Sukses

Tanggapan JD.ID Soal PHK 200 Karyawan

Dalam pernyataan resmi, Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara mengatakan, keputusan PHK merupakan langkah adaptasi yang perlu diambil perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - JD.ID mengumumkan kembali melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) pada sejumlah karyawan. Sebelumnya, kabar ini sempat ramai menjadi perhatian di media sosial.

Saat dihubungi Tekno Liputan6.com, Selasa (13/12/2022), Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara, menuturkan langkah adaptasi perlu diambil perusahaan untuk menjawab tantangan perubahan bisnis yang sungguh cepat dalam beberapa waktu terakhir.

"Salah satu langkah yang diambil manajemen adalah melakukan perampingan agar perusahaan dapat terus bergerak menyesuaikan dengan perubahan," tutur Setya dalam keterangan resminya.

Adapun jumlah karyawan yang terdampak keputusan ini sekitar 30 persen dari keseluruhan atau 200-an karyawan startup ini. Kendati demikian, JD.ID berkomitmen untuk terus memberikan dukungan para karyawan yang terdampak.

Dukungan tersebut ditunjukkan dengan tetap memberikan manfaat asuransi, termasuk talent promoting. Perusahaan juga memastikan akan memberikan hak-hak lain yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Sebagai informasi, PHK yang dilakukan JD.ID kali ini menjadi yang kedua sepanjang 2022. Sebelumnya, perusahaan e-commerce ini sempat melakukan keputusan serupa pada Mei 2022.

Ketika itu, Director of General Management JD.ID Jenie Simon, mengatakan pihaknya terus melakukan upaya improvisasi agar perseroan dapat terus beradaptasi dan selaras dengan dinamika pasar dan tren industri di Indonesia.

Upaya improvisasi yang JD.ID tempuh antara lain adalah dengan melakukan peninjauan, penyesuaian, hingga inovasi atas strategi bisnis dan usaha. Termasuk penghematan jumlah karyawan.

"JD.ID juga melakukan pengambilan keputusan seperti tindakan restrukturisasi, yang mana di dalam-nya terdapat juga pengurangan jumlah karyawan," kata Jenie dalam pernyataan tertulis.

2 dari 5 halaman

Ruangguru Ungkap Alasan PHK Ratusan Karyawan, Singgung Soal Situasi Global

Sebelumnya, startup asal Indonesia yang bergerak di bidang edutech, Ruangguru, membenarkan terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

50 persen karyawan atau setidaknya ratusan orang disebut terdampak atas keputusan perusahaan. Pun demikian, Ruangguru tak menyebutkannya secara rinci.

"Hari ini Ruangguru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sebagian pegawai Ruangguru. Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja ini. Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis," kata Tim Corporate Communicaton Ruangguru kepada Tekno Liputan6.com.

Terkait hal ini perusahaan berkomitmen untuk memberikan pesangon, memperpanjang asuransi, dan hak lainnya kepada karyawan yang terdampak.

"Kami ingin juga menyampaikan bahwa semua yang terdampak telah mendapatkan pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan penggantian hak (jika masih ada sisa cuti), sesuai UU yang dibayarkan penuh tanpa potongan dan gaji bulan terakhir bekerja dibayarkan penuh. Kami pun juga memperpanjang asuransi bagi yang terdampak," papar perusahaan.

3 dari 5 halaman

Komitmen Ruangguru

"Kami juga berkomitmen untuk membantu yang terdampak untuk mendapatkan pekerjaan baru segera dengan mengalokasikan tim rekruter Ruangguru khusus dan memberikan dukungan konsultasi karir, psikologis, dan akses kelas pengembangan karir jika dibutuhkan," sambung Ruangguru.

Di sisi lain, Ruangguru tetap optimistis dengan prospek, kesempatan, dan posisi unik yang dimiliki perushaan untuk terus memberikan akses terhadap layanan pendidikan berkualitas.

"Kami juga ingin menyampaikan bahwa hal ini (PHK karyawan Ruangguru) tidak berdampak pada layanan kami dan kepada seluruh pelanggan Ruangguru," ucapnya memungkaskan.

4 dari 5 halaman

GoTo Group PHK 1.300 Karyawan, Imbas Kondisi Global

Langkah efisiensi juga dilakukan GoTO Group. Perusahaan memutuskan untuk melakukan perampingan karyawan 1.300 orang karyawan, atau sekitar 12% dari total karyawan tetap Grup GoTo. 

Melansir penjelasan perusahaan, Jumat (18/11/2022) mengatakan jika keputusan sulit PHK GoTo ini tidak dapat dihindari agar perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.

Keputusan ini disampaikan pada townhall yang mengundang seluruh karyawan. Manajemen GoTo hari ini menyampaikan langkah-langkah strategis dalam mendorong percepatan kemandirian finansial, sehingga perusahaan dapat terus memberi dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi dan pedagang di ekosistem GoTo, melalui pertumbuhan yang sehat dan berkesinambungan.

Dikatakan jika tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan Perusahaan menghadapi tantangan ke depan. 

Oleh sebab itu, Perusahaan harus mengakselerasi upaya untuk menjadi bisnis yang mandiri secara finansial dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang. Hal ini dilakukan antara lain dengan memfokuskan diri pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce dan financial technology.

(Dam/Isk)

5 dari 5 halaman

Infografis Ancaman Gelombang PHK Massal Akibat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)