Liputan6.com, Jakarta - Laporan Consumer Pulse terbaru dari IDC terhadap konsumen di tujuh negara, telah mengungkapkan beberapa perubahan dramatis yang terjadi dalam cara bagaimana kelompok generasi berbeda memperoleh pendapatan, membelanjakan uang mereka, dan memanfaatkan teknologi untuk melakukan keduanya.
Perbedaan mencolok antara Generasi Z/Milenial Muda dan konsumen yang lebih tua menjanjikan untuk mengubah lanskap teknologi selama dekade berikutnya.
Baca Juga
Secara mengejutkan, 48 persen dari semua rumah tangga yang disurvei melaporkan terlibat dalam setidaknya satu sumber penghasil pendapatan yang dimungkinkan oleh teknologi pada tahun 2022. Itu dipimpin oleh pembuatan konten, peer-to-peer commerce, dan mengemudi layanan ridesharing.
Advertisement
Consumer Market Model Spending Forecast by Online Activity and 2021-2026 Compound Annual Growth Rates (CAGR) (forecast spending in $USD millions) |
||
Online Activity |
2026 Spending Forecast |
2021-2026 CAGR |
Independent Content Creation |
$23.3 |
8.5% |
P2P eCommerce * |
$73.4 |
20.7% |
Ride Sharing |
$99.5 |
20.0% |
Grocery |
$4,410.7 |
3.7% |
* Labeled as P2P marketplaces in IDC's Consumer Market Model. Source: IDC Worldwide Consumer Market Model H2 2022 |
Tren itu didorong oleh rumah tangga yang dipimpin oleh Gen Z dan Milenial, di mana 60 persen responden mengaku memperoleh pendapatan tersebut dalam setahun terakhir.
"Mungkin mengejutkan bahwa hampir separuh rumah tangga melaporkan aktivitas yang menghasilkan pendapatan secara online," kata David Myhrer, wakil presiden riset, Strategi Konsumen di IDC.
Temuan Lain
Myhrer menegaskan bahwa ini termasuk menjual barang di eBay atau Facebook Marketplace, mengemudi Lyft atau Uber sesekali, dan mengeposkan konten di situs seperti YouTube.
"Saat ini ada beragam peluang bagi konsumen untuk menghasilkan sumber pendapatan baru pendapatan, dan mereka merangkul mereka," ujar Myhrer.
Gabungan pengeluaran di seluruh dunia untuk konten yang dibuat secara independen, barang yang dibeli melalui peer-to-peer commerce, dan layanan ridesharing akan tumbuh menjadi USD 294 miliar pada tahun 2026. Demikian menurut Model Pasar Konsumen dari IDC.
Model ini memperkirakan bahwa pada tahun 2026 konsumen akan menambahkan USD 15 miliar di seluruh dunia dalam pembelanjaan baru untuk mendukung pembuatan konten independen sesama konsumen mereka.
Advertisement
Peer-to-peer Commerce dan Ridesharing
Peer-to-peer commerce juga akan mengalami pertumbuhan kuat, meningkat dari USD 33 miliar menjadi USD 117 miliar dari tahun 2021 hingga 2026. Terakhir, perjalanan ridesharing akan mendorong USD 85 miliar pengeluaran baru di seluruh dunia antara sekarang dan 2026.
"Gen Z dan Milenial yang lebih muda akan mendominasi pengeluaran di masa depan dalam berbagai kategori CMM," kata Kelly Brown, analis riset senior untuk Model Pasar Konsumen di IDC.
"Kelompok ini tidak mengikuti pedoman yang sama seperti pendahulunya, dan mereka secara aktif mencari alternatif baru untuk mendapatkan dan membelanjakan pendapatan," lanjutnya.
Cara konsumen membelanjakan penghasilan ekstra itu juga berubah dengan cepat. Consumer Pulse menunjukkan bahwa transaksi online (50 presen) melampaui pembelian langsung (43 persen) pada tahun 2022.
Temuan Lain
Ada beberapa perubahan menarik yang terjadi di dalam laporan itu.
"Dalam hal pesan makanan online, kami melihat pertumbuhan pangsa pengiriman ke rumah dari 25 menjadi 35 persen," kata Myhrer.
"Yang paling menarik adalah bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh Gen Z, Milenial Muda, dan dalam hal ini generai Boomer," ucapnya menambahkan.
Terkait dengan pergeseran menuju belanja online, CMM memproyeksikan bahwa 64 persen transaksi online akan dilakukan pada perangkat mobile pada tahun 2026. Mentalitas online first hadir di antara tiga perempat Milenial dan telah menyebar ke dua pertiga Gen X.
"Ini hanyalah salah satu contoh bagaimana kebiasaan konsumen yang lebih muda mendorong perubahan," Myhrer memungkaskan.
Advertisement