Liputan6.com, Jakarta - Dalam acara pembukaan kantor baru Fortinet di Jakarta, belum lama ini, Country Director Fortinet Indonesia Edwin Lim mengungkapkan jenis serangan siber yang marak di Indonesia.
“Seiring akselerasi digitalisasi di Indonesia, semua jenis serangan siber menjadi makin jamak. Dari Cybercrime-as-a-Service (CaaS) hingga serangan ransomware berdampak luas yang mengincar semua jenis perusahaan, volume, dan variasi ancaman siber akan terus menyebabkan perusahaan selalu waspada," ujarnya dikutip Senin (12/12/2022).
Baca Juga
Ia menambahkan ekspansi kehadiran perusahaan di Indonesia akan lebih lanjut mendukung pelanggan untuk mengatasi kebutuhan keamanan siber mereka di masa kini maupun masa depan.
Advertisement
Sementara Vice President Fortinet untuk kawasan Southeast Asia dan Hong Kong, Peerapong Jongvibool, menilai Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di wilayahnya.
Dengan meningkatnya digitalisasi, Indonesia akan menghadapi risiko siber. Karena itu, Indonesia dan industrinya perlu melindungi diri dengan arsitektur keamanan yang tepat, baik untuk infrastruktur IT (Information Technology) dan OT (Operational Technology), dan mempersiapkan diri menghadapi dunia digital.
“Dengan investasi dan ekspansi ini, Fortinet berharap dapat membangun momentum pertumbuhan di Indonesia dan membantu pelanggan kami berakselerasi secara aman menyambut visi digitalisasi Indonesia,” katanya.
Fortinet berharap dapat mempercepat momentum pertumbuhannya di Indonesia, sekaligus makin berselaras dengan regulasi dan kepatuhan keamanan nasional Indonesia.
Gandeng Lembaga Nasional
Sebagai bagian upaya tersebut, Fortinet sudah bekerja sama dengan badan/lembaga nasional untuk membantu organisasi lokal dalam memastikan lanskap IT (Information Technology) yang aman dan taat regulasi.
Pada Mei 2022, Fortinet bekerja sama dengan badan regulasi untuk menyelenggarakan Simposium Teknologi Operasional 2022, di mana kedua belah pihak membahas kebutuhan terhadap peningkatan kesadaran keamanan informasi di kalangan pemangku kepentingan sektor industri.
Fortinet juga berkolaborasi dengan pelaku industri di sektor minuman, tembakau, serta kudapan di Jawa Barat dan Jawa Timur untuk menyediakan solusi keamanan jaringan dan awan, seiring upaya digitalisasi ekonomi negara sesuai peta jalan menuju Indonesia 4.0.
Kantor baru Fortinet di Jl. MH. Thamrin, Jakarta sendiri diklaim akan membantu perusahaan mengakomodasi pertumbuhan tenaga kerjanya.
Selain itu, bangunan baru ini juga akan memiliki ruang pelatihan khusus yang berfokus meningkatkan keahlian dan melatih karyawan, mitra, dan calon talenta keamanan siber, sehingga membantu mengatasi kesenjangan keahlian siber di industri.
Advertisement