Liputan6.com, Jakarta - Dalam memo yang diposting secara publik dari CEO Microsoft Satya Nadella, perusahaan berencana memangkas 10.000 karyawan melalui kuartal fiskal ketiga, yang berakhir pada Maret 2022.
Diwartakan Engadget, Kamis (19/1/2023), langkah ini dimaksudkan untuk "menyelaraskan struktur biaya Microsoft" dengan permintaan dan pendapatan.
Baca Juga
Menurut Nadella, PHK ini terpaksa dilakukan untuk memangkas biaya karena penjualan terus menyusut.
Advertisement
"Pelanggan meningkatkan pengeluaran digital mereka selama puncak pandemi, tetapi sekarang mereka menguranginya. Banyak negara berada di tengah-tengah resesi," ujar Nadella.
Pun demikian, ia menambahkan Microsoft akan terus merekrut karyawan di 'area strategis utama'.
Perusahaan akan mengambil kos restrukturisasi senilai US$ 1,2 miliar untuk biaya pesangon, mengkonsolidasikan sewa gedung, dan perubahan yang tidak ditentukan pada jajaran perangkat kerasnya.
Nadella mencatat bahwa karyawan Microsoft yang terdampak akan mendapatkan pesangon di atas rata-rata serta jaminan perawatan kesehatan lanjutan dan penghargaan saham selama enam bulan.
Dilaporkan GeekWire, ini adalah putaran PHK terbesar kedua dalam sejarah Microsoft. Sebelumnya, perusahaan memangkas 18.000 karyawan pada 2014 karena Nadella yang kala itu baru dipromosikan mengurangi bisnis perangkat keras Nokia.
Microsoft mempekerjakan karyawan secara agresif selama pandemi, di mana merekrut 40.000 pekerja pada tahun fiskal 2022.
Microsoft Setop Dukungan, Selamat Tinggal Windows 7 dan Windows 8.1
Di sisi lain, Microsoft resmi menghentikan dukungan untuk Windows 7 serta Windows 8.1 pada 10 Januari 2023. Dukungan untuk Windows 7 sebenarnya sudah dihentikan pada Januari 2020 dengan Sistem Operasi atau OS tersebut berhenti menerima update fitur.
Namun mengutip GSM Arena, Kamis (12/1/2023) Microsoft masih menawarkan dukungan keamanan tambahan selama tiga tahun dengan biaya tambahan. Hal ini penting bagi banyak bisnis yang sulit untuk berpindah ke OS terbaru.
Hingga pada 10 Januari 2023 lalu, Microsoft akhirnya benar-benar menghentikan pembaruan untuk keamanan, di mana pengguna harus memilih untuk memperbarui OS, atau lanjut memakai Windows 7 tanpa jaminan keamanan.
Selain itu, mengutip laman resminya, Microsoft juga menghentikan dukungan untuk Windows 8.1, di mana mereka tidak lagi menyediakan pembaruan software dan bantuan teknis.
Perusahaan pun meminta pengguna yang masih memakai Windows 8.1 untuk segera memperbarui sistem operasinya ke versi yang paling baru dan masih mendapatkan layanan.
"Jika perangkat Anda tidak memenuhi persyaratan teknis untuk menjalankan versi Windows yang sekarang, kami merekomendasikan Anda mengganti perangkat dengan yang mendukung Windows 11," tulis mereka.
Selain itu, Microsoft juga tidak menyediakan Extended Security Update atau program keamanan tambahan untuk Windows 8.1
Sehingga, penggunaan Windows 8.1 setelah 10 Januari 2023, dapat meningkatkan risiko keamanan organisasi atau memengaruhi kemampuannya untuk memenuhi kewajiban kepatuhan.
Adapun menurut data pihak ketiga, Windows 7 masih dipakai di 10 persen dari seluruh PC di dunia, sementara perangkat yang memakai Windows 8.1 jauh lebih sedikit.
Mungkin inilah yang membuat Microsoft tidak memberikan dukungan keamanan tambahan pada Windows 8.1, seperti yang pernah mereka lakukan terhadap Windows 7.
Advertisement
Diluncurkan pada 2009
Microsoft meluncurkan sistem operasi Windows 7 pada Oktober 2009. Kemudian mencapai akhir dukungan pada Januari 2015 dan sebelumnya sempat memperpanjang akhir dukungan pada Januari 2020.
Program Extended Security Update (ESU) adalah pilihan terakhir bagi pelanggan yang masih perlu menjalankan produk Microsoft lawas setelah masa dukungan berakhir pada sistem Windows 7.
Semua edisi Windows 8.1, yang diluncurkan sembilan tahun lalu pada November 2013, masa dukungannya juga akan berakhir pada hari yang sama.
"Sebagian besar perangkat Windows 7 tidak akan memenuhi persyaratan perangkat keras untuk meningkatkannya ke Windows 11," jelas Microsoft, sebagaimana dikutip dari Bleeping Computer, Senin (9/1/2023).
"Sebagai alternatif, PC Windows 7 yang kompatibel dapat ditingkatkan ke Windows 10 dengan membeli dan menginstal perangkat lunak versi lengkap," tambah mereka.
"Sebelum berinvestasi dalam pemutakhiran Windows 10, harap pertimbangkan bahwa Windows 10 akan mencapai akhir masa dukungannya pada 14 Oktober 2025," imbau Microsoft.
Infografis Ancaman Gelombang PHK Massal Akibat Corona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Advertisement