Sukses

Hacker Jual 487 Juta Data Pengguna WhatsApp di Internet, Indonesia Juga Termasuk

Hacker mengklaim telah mencuri 487 juta data pengguna WhatsApp, dan menjualnya di forum komunitas peretasan terkenal.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang hacker mengklaim telah meretas dan mencuri 487 juta data pengguna WhatsApp, dan menjualnya di forum komunitas peretasan terkenal.

Mengutip Cybernews, Minggu (27/11/2022), data tersebut berisikan informasi dan nomor pengguna WhatsApp dari 84 negara, termasuk Indonesia.

Diketahui, nomor WhatsApp dari negara Mesir yang bocor mencapai 44,8 juta dilanjutkan dengan Italia sebanya 3,6 juta nomor.

Adapun nomor WhatsApp berasal dari Amerika Serikat 32,3 juta, Prancis, 1,8 juta, dan Turki di angka 19,6 juta. Lalu bagaimana dari Indonesia.

Walau tidak mencapai puluhan juta, tercatat ada sekitar 130.331 nomor WhatsApp pengguna di Indonesia yang ikut dijual oleh pelaku kejahatan.

Pelaku kejahatan siber tidak secara jelas tentang bagaimana cara mendapatkan data tersebut, dan berapa harga seluruh nomor WhatsApp tersebut.

Dalam salah satu postingannya, pelaku dapat menjual nomor WhatsApp curian tersebut berdasarkan negara yang diminta.

Informasi, informasi ini kebanyakan digunakan pelaku kejahatan untuk melancarkan aksi phising berbentuk SMS atau voice (suara).

WhatsApp dilaporkan memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan secara global. Diyakini, nomor WhatsApp ini didapatkan pelaku dengan cara memanen data tersebut dari pihak ketiga.

Meta sendiri diketahui sering mendapatkan kritik dari sejumlah pihak, karena masih membiarkan pihak ketiga untuk mengumpulkan dan menggunakan data pengguna.

"Di zaman ini, kita semua meninggalkan jejak digital yang cukup besar--dan seharusnya perusahaan seperti Meta mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi data tersebut" kata kepala riset Cybernews, Mantas Sanauskas.

2 dari 5 halaman

Fitur Baru WhatsApp Permudah Cari Bisnis atau Toko Kecil

<p>Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan. Dimitri Karastelev/Unsplash</p>

WhatsApp meluncurkan fitur Direktori Bisnis, yang memudahkan pencarian sebuah bisnis seperti layanan atau toko tertentu, dengan melalui aplikasi tersebut, untuk para pengguna di Brasil, Indonesia, Meksiko, Kolombia, dan Britania Raya.

Nantinya, pengguna bisa menelusuri bisnis di WhatsApp berdasarkan kategori seperti perjalanan atau perbankan, maupun mencari berdasarkan nama, atau lokasi terdekat, untuk menemukannya.

Selain itu, platform pesan instan milik Meta itu, juga melakukan uji coba pembayaran aman secara langsung di chat di Brasil, dengan beberapa mitra pembayaran.

Dengan fitur pencarian baru ini, orang-orang bisa lebih mudah untuk menemukan layanan yang ia cari dengan lebih cepat, di antara jutaan usaha kecil dan puluhan ribu merek yang sudah bergabung di WhatsApp Business.

"Ini akan menyelamatkan orang dari keharusan menemukan nomor telepon di situs web atau mencari nomor telepon di daftar kontak mereka," tulis Meta.

Meta juga mengklaim apa yang ditelusuri pengguna WhatsApp, tidak dapat ditautkan kembali ke akunnya, demi melindungi privasi.

"Sebagai permulaan, kami meluncurkan fitur ini di Brasil, Indonesia, Meksiko, Kolombia, dan Inggris Raya, tempat orang dapat menemukan perusahaan menggunakan Platform WhatsApp Business kami," kata mereka.

"Di Brasil, penelusuran juga akan membantu orang menemukan bisnis kecil," tambah Meta.

3 dari 5 halaman

Uji Coba Pembayaran Langsung

Ilustrasi WhatsApp. ©2019 GadgetsNow

Selain itu, Meta juga mengungkap bahwa mereka sedang menguji coba pembayaran langsung dari obrolan di Brasil, dengan menggandeng sejumlah mitra pembayaran setempat.

Sebelumnya, fitur pembayaran aman langsung dari obrolan dengan kartu kredit atau debit, sudah diluncurkan di India.

Sebelumnya, WhatsApp juga secara resmi memperkenalkan fitur Komunitas ke dalam layanan olah pesan mereka, setelah sebelumnya diungkap awal tahun ini.

Lewat fitur baru WhatsApp ini, pengguna mengelola semua grup yang saling terkait dengan mudah dan membuat sub-grup untuk berbagai topik.

Komunitas seperti tetangga hingga rekan di kantor kini dapat menghubungkan beberapa grup bersama di bawah satu payung untuk mengelola percakapan grup di WhatsApp.

Setelah masuk ke dalam komunitas, pengguna dapat dengan mudah beralih antara grup untuk mendapatkan informasi dibutuhkan, saat memerlukannya.

Admin grup pun dapat mengirimkan informasi terkini atau update penting kepada semua orang di dalam Komunitas.

4 dari 5 halaman

Fitur Komunitas di WhatsApp

Ilustrasi aplikasi WhatsApp. (Sumber foto: Pexels.com)

Perusahaan menekankan, obrolan di WhatsApp Komunitas tetap mengusung fitur end-to-end encryption yang sudah ada di dalam aplikasi milik Meta tersebut.

"Ada 12 komunitas di Indonesia yang berkesempatan mencoba fitur Komunitas lebih awal selama beberapa bulan ini," kata Esther Samboh, Manajer Kebijakan Publik WhatsApp untuk Indonesia dalam keterangannya.

Adapun beberapa komunitas tersebut, antara lain Langsung Enak, sebuah komunitas pecinta kuliner populer, dan Play:On Indonesia Community, komunitas penggemar Mini 4WD.

"Kami harap, fitur Komunitas di WhatsApp dapat memungkinkan lebih banyak grup di Indonesia untuk mengatur anggotanya dengan lebih baik di WhatsApp.” kata Esther.

Selain merilis Komunitas, WhatsApp juga memperkenalkan sejumlah fitur baru yang diklaim mampu meningkatkan komunikasi pengguna sehari-hari.

Pada update WhatsApp ini, perusahaan memperkenalkan fitur dimana pengguna dapat membuat polling dalam chat, panggilan video hingga 32 orang, dan grup beranggotakan maksimum 1024 pengguna.

Seperti halnya dengan reaksi emoji, berbagi file berukuran besar, dan penghapusan pesan oleh admin, fitur ini dapat digunakan di grup mana pun tetapi akan sangat berguna untuk Komunitas.

(Ysl/Isk)

5 dari 5 halaman

Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp