Sukses

Brasil Sita Ratusan iPhone karena Tak Sertakan Kepala Charger

Pemerintah Brasil dikabarkan menyita ratusan iPhone karena tidak menyertakan kepala charger dalam kemasan penjualannya

Liputan6.com, Jakarta - Regulator perlindungan konsumen di Distrik Federal Brasil, menyita iPhone dari toko ritel, karena dianggap tidak memenuhi aturan mengharuskan mereka memasukkan kepala charger dalam paket penjualan.

Sebelumnya, Kementerian Kehakiman Brasil di bulan September memerintahkan penangguhan penjualan iPhone di negara itu, setelah menyimpulkan Apple merugikan konsumen karena tidak menawarkan charger dalam penjualan perangkat.

Pertama kali dilaporkan Tecnoblog, Procon-DF telah menyita ratusan iPhone di berbagai toko ritel di ibu kota Brasil, Brasilia, seperti dikutip dari 9to5mac, Senin (28/11/2022).

Dalam langkah yang disebut "Operation Discharge" ini, regulator ingin memaksa Appe mematuhi undang-undang setempat dan mewajibkan sebuah smartphone dikirim bersama dengan pengisi daya dalam kotak penjualan.

Menurut laporan tersebut, iPhone disita di toko operator dan pengecer resmi Apple. Regulator juga memerintahkan pelarangan iPhone jenis apapun, yang tidak menyertakan pengisi daya dalam boks.

Apple diketahui sudah menghentikan pengiriman aksesoris bawaan di iPhone 12. Perusahaan juga memperbarui iPhone 11 dengan boks baru lebih ringkas, tanpa pengisi daya.

Setelah iPhone disita, Apple Brazil meminta pemerintah untuk mengizinkan penjualan smartphone di negara tersebut, sampai keputusan akhir dari perselisihan tersebut.

Apple Brasil juga mengatakan kepada Tecnoblog bahwa mereka terus akan menjual iPhone di negara itu meskipun ada operasi ini.

Sementara, dilaporkan MacMagazine, Hakim Diego Câmara Alves, yang mengizinkan perusahaan untuk terus menjual iPhone di Brasil hingga keputusan akhir, percaya Apple tidak melanggar hak konsumen apa pun.

2 dari 4 halaman

Pemerintah Tak Brasil dengan Keputusan Apple

Hakim juga mengklaim regulator Brasil "menyalahgunakan kekuasaannya" dengan keputusan seperti itu.

Apple mengatakan mereka yakin akan memenangkan sengketa hukum, dan pelanggan "menyadari berbagai opsi untuk mengisi daya dan menyambungkan perangkat mereka."

Apple pertama kali mengumumkan rencana menghadirkan kepala charger dan earbud dan hanya menyertakan kabel Lightning-USB Type C di kemasan iPhone-nya pada tahun 2020.

Apple mengklaim, hal itu dilakukan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Menurut mereka, dengan menghilangkan kedua aksesoris, memungkinkan boks iPhone lebih kecil dan mengurangi emisi karbon.

Namun, menurut beberapa ahli, langkah ini lebih menguntungkan secara finansial bagi Apple ketimbang dampak lingkungannya.

Pemerintah Brasil sendiri tak senang dengan keputusan Apple membuang kepala charger dari boks iPhone. Mereka pun melarang penjualan iPhone yang tidak dilengkapi dengan kepala charger.

Dalam rangka menghentikan penjualan sejumlah iPhone, Kementerian Kehakiman dan Keamanan Publik Brasil memerintahkan Apple membayar denda USD 2,3 juta dan pendaftaran iPhone 12 dengan Anatel, regulator telekomunikasi Brasil.

 

3 dari 4 halaman

Apple Bakal Rilis iPhone dengan Port USB C

Di belahan dunia lain, Apple diketahui bakal mengikuti regulasi yang diterapkan Parlemen Eropa mengenai penggunaan USB Type-C sebagai standar pengisian daya untuk perangkat yang dipasarkan di wilayah Uni Eropa.

Hal itu diungkapkan oleh SVP Marketing Apple Greg Joswiak saat berbicara di event Wall Street Journal Tech Live. Ia menuturkan, perusahaan akan mematuhi keputusan tersebut.

Seperti dikutip dari The Verge, Kamis (27/10/2022), pernyataan itu keluar saat Gred ditanya mengenai kemungkinannya mengganti lightning port ke USB Type-C. Saat itu, ia menjawab, perusahaan harus mematuhinya, karena tidak ada pilihan.

Namun, ia tidak mengungkap secara detil rencana tersebut, termasuk kemungkinan penerapan teknologi ini di luar Eropa. Meski mengaku akan mematuhinya, Apple sendiri tampaknya tidak terlalu senang dengan regulasi tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Telah Lama Memilih Jalannya Sendiri

Dalam penjelasannya, Greg menyebut Apple telah lama memilih jalannya sendiri dan mempercayai para insinyurnya, daripada dipaksa mengadopsi standar hardware dari pembuat regulasi.

Ia mencontohkan, Apple menjadi perusahaan yang menolak keputusan standar micro USB untuk Uni Eropa pada satu dekade lalu.

Lightning port sendiri debut hampir 10 tahun lalu dan telah menjadi konektor utama untuk banyak perangkat Apple, seperti iPhone, iPad, dan Airpods. Di sisi lain, Apple tidak sepenuhnya anti pada penggunaan USB Type-C.

Sejak beberapa tahun terakhir, Apple telah meluncurkan iPad yang menggunakan USB Type-C sebagai konektor utama, termasuk pada model yang baru saja dirilis.

(Dio/Ysl)