Sukses

Jaringan 4G XL Jangkau Lebih dari 1.800 Desa dan 1,7 Juta Pelanggan di Kalimantan

Jaringan 4G XL Axiata kini telah menjangkau lebih dari 1.800 desa di Kalimantan, di provinsi ini, XL Axiata melayani 1,7 juta pelanggan 4G.

 

Liputan6.com, Jakarta - XL Axiata memperluas dan meningkatkan kualitas internet di seluruh wilayah kalimantan, di lima provinsi. Dalam setahun, trafik XL di seluruh Kalimantan naik 29 persen.

XL Axiata juga menambah jumlah BTS 4G hingga 42 persen atau lebih dari 1.100 BTS di seluruh Kalimantan. Dengan demikian, kini jaringan 4G XL telah menjangkau lebih dari 1.800 desa atau kelurahan.

Plt Regional Group Head XL Axiata untuk Kalimantan Horas Lubis mengatakan, visi XL selain bisnis adalah untuk memperluas jaringan ke berbagai wilayah Kalimantan guna mendukung percepatan pembangunan.

"Kami ingin berkontribusi dalam upaya pemerintah memajukan Kalimantan, termasuk pembangunan infrastruktur jaringan di wilayah Ibu Kota Negara," kata Horas, dalam keterangan XL Axiata, dikutip Senin (23/1/2023).

Menurut Horas, XL ingin mewujudkan layanan internet cepat bagi masyarakat Indonesia, termasuk di Kalimantan. Perluasan dan peningkatan kualitas jaringan data XL ini menjangkau lebih banyak daerah terpencil di Kalimantan. Termasuk di wilayah perbatasan yang ada di tiga provinsi, yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Teknologi terbaru juga diterapkan untuk mendukung perluasan dan penguatan jaringan. Mulai dari automated optimization untuk VoLTE, pemanfaatan teknologi Cisco Ultra Traffic Optimization untuk meningkatkan efisiensi kapasitas jaringan dengan AI dan machine learning, hingga teknologi open RAN dengan konsep open interface.

Selain itu ada pula implementasi Dynamic Spectrum Sharing 4G/ 5G yang memungkinkan penggunaan bersama jaringan 4G dan 5G di satu spektrum frekuensi.

XL juga memanfaatkan teknologi FDD Smart8T8R untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas jaringan serta mengurangi konsumsi daya pada BTS.

2 dari 4 halaman

4G XL Jangkau 75 Persen Populasi Kalimantan

Jaringan data XL pun sudah ada di lebih dari 1.800 desa atau kelurahan di 466 kecamatan, di 55 kota atau kabupaten di lima provinsi atau menjangkau 75 persen populasi Kalimantan.

Sekadar informasi, hingga akhir September 2022, XL Axiata melayani 1,7 juta pelanggan 4G di Kalimantan. Jumlah ini meningkat 10 persen dari periode yang sama tahun lalu. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah ke depannya.

Itu sebabnya, di Kalimantan XL Axiata melayani pelanggan dengan lebih dari 9.800 BTS, 5.800 di antaranya adalah BTS 4G LTE. Infrastruktur ini juga didukung kabel serat optik antardaerah.

3 dari 4 halaman

Hapus 3G dan Migrasikan ke 4G

Saat ini pun XL terus mengimplementasikan program 3G shutdown atau penghapusan 3G diiringi dengan refarming dari jaringan 3G ke 4G. Penghapusan 3G di jaringan XL kini progress-nya sudah mencapai 90 persen dari total BTS.

Saar ini, jumlah BTS XL Axiata di Kalbar mencapai 1.300 BTS, Kalimantan Utara lebih dari 90 BTS, Kalteng lebih dari 800 BTS, Kalsel lebih dari 2.200 BTS, dan Kaltim lebih dari 1.400 BTS.

XL juga melakukan fiberisasi jaringan di seluruh Kalimantan, guna menghubungkan BTS dengan jaringan fiber. Fiberisasi juga dilakukan untuk meregenerasi perangkat BTS, seperti ganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber.

Saat ini, XL sudah memiliki lebih dari 9.300 Km jalur fiber optik di seluruh Kalimantan. Jaringan ini menjadi tumpuan bagi jaringan infrastruktur XL Axiata yang menjangkau seluruh provinsi dan menghubungkan Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi.

4 dari 4 halaman

Kabel Laut BaSIC

XL Axiata kini juga mengoperasikan jaringan USO bekerja sama dengan BAKTI dan Kominfo. Total ada 66 titik BTS USO yang semuanya adalah 4G di Kalimantan.

Untuk memperkuat jaringan data di Indonesia ke mancanegara, XL juga merampungkan proyek pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menghubungkan Batam-Serawak Malaysia atau Batam Sarawak International Cable System (BaSIC).

Infrastruktur baru ini diharapkan bisa memperkuat koneksi internet antara Batam, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dengan latensi lebih pendek dan berkualitas. SKKL yang pengerjaannya dimulai 2020 ini sudah beroperasi sejak 1 Juni 2022.

Kabel laut BaSIC sepanjang 700 km ini menjadi alternatif gateway internasional Indonesia menuju Kuching, Serawak, dan HongKong. BaSIC akan mengaktifkan kapasitas 2 Tera dan bertahap dinaikkan hingga 48 Tera.