Sukses

Course-Net Jadi Mitra Fordigi untuk Gelar Program Digital Talent bagi Staf BUMN

Fordigi secara resmi menjalin kemitraan dengan lembaga pelatihan Course-Net sebagai mitranya.

Liputan6.com, Jakarta - Forum Digital Indonesia (Fordigi) terus berupaya mengembangkan ekosistem dan talenta digital di Indonesia. Sebagai mitra Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Fordigi menggelar program Digital Talent.

Program tersebut pada dasarnya merupakan sebuah pelatihan keterampilan digital yang menargetkan staf BUMN. Melalui program ini, staf BUMN dapat mengikuti pelatihan yang ia minati bersama dengan mentor-mentor yang kompeten di bidangnya.

Kali ini, Fordigi secara resmi menjalin kemitraan dengan lembaga pelatihan Course-Net sebagai mitranya. Fransiskus Alvin, selaku pendiri Course-Net mengatakan bahwa keterlibatan Course-Net sesuai dengan visi lembaga ini yang siap mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan di bidang teknologi.

"Hal ini sangat sejalan dengan visi Course-Net yaitu mencetak 1.000.000 IT People untuk Indonesia," ujar pria yang karib disapa Alvin tersebut dalam rilis pers yang Tekno Liputan6.com.

Selain itu, kata Alvin, pihaknya meyakini bahwa sektor pemerintahan di Indonesia masih butuh banyak pengembangan.

"Maka dari itu, Course-Net siap mengembangkan SDM BUMN agar memiliki skill yang mumpuni di bidang IT dan Teknologi," tutur Alvin.

Alvin pun meyakini bahwa keterampilan spesifik diperlukan guna dapat berkompetisi di industri yang tengah berkembang ini. Apalagi, menurut dia, kemampuan di bidang teknologi saat ini juga dapat berdampak pada perkembangan karier seseorang.

"Course-Net hadir untuk mendukung program digitalisasi Indonesia. Secara keseluruhan, kami berharap bisa membantu masyarakat untuk belajar dan mengembangkan kemampuan digital mereka," kata Alvin.

Alvin menilai, keterampilan digial dapat menjadi salah satu faktor kunci dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat posisi Indonesia di kancah global.

2 dari 4 halaman

Erick Thohir: Generasi Z Jadi Potensi untuk Kembangkan Ekonomi Digita

Diwartakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, Generasi Z dan teknologi informasi dan digital, adalah potensi Indonesia untuk mengembangkan ekonomi digital.

al itu disampaikan oleh Menteri BUMN dalam sambutan acara Dies Natalis ke-62 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (F. Psi UI) beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari siaran pers, Senin (24/10/2022).

"Maka dari itu prinsip akhlak yang diterapkan, saya rasa telah sesuai dengan yang diterapkan bersama-sama di pilar-pilar literasi digital pada nilai-nilai amanah kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif," kata Erick Thohir.

Erick pun menitipkan nilai-nilai ini kepada Generasi Z, untuk dapat terus diperkuat sebagai fondasi budaya dan etika digital, sekaligus memperkuat kemampuan untuk berpikir kreatif, dan bersikap kritis,

"Serta mampu menyelesaikan masalah terutama dalam beraktivitas dengan menggunakan akses teknologi dan digitalisasi yang akan terus semakin canggih lagi," pungkasnya.

Lebih lanjut, teknologi informasi dan digital menawarkan dua manfaat utama kepada penggunanya.

Dua manfaat teknologi informasi dan digital adalah untuk berkreasi (creation power) dengan mendekati kelas profesional-industri dan kekuatan penyiaran (broadcast power) yang besar, sehingga bisa menjangkau audiens dalam skala besar.

3 dari 4 halaman

Posisi Unik Gen Z

Keduanya manfaat tersebut bisa dicapai dengan proses yang mudah, sederhana, dan mandiri, bahkan hanya menggunakan laptop, tablet, atau smartphone.

Generasi Z pun dianggap berada di posisi yang unik. Sebagai digital natives, mereka paling cepat menyerap kedua manfaat tersebut dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.

Namun di sisi lain, mereka belum cukup peka terhadap risiko-risiko penggunaan teknologi yang tidak seimbang. Generasi sebelum mereka pun juga sedang sama-sama belajar tentang hal itu.

Menggunakan kerangka literasi digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, Generasi Z dengan cepat telah menyerap keterampilan digital.

Namun di sisi lain, kelompok ini juga dianggap perlu didampingi agar mencapai tiga ranah lainnya yaitu budaya digital, etika digital, dan keamanan digital.

4 dari 4 halaman

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)