Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada 21 November 2022, dalam sekejap melumpuhkan aktivitas pendidikan di wilayah tersebut.
Berdasarkan data rekapitulasi sementara Disdikpora Cianjur per 26 November 2022, ada 250 unit bangunan sekolah dan 1.597 ruang kelas rusak, 666 siswa & 59 guru luka-luka, serta 42 siswa dan 10 guru meninggal dunia.
Baca Juga
Musibah ini terpaksa membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) harus diliburkan dan pelaksanaan UAS diundur ke bulan Januari 2023. Meski Cianjur berstatus darurat bencana, hak anak untuk mendapatkan pendidikan tak boleh diabaikan.
Advertisement
Head of Marketing Quipper Indonesia, Dedy Purwanto, mengatakan pemenuhan pendidikan dalam keadaan darurat dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran fleksibel, baik secara online atau kombinasi.
Untuk mendukung pemenuhan hak belajar anak di masa tanggap darurat bencana hingga pemulihan pasca bencana, Quipper dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menyediakan bantuan akses konten pembelajaran berupa 300 akun Quipper Video (bimbel online) dan alat tulis kepada anak-anak korban gempa Cianjur.
"Quipper akan terus berusaha mendukung pemenuhan hak belajar anak terdampak gempa Cianjur di masa KBM tanggap darurat ini melalui berbagai layanan teknologi pendidikan,” ujar Dedy melalui keterangannya, Senin (5/12/2022).
Melalui kerja sama ini, anak-anak terdampak gempa Cianjur di wilayah Kecamatan Warungkondang dapat memanfaatkan akun pembelajaran Quipper Video untuk membantu pemulihan pembelajaran.
Selain itu, masyarakat terdampak gempa Cianjur juga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan gratis, layanan dukungan psikososial bagi anak, dan makanan siap konsumsi yang disediakan oleh IOH.
SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang, berharap semoga bantuan yang diberikan IOH dan Quipper dapat membantu masyarakat terdampak gempa Cianjur.
"Terutama pemenuhan kebutuhan khusus dan dasar anak seperti kebutuhan pangan, layanan kesehatan, dukungan psikososial, dan pendidikan," ucapnya memungkaskan.
Quipper School Premium Dukung Kinerja Ratusan Ribu Guru dengan Teknologi
Sebelumnya, platform teknologi pendidikan (edutech) Quipper mendukung efektivitas dan efisiensi kinerja guru-guru di Indonesia melalui teknologi, dengan Quipper School Premium (QSP).
Sejak 2020, QSP telah digunakan lebih dari 177 ribu guru di 195 kabupaten/kota di Indonesia. Puluhan webinar pelatihan juga telah diikuti oleh lebih dari tiga ribu sekolah.
Riza Purnama, Quipper School Premium Manager, mengungkapkan kebanggaannya atas semangat guru-guru Indonesia, dalam beradaptasi dengan teknologi meski ada berbagai keterbatasan.
Riza, mengutip siaran pers, Minggu (27/11/2022), juga berpesan agar guru-guru di Indonesia selalu berinovasi menggunakan teknologi meskipun Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah dilangsungkan.
"Di Hari Guru Nasional ini, saya sangat bangga kepada 177 ribu guru hebat di seluruh Indonesia yang sudah mau belajar dan beradaptasi dengan teknologi seperti Quipper School Premium," kata Riza.
Pandemi sendiri dinilai menjadi titik balik perjuangan guru-guru Indonesia, terutama dalam penggunaan teknologi.
Tantangan untuk menghadirkan pembelajaran yang bermakna secara daring semakin besar di masa pandemi, saat guru masih belum terbiasa menggunakan teknologi dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Berdasarkan survei Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Kemdikbud) tahun 2018, hanya 40 persen guru Indonesia yang siap menggunakan teknologi.
Namun berkat kegigihan belajar yang tinggi, kini guru-guru Indonesia mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Advertisement
Penggunaan Teknologi Mempermudah Guru
Riza percaya, penggunaan teknologi dapat mempermudah guru dalam menciptakan pembelajaran yang terdiferensiasi, efektif, dan efisien.
"Harapan saya ke depan, semoga semakin banyak lagi guru dan sekolah yang berinovasi menggunakan teknologi dalam PTM," imbuhnya.
"Tentunya dengan tetap mengingat bahwa teknologi hadir bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan sebagai alat untuk mendukung kinerja guru agar proses pembelajaran menjadi semakin baik," ia menegaskan.
Suksesnya literasi teknologi guru juga tidak lepas dari peran penyedia layanan teknologi pendidikan.
QSP yang dirancang untuk mendukung setiap tahap pengajaran, tidak hanya memberikan teknologi yang mudah dipahami guru, tetapi juga layanan konsultasi agar mereka bisa memaksimalkan penggunaan teknologi.
Guru dapat menganalisis kebutuhan siswa melalui tes kognitif dan afektif, merancang pembelajaran, mengembangkan instrumen penilaian, menyelenggarakan ujian PTS, PAS, dan PAT secara daring.
Mereka juga bisa memonitor proses pembelajaran dengan mengakses laporan aktivitas siswa dan guru.
Konten, fitur, dan layanan QSP juga mendukung guru dalam mengimplementasi Kurikulum Merdeka dengan ribuan konten referensi mengajar, bank soal AKM, dan pelatihan Kurikulum Merdeka yang digelar secara rutin.
QSP juga mendampingi guru dalam menghadapi perubahan kebijakan seleksi masuk perguruan tinggi dengan menyediakan tes diagnostik potensi skolastik, online tryout UTBK, laporan progres siswa per individu maupun per kelas.
Infografis Korban Gempa Bumi Cianjur Jawa Barat Magnitudo 5,6 (Liputan6.com/Triyasni)
Advertisement