Liputan6.com, Jakarta - Pengguna iPhone sebelumnya memiliki keleluasaan untuk bermain gim Fortnite di perangkatnya. Namun, pada Agustus 2020, Apple menghapus gim battle royale tersebut dari toko aplikasi App Store.
Gara-garanya, pengembang Fortnite, Epic Games, menerapkan sistem pembayaran dalam aplikasinya sendiri, tanpa melalui App Store.
Baca Juga
Polisi: Istri yang Seret Suami Pakai Mobil di Jaktim Baru Merasa Menyesal Usai Ditahan
Top 3 Islami: 1 Dosa yang Membuat Ibadah Sia-Sia di Hari Kiamat, Cara Dapat Rezeki Tak Diduga Berdasar Al-Qur'an
Media Vietnam Sebut Kartu Merah Muhammad Ferrari Jadi Faktor Kunci Perubahan Permainan Timnas Indonesia
Transaksi via aplikasi ini memungkinkan pemain Fortnite di iPhone menghemat pembayaran pajak 15-30 persen yang dibebankan Apple kepada pemain, jika bertransaksi via App Store.
Advertisement
Pihak Epic Games pun menggugat Apple atas praktik monopoli mereka. Gugatan ini menghasilkan keputusan campuran oleh hakim. Kemudian, Apple pun mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Kini, banyak pihak tengah menunggu hasil banding. Sementara itu, Apple terpaksa mengizinkan sideloading alias pemasangan aplikasi dari toko aplikasi non-App Store, di negara-negara Uni Eropa, berkat adanya undang-undang Digital Markets Act (DMA).
Itu artinya, di Eropa, pengguna iPhone bisa memasang aplikasi yang bersumber dari toko aplikasi pihak ketiga ke iPhone. Akibatnya, pengguna iPhone akan diizinkan menginstal Fortnite di perangkat iPhone mereka.
Hal inilah yang kemungkinan membuat CEO Epic Games Tim Sweeney mencuit pengumuman di akun Twitternya. "Next year on iOS," kicaunya melalui akun @TimSweeneyEpic pada 31 Desember 2022.
Next year on iOS!
— Tim Sweeney (@TimSweeneyEpic) December 31, 2022
Hanya Berlaku di Negara Uni Eropa?
Mengutip Phone Arena, Rabu (4/1/2023), Sweeney tampaknya mengetahui tentang keputusan Apple yang terpaksa mengizinkan pemasangan aplikasi dari toko aplikasi lain ke iPhone di kawasan Eropa.
Cuitan Sweeney ini merujuk pada kemungkinan kuat bawah pengguna iPhone akan bisa menginstal Fortnite di perangkat mereka.
Gara-gara kebijakan di Uni Eropa tersebut, timbul pertanyaan apakah Apple akan menyerah pada Epic, mengingat mereka mungkin tak punya kesempatan memblokir instalasi aplikasi Fortnite di Eropa.
Bisa jadi, karena khawatir pelanggannya akan menginstal Fortnite (dari toko aplikasi pihak ketiga yang tidak aman), Apple akan memungkinkan Fortnite kembali ke App Store.
Bisa jadi juga, Apple terus bertahan dengan prinsipnya dan menunggu pihaknya memenangkan banding. Bagaimana menurut kamu?
Â
Advertisement
Mengingat Saat Fornite Ditendang dari App Store
Agustus 2020, Apple menghapus gim battle royale Fortnite dari App Store setelah sang pengembang (Epic Games) menerapkan sistem pembayaran dalam aplikasinya sendiri yang melewati biaya standar Apple sebesar 30 persen.
Keputusan ini menandai kian memanasnya perselisihan antara Epic Games dan Apple. Masalah ini pun datang pada saat yang sangat sulit bagi Apple terkait isu monopoli App Store dan aturan yang diberlakukannya pada pengembang tertentu.
Epic Games kemudian menggugat Apple dengan tuduhan monopoli dan melayangkan video protes yang ditayangkan di YouTube. Perusahaan juga menyerukan tagar #FreeFortnite untuk mengajak para penggemar Fortnite mendukung perjuangannya melawan Apple.
Apple mengatakan kepada The Verge bahwa mereka berencana untuk berdiskusi dengan Epic Games guna menyelesaikan masalah ini, dan tidak berniat untuk membuat 'aturan khusus' untuk perusahaan.
Â
Tak Menguntungkan Bagi Apple
Apple mengklaim, Epic Games mengambil langkah yang tidak menguntungkan karena melanggar pedoman App Store untuk setiap pengembang dan dirancang untuk menjaga keamanan toko bagi pengguna.
"Epic mengaktifkan fitur di aplikasinya yang tidak ditinjau atau disetujui oleh Apple, dan mereka melakukannya dengan maksud melanggar pedoman App Store terkait pembayaran dalam aplikasi yang berlaku untuk setiap pengembang yang menjual barang atau layanan digital," tulis Apple dalam pernyataannya, sebagaimana diwartakan The Verge, Jumat (14/8/2020).
(Tin/Ysl)
Advertisement