluas-luasnya. Sebab, publisher lokal maupun kreator game bisa memperkenalkan karya mereka melalui pameran di konvensi ini.

SVP of Marketing Bukalapak, Kurnia Sofia Rasyada, menuturkan, konvensi ini akan menghadirkan beberapa acara menarik yang bisa dihadiri para pengunjung secara gratis. Ada event mabar (main bareng) hingga menonton siaran langsung pertandingan esports dari Bigetron dan Aura.

Selain itu, konvensi ini juga menggelar kompetisi cosplay serta meet and greet bersama cosplayer Matcha Mei dan Edelyn. Para pengunjung juga bisa menyaksikan penampilan JKT48 dalam event ini.

 

2 dari 4 halaman

Mulai Perkenalkan Web3

Tidak hanya soal game, event yang digelar Itemku dari Bukalapak ini menghadirkan eksibisi dan talkshow membahas mengenai NFT. Pembicara yang hadir dalam event ini pun berasal dari para ahli.

Salah satunya, menurut Kurnia, adalah Jaeson Ma yang akan membahas mengenai potensi Web3. Jaeson sendiri dikenal sebagai co-founder dari 88rising dan CEO dari Op3n World, sebuah platform kreator untuk Web3.

Lalu, ada Irena Zhao yang akan membahas mengenai ekonomi kreator denga kehadiran Web3. "Lalu, ada eksibisi koleksi WhaleShark seorang kolektor NFT. Ini pengalaman yang sangat langka bisa melihat koleksinya," tutur Kurnia.

Itemku Gamecom ini turut dihadiri pula oleh ETHLAS dan Syltare yang dikenal telah lama berkecimpung di dunia Web3. Kurnia menuturkan, konvensi ini diharapkan juga bisa menjadi sarana bagi masyarakat Indonesia untuk lebih terbuka pada Web3.

3 dari 4 halaman

Jurus Bukalapak Genjot Pendapatan hingga Take Rate

Di sisi lain, Bukalapak berencana genjot pertumbuhan take rate yang sempat turun pada kuartal III 2022. Sebagai gambaran, take rate dapat diartikan sebagai biaya atau komisi yang dikenakan oleh pasar atas transaksi yang dilakukan oleh penjual pihak ketiga atau penyedia layanan.

Take rate menjadi salah satu pemasukan bagi perusahaan berbasis teknologi. Pada kuartal III 2022, take rate Bukalapak tercatat sebesar 2,17 persen, turun 29 bps secara kuartalan (quarter to quarter/qoq). take rate mitra tercatat sebesar 2,42 persen dan marketplace 1,9 persen.

Secara kumulatif hingga September 2022, take rate Bukalapak naik 140 bps menjadi 2,31 persen dari 1,53 persen pada September 2021. Di mana take rate Mitra tercatat sebesar 2,64 persen dan marketplace 1,91 persen.

"Kami mulai agresif menaikkan take rate di akhir kuartal ketiga. Kami mengharapkan akan terjadi kenaikan atas take rate itu di kuartal keempat 2022," kata Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo dalam Temu Media Virtual, Jumat (4/11/2022).

Bersamaan dengan itu, perseroan memiliki fokus pada kinerja operasional perseroan dengan mengejar adjusted EBITDA positif sebagai indikator kinerja perseroan. Salah satu strateginya, perseroan akan berusaha untuk meningkatkan pendapatan yang diikuti dengan manajemen cost seefisien mungkin.

“Kita akan terus berusaha untuk tingkatkan revenue perusahaan dengan tanpa disertai kenaikan biaya berlebih, sehingga dapat memberikan peningkatan overall contribution margin. Di saat yang sama, kita lakukan evaluasi terhadap cost item,” terang Teddy.

4 dari 4 halaman

Pendapatan Mitra Bukalapak Tembus Rp 54,7 Triliun hingga September 2022

Sebelumnya, Bukalapak membukukan kinerja cemerlang pada kuartal III 2022. Total Processing Value (TPV) selama kuartal III 2022 (3Q22) tumbuh 32 persen menjadi Rp 41,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan itu salah satunya ditopang kinerja Mitra Bukalapak juga tumbuh positif. TPV Mitra Bukalapak pada kuartal III 2022 bertambah sebesar 23 persen menjadi Rp 19,7 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara akumulatif, TVP Mitra Bukalapak pada September 2022 tumbuh sebesar 37 persen menjadi Rp 54,7 triliun dari periode yang sama pada tahun lalu.

"Pertumbuhan Mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para Mitra. Pada akhir September 2022, jumlah Mitra yang telah terdaftar mencapai 15,2 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021," ungkap Sekretaris Perusahaan Bukalapak, Teddy Oetomo dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (1/11/2022).

Dari sisi pendapatan yang dicatatkan Bukalapak pada kuartal III 2022 tumbuh sebesar 86 persen menjadi Rp 898 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya. Secara akumulatif, pendapatan Bukalapak hingga September 2022 meningkat sebesar 92 persen dari periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 2,59 triliun. Pendapatan Mitra pada kuartal III 2022 meningkat 131 persen menjadi Rp 477 miliar.

Secara year to date hingga September 2022, pendapatan Mitra tumbuh sebesar 191 persen dari September 2022 menjadi Rp 1,45 triliun. Kontribusi Mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan menunjukkan peningkatan dari 43 persen pada kuartal III 2021 menjadi 53 persen pada kuartal III 2022.

Hingga September 2022, Bukalapak membukukan laba operasional sebesar Rp 3,53 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 391 persen dari rugi operasional sebesar Rp 1,21 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sejalan dengan itu, perseroan berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 3,62 triliun pada September 2022, atau meningkat sebesar 421 persen dari rugi bersih sebesar Rp 1,13 triliun pada September 2021.

(Dam/Ysl)