Liputan6.com, Jakarta - Twitter down dikeluhkan oleh sejumlah warganet di Indonesia. Pantauan Tekno Liputan6.com di situs Downdetector, sudah banyak laporan terkait masalah ini.
Adapun laporan Twitter tumbang ini mulai naik pada Minggu malam (11/12/2022) pukul 20.41 WIB, dengan jumlah laporan mencapati 1.701.
Baca Juga
Mayoritas laporan masalah yang dilaporkan pengguna, mulai dari koneksi server sebanyak 52 persen, tidak bisa mengakses Twitter lewat web hingga 24 persen.
Advertisement
Sementara itu, 24 persen pengguna melaporkan diri mereka tidak bisa login ke Twitter lewat situs atau aplikasi Android dan iOS.
Ketika berusaha masuk ke dalam Twitter.com, pengguna akan dihadapkan pesan bertuliskan "Something went wrong, but don't fret-let's give it another shot," dan tombol "try again."
Sedangkan di aplikasi, pengguna akan mendapatkan pesan "Tweets aren't loading right now." Selain di Indonesia, sejumlah pengguna di berbagai negara di dunia juga mengalami Twitter eror.
Hingga berita ini ditulis, baik pihak Twitter masih belum menungkap masalah hal tersebut terjadi. Kejadian ini terjadi tepat sehari Elon Musk berencana untuk meluncurkan kembali Twitter Blue pada 12 Desember 2022.
Elon Musk Mau Hapus 1,5 Miliar Akun Twitter Tak Aktif
Elon Musk menyatakan akan menghapus 1,5 miliar akun Twitter yang tidak aktif. Pernyataan ini disampaikan langsung olehnya melalui akun resminya di platform tersebut.
Menurut CEO Tesla itu, pembersihan ini dilakukan agar mereka bisa mendaur ulang nama dari akun tidak aktif tersebut untuk dipakai oleh pengguna lainnya.
"Twitter akan segera mulai membebaskan ruang nama dari 1,5 miliar akun," kata Musk, dikutip Minggu (11/12/2022). "Ini adalah penghapusan akun tanpa tweet dan tidak log in selama bertahun-tahun," tambahnya.
Selain itu, Elon Musk juga mengungkapkan Twitter sedang menggarap update perangkat lunak untuk membuat pengguna mengetahui status akun Twitter-nya, serta alasan jika dirinya terkena shadowban.
"Twitter sedang mengerjakan pembaruan software yang akan menunjukkan status akun Anda yang sebenarnya, sehingga Anda tahu dengan jelas jika Anda terkena shadowbanned, alasan mengapa dan bagaimana mengajukan banding," katanya.
Sebelumnya, laporan The Information mengungkapkan soal bocoran mengenai biaya langganan layanan ini setelah nanti dihadirkan kembali.
Advertisement
Penundaan Twitter Blue
Untuk diketahui, Apple membebankan biaya tambahan 30 persen pada pengembang di tahun pertama langganan layanan mereka. Lalu, biaya tersebut akan turun 15 persen di tahun kedua.
Oleh sebab itu, biaya lebih mahal untuk berlangganan Twitter Blue melalui aplikasi di iOS menjadi cara perusahaan mengimbangi biaya tersebut. Di samping itu, perbedaan ini juga disebut menjadi cara Twitter untuk menarik pengguna mendaftar melalui situs web.
Sebagai informasi, sebelumnya Twitter Blue dijadwalkan meluncur di aplikasi iOS pada 29 November. Hanya keputusan itu ditunda, karena perusahaan ingin menghindari potongan sebesar 30 persen via Apple App Store.
Di samping itu, Elon Musk sendiri secara terbuka menunjukkan ketidaksenangannya dengan kebijakan perusahaan bentukan Steve Jobs itu, dan ingin menghindari membayar biaya ke Apple.
Bahkan, Elon Musk tidak segan menyerang Apple lewat cuitannya. Pada 18 November 2022, dia mengkritik potongan "pajak tersembunyi 30 persen".
Elon Musk Temui CEO Apple
Elon pun sempat mengungkap Apple sebagai pengiklan terbesar Twitter telah setop beriklan di jejaring media sosial itu. Selain setop beriklan, perusahaan bermarkas di Cupertino itu juga mengancam bakal mendepak Twitter dari toko aplikasi milik Apple tersebut.
Kendati demikian, Elon Musk mengaku telah menemui CEO Apple Tim Cook untuk membahas kesalahpaham terkait nasib aplikasi Twitter di App Store.
Musk, yang awal pekan ini mengklaim Apple telah 'mengancam untuk menghapus Twitter dari App Store', mengatakan dia dan Cook melakukan 'percakapan yang baik' selama pertemuan di kantor pusat Apple di Cupertino, California.
“Di antaranya, kami menyelesaikan kesalahpahaman tentang kemungkinan Twitter dihapus dari App Store,” tulis Elon Musk di Twitter, dikutip Kamis (1/12/2022).
“Tim Cook menjelaskan bahwa Apple tidak pernah mempertimbangkan untuk melakukannya,” sambung Musk.
(Ysl/Isk)
Advertisement