Sukses

Top 3 Tekno: Hyper Front Dituduh Plagiat Valorant Jadi Sorotan

Riot Games menggugat NetEase dan menuding mobile game besutan perusahaan teknologi Tiongkok itu, Hyper Front, menyalin beberapa aspek dari Valorant.

Liputan6.com, Jakarta - Riot Games menggugat NetEase dan menuding mobile game besutan perusahaan teknologi Tiongkok itu, Hyper Front, menyalin beberapa aspek dari Valorant.

Berita ini menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (12/12/2022) kemarin.

Informasi lain yang juga populer datang dari harga dan spesifikasi dari Oppo Pad Air yang baru saja meluncur di Indonesia.

Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Riot Games Gugat NetEase, Hyper Front Dituding Plagiat Valorant

Pengembang gim Riot Games menggugat NetEase dan menuding mobile game besutan perusahaan teknologi Tiongkok itu, Hyper Front, menyalin beberapa aspek dari Valorant.

Dilaporkan Law360, seperti dikutip dari Engadget, Senin (12/12/2022), Riot Games menyebut Hyper Front sebagai "salinan dari bagian penting Valorant."

Riot juga mengatakan, selain formatnya mirip, NetEase juga mereplikasi bagian dari desain karakter, peta gim, desain senjata, dan lain-lainnya.

Polygon melaporkan, kasus ini dibawa ke pengadilan tinggi Inggris dan Wales, serta diadukan di Jerman, Brasil, dan Singapura.

Hyper Front merupakan gim first-person shooter gratis di mana tim yang beranggotakan lima orang, dapat saling beradu tembak dalam sebuah match di mode yang berbeda-beda. Mirip dengan Valorant.

Riot mengklaim, Hyper Front memulai pengembangan tidak lama setelah mereka mengungkapkan secara awal Valorant--saat itu disebut "Project A"--pada bulan Oktober 2019. NetEase, di sisi lain, memamerkan versi beta dari Hyper Front dengan kode "Project M."

Dirilisnya Hyper Front di Singapura dan negara lain juga disebut memicu keluhan dari pengguna, yang menyebut gim itu pada dasarnya adalah "tiruan" dari Valorant.

Mengutip Polygon, Riot Games menjabarkan sejumlah kemiripan antara kedua gim ini dalam gugatannya di Inggris, meliputi karakter, peta, senjata, skin senjata, dan charms, sampai membandingkan statistik senjata.

Baca selengkapnya di sini 

 

2 dari 4 halaman

2. Harga dan Spesifikasi Oppo Pad Air yang Resmi Hadir di Indonesia

Oppo resmi mengumumkan kehadiran Oppo Pad Air untuk pasar Indonesia, setelah sebelumnya kehadiran tablet ini diungkap bulan lalu. Bersama dengan pengumuman ini, Oppo Indonesia juga membuka pemesanan pre-order untuk Oppo Pad Air.

Jadwal pre-order Oppo Pad Air di Indonesia dimulai dari 12 hingga 22 Desember 2022. Untuk pasar Indonesia, harga Oppo Pad Air dibanderol Rp 3.999.000 serta tersedia dalam warna abu-abu dan RAM 4GB/ROM 64GB.

Enam+00:44VIDEO: Piala Dunia 2022 di Vidio Tembus 14 Juta Penonton Usai 10 Hari TayangSelama masa pre-order, konsumen akan mendapatkan sejumlah keuntungan. Beberapa di antaranya adalah voucher diskon dari ACE Hardware senilai Rp 100.000, voucher 7 hari gym gratis dan merchandise eksklusif dari Celebrity Fitness, voucher diskon dari Miniso senilai Rp 20.000, hingga voucher diskon Traveloka Rp 500.000.

Oppo Pad Air dapat dipesan melalui Oppo Gallery, Oppo Store, Oppo Store di seluruh Indonesia, termasuk toko-toko yang menjual smartphone Oppo, serta aplikasi Oppo Store. Lalu, konsumen juga bisa memesannya di Oppo Official Store yang ada di e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, Lazada, JD.ID, TikTok Shop, Akulaku, dan Bukalapak.

Bicara soal spesifikasi Oppo Pad Air, tablet Oppo ini memiliki layar berukuran 10.36 dengan resolusi 2K (2000x1200 piksel). Untuk mendukung kebutuhan multimedia, Oppo menanamkan empat buat speaker yang didukung teknologi Dolby Atmos untuk menghasilkan suara lebih detail.

Performa tablet ini didukung chipset Snapdragon 680 dan hanya hadir dengan pilihan konektivitas Wi-Fi saja, sehingga tidak menawarkan kemampuan jaringan seluler. Soal kemampuan fotografi, tablet ini menggunakan satu buah kamera belakang 8MP dan selfie 5MP.

Baca selengkapnya di sini 

 

3 dari 4 halaman

3. Fortinet Ungkap Jenis Serangan Siber yang Marak di Indonesia, Apa Saja?

Dalam acara pembukaan kantor baru Fortinet di Jakarta, belum lama ini, Country Director Fortinet Indonesia Edwin Lim mengungkapkan jenis serangan siber yang marak di Indonesia.

“Seiring akselerasi digitalisasi di Indonesia, semua jenis serangan siber menjadi makin jamak. Dari Cybercrime-as-a-Service (CaaS) hingga serangan ransomware berdampak luas yang mengincar semua jenis perusahaan, volume, dan variasi ancaman siber akan terus menyebabkan perusahaan selalu waspada," ujarnya dikutip Senin (12/12/2022).

Ia menambahkan ekspansi kehadiran perusahaan di Indonesia akan lebih lanjut mendukung pelanggan untuk mengatasi kebutuhan keamanan siber mereka di masa kini maupun masa depan.

Sementara Vice President Fortinet untuk kawasan Southeast Asia dan Hong Kong, Peerapong Jongvibool, menilai Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di wilayahnya.

Dengan meningkatnya digitalisasi, Indonesia akan menghadapi risiko siber. Karena itu, Indonesia dan industrinya perlu melindungi diri dengan arsitektur keamanan yang tepat, baik untuk infrastruktur IT (Information Technology) dan OT (Operational Technology), dan mempersiapkan diri menghadapi dunia digital.

“Dengan investasi dan ekspansi ini, Fortinet berharap dapat membangun momentum pertumbuhan di Indonesia dan membantu pelanggan kami berakselerasi secara aman menyambut visi digitalisasi Indonesia,” katanya.

Baca selengkapnya di sini

4 dari 4 halaman

Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)