Liputan6.com, Jakarta - Samsung mengumumkan pembaruan software untuk Galaxy Buds2 Pro dan Galaxy Watch Series untuk meningkatkan kualitas pengambilan konten.
Dengan pembaruan ini, pengguna perangkat Galaxy bisa memanfaatkan dua wearable device tersebut untuk mengoptimalkan pemakaian kamera di HP Samsung.
Baca Juga
Dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (13/1/2023), salah satu fitur yang kini dihadirkan adalah 360 Audio Recoding. Melalui fitur ini, pengguna bisa memanfaatkan Galaxy Buds2 Pro mereka untuk menangkap audio berkualitas tinggi.
Advertisement
Jadi, pengguna tinggal memasangkan Galaxy Buds2 Pro dengan smartphone Galaxy mereka. Lalu, fitur ini akan merekam suara 360 derajat menggunakan mikrofon di setiap earbud.
"360 Audio Recording merupakan fitur pertama di jajaran perangkat Galaxy yang memanfaatkan LE Audio, standar audio bluetooth baru yang canggih. Teknologi ini menghadirkan kualitas audio lebih baik serta peningkatan latency dan daya tahan baterai," tulis Samsung dalam pernyataannya.
Selain menciptakan musik dengan suara lebih baik, LE Audio juga hadir dengan peningkatan spektrum pengalaman audio suara yang lebih kompleks dan kaya saat dibagikan ke orang lain. LE Audio juga menghadirkan binaural recording pada Galaxy Buds2 Pro yang memanfaatkan mikrofon kiri dan kanan bersamaan.
Sementara di Galaxy Watch, Samsung kini menghadirkan fitur Camera Controller. Seperti namanya, fitur ini memungkinkan pengguna mengontrol kamera melalui jam pintarnya.
Salah satu kemampuan yang dihadirkan dalam fitur ini adalah mengontrol zoom kamera smartphone dari jarak jauh melalui sentuhan di watchface atau putaran pada rotating bezel di Galaxy Watch.
Fitur baru 360 Audio Recording akan rilis secara bertahap di Galaxy Buds2 Pro, termasuk Galaxy Z Flip4 5G dan Z Fold4 5G melalui pembaruan software update mulai hari in. Sementara Camera Controller akan tersedia di Galaxy Watch5, Watch5 Pro, Watch4, dan Watch4 Classic mulai Februari.
"Fitur wearables baru ini diharapkan menghadirkan sinergi yang lebih mumpuni dengan kemampuan terbaru di smartphone Galaxy, menawarkan pengalaman baru yang belum pernah dilihat sebelumnya," tutup Samsung menutup pernyataannya.
Samsung Ingin Hadirkan Lebih Banyak Produk Elektronik Ramah Lingkungan
Di sisi lain, Samsung Electronics menyatakan komitmennya untuk upaya keberlanjutannya, salah satunya melalui produk-produk yang lebih ramah lingkungan.
Sangho Jo, President & CEO, Samsung Electronics Southeast Asia and Oceania menyatakan, mengatasi krisis iklim dan mengembangkan ekonomi sirkular adalah salah satu tantangan terbesar dan paling mendesak saat ini.
"Dengan keunikan dari ukuran dan kompleksitas bisnis kami, kami meyakini ukuran dan skala perusahaan berarti investasi berkelanjutan kami dalam kesehatan lingkungan memiliki peluang untuk memberikan dampak yang signifikan," ujarnya.
Dikutip dari siaran pers, Jumat (13/1/2023), Jo mengatakan, pada bulan September 2022, Samsung Electronics mengumumkan strategi lingkungan hidup global terbaru, untuk mengatasi perubahan iklim secara holistik sebagai sebuah organisasi.
Pendekatan baru terhadap lingkungan ini mencakup segala sesuatu, mulai dari komitmen untuk mencapai nol emisi di seluruh perusahaan pada 2050, memperluas penggunaan energi terbarukan, dan investasi strategis dalam teknologi baru yang berkelanjutan.
Jo menambahkan, Samsung juga telah bergabung dengan RE100, inisiatif global untuk energi terbarukan korporasi, dan berencana menjalankan semua operasi di luar Korea serta Divisi Device eXperience pada energi terbarukan dalam kurun waktu lima tahun.
"Di sini, di Asia Tenggara dan Oseania (SEAO), kami telah on track untuk mencapai tujuan menyamakan jumlah penggunaan listrik dengan energi terbarukan pada tahun 2027," kata Jo.
Ia mengatakan, Samsung berencana untuk meningkatkan sirkularitas sumber daya produk elektroniknya di sepanjang siklus hidup produk.
Advertisement
Terapkan Bahan Ramah Lingkungan di Banyak Produk
"Galaxy Z Fold4 dan Flip4 telah dirancang untuk menggabungkan plastik daur ulang dari jaring ikan terbengkalai, dan kami berencana menerapkannya ke lebih banyak produk," kata Jo.
Dia juga mengklaim, perusahaan akan menerapkan teknologi berdaya rendah pada model utama dari tujuh produk elektronik konsumen yaitu smartphone, kulkas, mesin cuci, AC, TV, monitor, dan PC, untuk mengurangi konsumsi energi.
Jo juga menyebut, Samsung berencana memperluas cakupan sistem pengumpulan limbah elektroniknya dari sekitar 50 negara, menjadi lebih dari 180 negara di tahun 2030.
"Pada waktu yang sama, kami berencana mengumpulkan 10 juta ton limbah elektronik kumulatif antara tahun 2009 dan 2030, salah satu target tertinggi di industri," kata Jo.
Kemasan Berbahan Ramah Lingkungan
Lebih lanjut, Samsung menyatakan praktik sadar lingkungan juga diterapkan di Samsung Service Center di seluruh wilayah.
Dokumen konsumen yang berkaitan dengan perbaikan produk, catatan layanan, dan kuitansi kini dibagikan secara elektronik melalui pesan atau email, untuk mengurangi penggunaan kertas.
Konsumen di Australia, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam, menurut Jo, juga akan menerima ponsel yang diperbaiki dalam kemasan berbahan ramah lingkungan.
Upaya lain adalah dengan menghadirkan "Eco Box" limbah elektronik di lebih dari 180 Samsung Service Center di SEAO saat ini, seperti di Auckland, Bangkok, Kuala Lumpur, Manila, dan Sydney.
Ini memungkinkan konsumen untuk dengan mudah memberikan ponsel lama mereka dan mendaur ulangnya dengan cara yang tepat.
Untuk mengurangi limbah elektronik, pelanggan juga dapat memilih untuk hanya mengganti suku cadang yang rusak dari produk mereka, daripada mengganti modul rakitan, melalui Eco Repair.
Sementara di Selandia Baru, Samsung menggandeng perusahaan daur ulang teknologi Computer Recycyling untuk menggunakan kembali emas, perak, dan komponen logam lainnya dalam perangkat dan peralatan bekas seperti smartphone, TV, dan kulkas.
Di Singapura, diluncurkan juga kampanye Go Green, Go Galaxy pada bulan September.
Kampanye ini menawarkan diskon tambahan untuk pembelian Samsung Galaxy Watch5 series dan Galaxy Buds2 Pro, bagi konsumen yang memilih untuk mendaur ulang smartwatch lama dan wireless earbuds lama di tempat sampah limbah elektronik di toko Samsung.
(Dam/Isk)
Advertisement