Liputan6.com, Jakarta - Qatar Airways, bekerja sama dengan SpaceX dan Starlink, mengirimkan dua bola resmi Piala Dunia 2022 Qatar Al Rihla, ke luar angkasa pekan lalu menggunakan roket milik perusahaan Elon Musk itu.
"Dari luar angkasa ke lapangan sepak bola. Kami membawa sepak bola resmi untuk Piala Dunia FIFA Qatar, menjadi bagian dari perjalanan bersejarah keluar dunia ini bersama dengan SpaceX dan FIFA," tulis Qatar Airways.
Baca Juga
Dilansir Doha News, dikutip Jumat (16/12/2022), dua bola Piala Dunia 2022 ini menempuh jarak lebih dari 1.300 kilometer, mencapai kecepatan tertinggi 8.272 kilometer/jam, dan mencapai puncaknya di ketinggian 123 kilometer.
Advertisement
Bola tersebut memulai perjalanannya dari Doha, Qatar, menuju Los Angeles, California. Mereka lalu dibawa ke Cape Canaveral, Florida, untuk peluncuran dari sana.
Bola kemudian melakukan perjalanan ke luar angkasa dan kembali ke Bumi, untuk kemudian diangkut oleh kru Starlink dan dikirim kembali ke Qatar.
Qatar dan Starlink Satellite sebelumnya menandatangani perjanjian dengan Otoritas Regulasi Komunikasi setempat di akhir September lalu, untuk penyediaan layanan internet di negara itu.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi Qatar, serta mendorong lebih banyak investasi asing di negara itu.
Lisensi ini memberikan Starlink Satellite Qatar, hak untuk menyediakan layanan internet broadband satelit kepada individu dan bisnis, melalui konstelasi satelit Low Earth Orbit (LEO) SpaceX.
Al Hilm Jadi Bola Resmi Semifinal dan Final Piala Dunia 2022
Adidas sendiri baru saja meluncurkan bola resmi khusus untuk laga semifinal dan final Piala Dunia 2022. Bola ini diberi nama Al Hilm.
Penggunaan nama tersebut merupakan kesinambungan dari bola yang selama ini digunakan, yakni Al Rihla yang berarti 'perjalanan'. Adapun desain Al Hilm dibuat dengan warna dasar emas bertekstur yang menampilkan pola segitiga halus.
Corak tersebut terinspirasi dari beberapa hap, seperti padang pasir yang berkilauan di sekitar kota Doha, warna trofi Piala Dunia, dan pola bendera Qatar. Seperti Al Rihla, Al Hilm yang berarti 'mimpi' juga dilengkapi teknologi sensor di dalamnya.
Teknologi pada bola ini menyertakan teknologi Adidas 'Connected Ball', yang sebelumnya ada di Al Rihla. Selain itu, ada juga sensor IMU (Inertial Measurement Unit) di dalam bola yang mendukung pengambilan keputusan lebih cepat dan akurat.
Penggabungan antara data bola yang ditangkap sensor IMU dan penerapan kecerdasan buatan, mendukung sistem offside semi-otomatis. Hal ini sangat berguna untuk memberikan momen tepat ketika bola dimainkan dalam situasi offside yang ketat.
Direktur Teknologi & Inovasi Sepak Bola FIFA, Johannes Holzmueller mengatakan, tak ada teknologi terbarukan yang digunakan di dalam Al Hilm. Bola tersebut masih memiliki teknologi serupa layaknya Al Rihla.
Advertisement
Membuka Wawasan BAru
Dengan adanya perkembangan teknologi bola yang terhubung, Adidas memungkinkan adanya tambahan informasi penting untuk petugas Video Assistant Referee (VAR) pertandingan.
Selain itu, data dari bola dapat membantu membuka wawasan baru untuk menceritakan momen-momen unik di lapangan Piala Dunia kali ini.
Sebelumnya, laga Piala Dunia 2022 Qatar menggunakan bola Al Rihla. Hingga pada semifinal dan final nanti, posisi Al Rihla akan digantikan oleh Al Hilm.
Adapun semifinal Piala Dunia 2022 digelar Rabu dan Kamis (14-15/12/2022) dini hari. Perebutan tempat ketiga akan digelar Sabtu (17/12/2022) malam, sedangkan partai final berlangsung Minggu (18/12/2022) malam.
(Dio/Isk)