Liputan6.com, Jakarta - Startup platform kesehatan preventif Fita, mengumumkan pendanaan sebesar USD 1,9 juta atau setara Rp 30 miliar dari anak perusahaan Telkomsel INDICO.
Fresh investment ini akan dialokasikan untuk pengembangan prioritas produk berfokus tidak hanya pada user oriented, namun juga melengkapi fitur penunjang digunakan oleh profesional coach dalam mencapai tujuan kesehatan pengguna.
Baca Juga
Reynazran Royono, Chief Executive Officer Fita mengatakan tahun ini, perusahaan berfokus untuk membangun fondasi produk yang kuat dan menarik minat masyarakat, melalui added value features serta awareness market terhadap Fita.
Advertisement
"Edukasi terkait kesehatan dan nutrisi juga kami lakukan dengan menggandeng certified coaches melalui berbagai kolaborasi kegiatan," kata Reynazran melalui siaran pers, dikutip Minggu (25/12/2022).
Ia mengatakan keinginan masyarakat untuk hidup sehat sangatlah tinggi. Ini terlihat dari pertumbuhan pengguna Fita yang terus meningkat, kini telah mencapai 350 ribu pengguna aktif setiap bulannya.
Reynazran juga mengklaim, dalam waktu satu tahun, Fita sudah diunduh lebih dari 2,5 juta pelanggan, didukung lebih dari 200 coach bersertifikat, lebih dari 800 konten tutorial olahraga, dan lebih dari 200 resep makanan sehat.
Sedangkan dari sisi penjualan, tercatat pertumbuhan signifikan hingga lima kali dalam tiga bulan terakhir.
Lebih lanjut, investasi yang diterima startup Fita baru-baru ini berasal dari INDICO, anak perusahaan Telkomsel yang menaungi bisnis vertikal di sektor digital.
Pengembangan Produk Secara Masif
Andi Kristianto, Chief Executive Officer INDICO mengatakan, pendanaan yang mereka lakukan merupakan bagian dari komitmen awal untuk mendukung pertumbuhan bisnis Fita.
"Kami menilai Fita pantas untuk mendapatkan pendanaan ini karena mereka mampu untuk memaksimalkan potensi dan resources yang mereka miliki dan mereka sudah berhasil merealisasikan rencana bisnis sesuai komitmen mereka," kata Andi.
Fita pun menyatakan akan melakukan pengembangan produk secara masif ke depannya. Perusahaan bakal melengkapi penawaran yang mencakup ranah offline seperti gym membership dan kelas-kelas olahraga.
Selain itu, program kesehatan juga akan dikembangkan untuk menyentuh penyakit kritis seperti diabetes, hipertensi, women's health, serta mindfulness atau kesehatan mental.
Startup ini juga menyebut bakal memperluas cakupan pembelian daring seperti wearables, suplemen, dan vitamin, serta rekomendasi paket asuransi yang tepat untuk pengguna.
Advertisement
Potensi Kerja Sama
Perusahaan menambahkan, rencana pembangunan ekosistem secara lengkap, menandai kesiapan mereka untuk membuka peluang investasi dari external parties.
"Tahun 2023, akan menjadi gerbang bagi kami untuk scale up menuju profitability yang matang," kata Reynazran.
"Kami membuka potensi kerjasama secara luas bagi siapapun termasuk potential investor untuk penetrasi sektor kesehatan digital bersama Fita," imbuhnya.
Reynazran mengatakan, mereka optimistis dalam lima tahun mendatang, Fita memiliki kesempatan yang besar untuk mencapai visinya dalam pemerataan sektor health-tech dan fitness industry di Indonesia.
Perusahaan mengatakan, Fita bermula dari pemikiran untuk membantu masyarakat hidup sehat, disertai dengan riset pasar yang menunjukkan minimnya platform kesehatan yang berfokus pada pencegahan.
Sstartup ini melakukan inovasi dengan fokus pengembangan meliputi dua interfaces produk: aplikasi Fita yang diperuntukkan untuk pengguna, dan CATCH (Coach at the Center of Health) yang baru saja dirilis beberapa waktu lalu untuk digunakan profesional coach.
(Dio/Ysl)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19
Advertisement