Liputan6.com, Jakarta - Sebuah komet langka yang hanya terlihat 50.000 tahun sekali dilaporkan akan melintas di dekat Bumi. Komet bernama C/2022 E3 ZTF ini juga disebut akan dapat terlihat dengan mata telanjang.
Sekadar informasi, menurut NPR, komet adalah kumpulan kolektif gas beku, batuan, dan debu. Namun, seiring dengan perjalanan komet yang melintas di dekat Matahari yang suhunya hangat, benda ini berubah menjadi objek kosmik kuat yang menembakkan gas dan debu. Komet pun memiliki bentuk inti pijar dan ekor panjang yang menyerupai api.
Baca Juga
Nah, penggemar yang ingin menyaksikan peristiwa sekali seumur hidup ini bisa memiliki kesempatan untuk melihatnya. Asalkan mereka tinggal di Belahan Bumi Utara dan mencari komet C/2022 E3 ZTF di langit barat, sesaat sebelum fajar menyingsing.
Advertisement
Bagi kamu yang mungkin tidak berada di Belahan Bumi bagian Utara tapi penasaran melihat penampakan komet tersebut, akun Twitter @SpacePhotoWorld membagikan foto komet C/2022 E3 ZTF yang diambil dari Palomar Observatory pada 2 Maret 2022.
Seperti apa penampakan komet C/2022 E3 ZTF?
Space melaporkan, sebuah gambar bidikan John Chumack dari GalacticImages.com di dekat Yellow Spring, Ohio, sebagai komet C/2022 E3 ZTF.
C/2022 E3 (ZTF)It is a long-period comet discovered during the Zwicky Transient Facility (ZTF) survey at Palomar Observatory on March 2, 2022.© Dan Bartlett#Astrophotography pic.twitter.com/A6vpvBpQ19
— Astrophotography World (@SpacePhotoWorld) January 7, 2023
Chumack menulis, komet tersebut diperkirakan akan bersinar sekitar 11.00 magnitude. "Anda akan bisa melihat ekornya dan 2,5 arc-min Green Coma," tulisnya.
Punya 2 Ekor
Tanpa teleskop, komet C/2022 E3 ZTF tampak lebih hijau pudar dibandingkan penampakan aslinya di langit. Space mendeskripsikan, komet tersebut memiliki dua ekor. Salah satu ekornya sangat panjang dan memiliki rona kehijauan seperti pada foto di atas.
Kepala komet terlihat berwarna hijau, kemungkinan karena zat yang disebut dicarbon, yang terdiri dari dua atom karbon yang terikat bersama. Proses kimia khusus ini, terutama terbatas pada kepala komet, bukan ekornya.
Komet memang biasanya membuat dua jenis ekor berbeda. Satunya adalah bagian besar yang terdiri dari gas, sementara lainnya terdiri dari debu.
Ekor debu ini lebih memukai dibandingkan ekor gas, karena debu merupakan reflektor sinar matahari yang sangat baik.
Advertisement
Tentang Komet C/2022 E3 ZTF
Komet periode panjang C/2022 E3 ZTF ditemukan pertama kali pada 2022 oleh Zwicky Transient Facility menggunakan teleskop Schmidt 1.2-m, f/2.4 di Mount Palomar.
Komet ini terdeteksi sebagai bintik kecil berkekuatan 17 magnitude di konstelasi Aquila yang terletak lima kali lebih jauh dari Matahari ke Bumi.
Tech Times juga melaporkan, komet tersebut akan melintasi beberapa derajat ke Little Dipper pada malam hari, 26 dan 27 Januari mendatang. Pada malam hari 27 Januari, posisi komet ini menjadi 3,5 derajat ke kanan atas dari Kochab oranye.
C/2022 E3 ZTF akan berkolasi di perbatasan konstelasi Camelopardalis yang kabur dan redup pada malam hari tanggal 1 Februari 2022, ketika akan melintas paling dekat dengan Bumi.
Pada 5 Februari, komet ini akan melewati hanya beberapa derajat ke barat dari bintang Capella kuning putih dan akan berada tepat di atas kepala The Kids di Auriga, pada malam berikutnya.
(Tin/Isk)