Liputan6.com, Jakarta - Pernyataan Elon Musk yang mengatakan bakal mundur dari CEO Twitter menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Rabu (21/12/2022) kemarin.
Berita lain yang juga menyita perhatian datang dari jaringan Indihome dan Telkomsel yang sempat down.
Baca Juga
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
Advertisement
1. Elon Musk Konfirmasi Bakal Mundur dari CEO Twitter
Elon Musk menyatakan akan mundur dari posisinya sebagai CEO Twitter. Hal ini ia ungkapkan setelah sempat membuat polling untuk warganet, soal nasib jabatannya di perusahaan.
Dalam polling yang dibuatnya, survei membuktikan banyak warganet yang menginginkan dirinya mundur dari pimpinan Twitter, dengan 57,5 persen pengguna menjawab Yes.
Sementara, 42,5 persen menjawab No. Sebanyak lebih dari 17,5 juta suara pun sudah mengisi polling Elon Musk.
Meski begitu, tampaknya Elon Musk, sebagai pemilik media sosial itu akan tetap memiliki kendali langsung untuk platform tersebut. Hal ini dinyatakan CEO Tesla ini dalam cuitan terbarunya, Selasa (21/12/2022).
"Saya akan mundur sebagai CEO segera setelah saya menemukan seseorang yang cukup bodoh untuk menerima pekerjaan itu! Setelah itu, saya hanya akan menjalankan tim software & server," kata Musk.
Sejak mengambil alih kepemilikan Twitter, Elon Musk memang dikenal kerap mengeluarkan sejumlah keputusan kontroversial. Mulai dari memecat sebagian besar karyawan hingga menangguhkan akun sejumlah jurnalis.
Seakan mengerti dengan kondisi ini, dia pun membuat sebuah polling di Twitter yang meminta tanggapan para pengguna apakah dia seharusnya dia mundur dari pucuk kepemimpinan perusahaan.
"Haruskah saya mundur sebagai Head of Twitter? Saya akan mematuhi hasil polling ini," cuit Elon Musk.
Â
2. IndiHome dan Telkomsel Sempat Down, Telkom: Layanan Berangsur Pulih
Layanan IndiHome dan Telkomsel dilaporkan sejumlah pengguna bermasalah. Laporan dan keluhan mengenai layanan IndiHome dan Telkomsel down dilayangkan beberapa pengguna melalui Twitter.
Terkait adanya masalah (Telkomsel dan IndiHome down) ini, VP Corporate Communication Telkom, Andri Herawan Sasoko menyatakan pihaknya tengah melakukan pengecekan untuk mengetahui penyebab terjadinya gangguan.
"Sehubungan dengan adanya pemberitaan terkait gangguan layanan TelkomGroup baik IndiHome maupun Telkomsel, dapat kami sampaikan bahwa saat ini Telkom sedang melakukan pengecekan untuk mengidentifikasi penyebab (root cause) terjadinya gangguan," ujarnya saat dihubungi Tekno Liputan6.com, Rabu (21/12/2022).
Sambil melakukan pengecekan, Andri menuturkan lebih lanjut, layanan (IndiHome dan Telkomsel) di beberapa pelanggan sudah mulai pulih. Oleh sebab itu, ia mengatakan keseluruhan layanan diharapkan juga akan kembali normal secepatnya.
"Atas nama manajemen, Telkom sampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan terdampak atas ketidaknyamanan yang dirasakan karena adanya gangguan akses internet yang menyebabkan penurunan kualitas layanan IndiHome ini," tuturnya menutup pernyataan.
Sementara terkait adanya gangguan jaringan Telkomsel yang terjadi hari ini, General Manager External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim menuturkan, kondisi jaringan sudah pulih dan dapat digunakan secara normal.
Â
Advertisement
3. Waspada, Sederet Kejahatan Siber Mengancam Momen Belanja Online Akhir Tahun
Belanja online saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Biasanya, platform-platform e-commerce memberikan diskon besar-besaran dalam rangka menyambut liburan akhir tahun.
Meskipun begitu, momen semacam ini kerap kali dimanfaatkan penjahat siber untuk menjebak korban, yang ingin menggunakan platfrom untuk berbelanja secara daring di akhir tahun.
Perusahaan keamanan Kaspersky pun memberikan beberapa ancaman yang dapat mengintai pengguna, saat melakukan belanja online di akhir tahun 2022.
Mengutip siaran persnya, Rabu (21/12/2022), Kaspersky mengungkapkan ancaman pertama adalah pencurian akun. Penyerang senantiasa menargetkan akun pengguna dalam layanan yang terkait dengan e-commerce.
"Terkadang semuanya sangat sederhana: mereka ingin mendapatkan akses kekartu pembayaran yang ditautkan ke akun dan bersenang-senang dengan dana yang Anda miliki," tulis Kaspersky.
Sehingga, jelas konsekuensi dari pembajakan akun adalah dapat menyebabkan kerugian moneter langsung.
Selain itu, ada kasus yang lebih kompleks ketika akun yang diretas dimanfaatkan untuk berbagai skema penipuan. Contohnya, untuk menjebak pengguna lain atau layanan online, serta untuk mencuci dan mencairkan dana.