Liputan6.com, Jakarta - Apple baru saja mengumumkan lini MacBook Pro baru berukuran 14 dan 16 inci yang sudah dilengkapi dengan chipset M2 Pro dan M2 Max.
Disebutkan, model MacBook Pro dengan chip M2 Pro akan diluncurkan dengan CPU 12-core, hingga GPU 19-core, dan memori 32GB.
Baca Juga
Sementara itu, model dengan chipset M2 Max dilengkapi dengan tenaga GPU 38-core dan sudah mendukung memori hingga 96GB.
Advertisement
Apple mematok harga MacBook Pro 14 inci dengan M2 Pro ini mulai di USD 1,999 (sekitar Rp 30 juta), dan model 16 inci mulai di USD 2,499 (Rp 38 jutaan).
Kedua model MacBook Pro ini sudah tersedia secara online saat ini, dan akan mulai hadir di toko Apple pada 24 Januari 2023 mendatang.
Apple mengklaim, MacBook dengan chipset M2 Pro dan M2 Max ini sangat cocok bagi penggua yang butuh perangkat mumpuni di berbagai disiplin ilmu, seperti seni, sains hingga pengembangan aplikasi.
Bagi yang terbiasa menggunakan perangkat berbasis chipset Intel, Apple sesumbar mereka akan merasakan perrbedaan besar dalam performa, daya tahan baterai, hingga konektivitas secara keseluruhan.
Dalam hal spesifikasi, Apple menjanjikan peningkatan performa sebesar 20 persen di chipset M2 Pro ketimbang dari generasi sebelumnya, yakni M1.
Tak hanya itu, perusahaan juga melengkapi laptop barunya ini dengan bandwidth memori terpadu (unified) 200GB/dtk--dua kali lipat dari M2--dan memori hingga 32GB.
Performa laptop juga semakin ditingkatkan dengan GPU baru dengan 19 core, dan Neural Engine yang diklaim 40 persen lebih cepat dari sebelumnya.
Karena ditargetkan untuk pengguna dengan berbagai disiplin ilmu, Apple juga menyematkan Media engine di M2 Pro yang sudah mendukung semua codec video populer saat ini.
Dalam penjelasannya, Apple memamerkan kemampuan Apple M2 Pro di MacBook Pro barunya ini dapat memproses gambar dalam Adobe Photoshop 80 persen lebih cepat dibandingkan MacBook Pro berbasis Intel tercepat.
Â
MacBook Pro M2 Max
Lebih lanjut, varian MacBook Pro dengan M2 Mx hadir dengan GPU 38 core dengan peningkatan performa hingga 30 persen daripada M1 Max, dan dilengkapi dengan bandwidth memori terpadu 400 GB/dtk.
Apple menyebutkan, MacBook Pro dengan M2 Max ini mampu melakukan rendering efek di Cinema 4D hingga 6x lebih cepat dibandingkan MacBook Pro berbasis Intel.
Kedua chip baru milik Apple ini sudah mendukung koneksi Wi-Fi 6E dan Bluetooth 5.3. Perusahaan menjanjikan masa pakai baterai lebih baik, meskipun kapasitasnya tetap sama.
Keduanya juga sudah mendukung tampilan eksternal 8K melalui HDMI untuk pertama kalinya, dan memori terpadu hingga 96GB dalam model M2 Max.
MacBook Pro teranyar hadir dengan ukuran layar 14,2 inch dan 16,2 inch dengan panel mini-LED Liquid Retina XDR, ProMotion berkecepatan refresh adaptif hingga 120Hz, bodi aluminium, dan Magic Keyboard, sama seperti pendahulunya.
Advertisement
Kembangkan MacBook Pro dengan Touchscreen
Terlepas dari itu, Apple disebut-sebut sedang mengembangkan Mac dengan layar sentuh, berdasarkan laporan Mark Gurman dari Bloomberg.
Walau belum diketahui perangkat apa yang meluncur di pasaran, Mark megatakan kita bakal menjumpai MacBook Pro berlayar sentuhpada awal 2025.
Mengutip laporan Bloomberg via The Verge, Jumat (13/1/2023), Apple bakal menggunakan panel OLED untuk layar sentuh MacBook Pro barunya ketimbang Mini LED seperti di model 14 dan 16 inci.
Sayang, belum ada informasi lebih detail tentang proyek MacBook Pro baru milik Apple itu. Gurman mengatakan, tidak ada tanggal pasti kapan Mac layar sentuh ini diluncurkan.
Berdasarkan track record bocoran produk dan proyek Apple sebelumnya, peluncuran model Mac ini dapat berubah sewaktu-waktu dengan berjalannya waktu.
Toh, perusahaan berbasis di Cupertiono tersebut telah membuat prootipe Mac dengan layar sentuh tetapi tidak pernah mencuat ke publik, menurut Craig Federighi.
Mark menambahkan, MacBook Pro baru ini juga akan menyertakan pembaruan lain dengan tetap mempertahankan bentuk desain dengan model saat ini.
Informasi, sejauh ini Aple menolak merilis deretan produk Mac dengan kemampuan layar sentuh. Steve Jobs sendiri dikenal sangat menentang gagasan tersebut.
Jobs menyebutkan, ide tersebut sangat mengerikan secara ergonomis. "Permukaan sentuh tidak ingin seharusnya vertikal," ucapnya pada 2010 saat peluncuran iPad.Â
Ganti Layar iPhone dan Apple Watch
Di sisi lain, Apple dikabarkan akan mulai mengganti layar untuk perangkat seluler seperti iPhone dan Apple Watch mereka, dengan layar buatan sendiri mulai tahun 2024.
Pemberitaan dari Bloomberg menyebut, perusahaan akan memulainya dengan Apple Watch kelas atas di akhir 2024, dan bakal mengganti layar OLED perangkat terkini dengan teknologi microLED sendiri.
Seperti dikutip dari Engadget, Kamis (12/1/2023), Bloomberg juga menyebut teknologi layar buatan Apple ini akan dihadirkan ke perangkat lainnya termasuk iPhone.
Kabarnya, layar ini akan lebih cerah dengan warna lebih hidup, membuat tampilan jam dan konten lainnya seolah-olah dilukis di atas kaca, serta dapat dilihat lebih baik dari sudut tertentu.
Dikutip dari 9to5mac, sejauh ini, Apple bergantung pada mitra seperti Samsung atau LG, untuk layar iPhone, iPad, dan Apple Watch. Jelas, kabar ini menjadi "pukulan" besar buat para mitra tersebut.
Selain Samsung dan LG, Apple juga mendapatkan layar dari perusahaan seperti Japan Display, BOE Technology, dan Sharp.
Apple mulai disebut-sebut mengembangkan layarnya sendiri pada tahun 2018. Mereka awalnya bekerja untuk memperkenalkan teknologinya pada 2020, tapi terhambat oleh biaya dan tantangan teknis terkait pengembangan tersebut.
Kekhawatiran yang sama juga mencegah perusahaan untuk memasukkan display yang lebih besar ke dalam rencananya dan telah mendorongnya untuk fokus menjadikan Watch sebagai perangkat pertama dengan layar internal.
(Ysl/Dam)
Advertisement