Liputan6.com, Jakarta - Bos Instagram Adam Mosseri, mengakui bahwa tahun lalu, mereka terlalu fokus terhadap video dan Reels di platform tersebut, membuat unggahan foto jadi terasa dikesampingkan.
Hal itu diakui oleh Mosseri dalam sebuah sesi tanya jawab mingguan dengan pengguna melalui Instagram Story-nya beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Dalam sesi tersebut, Mosseri juga mengatakan keputusan Instagram untuk mendorong lebih banyak konten video jelas membuat beberapa fotografer merasa kesal.
Advertisement
Namun Mosseri mengklaim, meski Instagram banyak mendorong video, mereka akan tetap menghargai foto.
"Foto akan selalu menjadi bagian dari Instagram," kata Mosseri, seperti dilansir The Verge, dikutip Selasa (24/1/2023).
"Saya pikir kami terlalu fokus pada video pada tahun 2022 dan mendorong peringkat terlalu jauh dan pada dasarnya menampilkan terlalu banyak video dan tidak cukup foto," kata Mosseri.
Ia menambahkan, platform sudah mencoba untuk menyeimbangkan keduanya, baik foto maupun video. Menurutnya, metrik internal menunjukkan bahwa itu berhasil.
"Hal-hal seperti seberapa sering seseorang menyukai foto versus video dan seberapa sering seseorang mengomentari foto versus video kira-kira sama, yang merupakan pertanda baik bahwa semuanya seimbang," katanya.
Ia menyebut, ada lebih banyak video di Instagram dari waktu ke waktu, karena inilah yang mendorong lebih banyak keterlibatan secara keseluruhan.
"Namun foto akan selalu menjadi bagian penting dari apa yang kami lakukan. Dan akan selalu ada orang yang suka dan tertarik untuk mencari foto di Instagram dan di tempat lain," pungkasnya.
Bot dan Spam di Instagram
Instagram memang beberapa waktu lalu sempat diprotes karena dinilai semakin mirip dengan pesaingnya TikTok. Mereka juga sempat menguji desain ulang aplikasi ala aplikasi buatan Tiongkok itu, dengan video layar penuh.
Eksperimen tersebut tidak berjalan dengan baik namun, dorongan untuk konten-konten video terus berlanjut. Juli 2022, mereka membuat semua video di dalam platform menjadi satu jenis konten yaitu Reels.
Di sesi yang sama, Mosseri juga mendapatkan pertanyaan mengenai banyaknya bot dan spam di Instagram, di mana ia juga tidak menampiknya. "Kami bekerja sebaik mungkin untuk mengurangi itu," katanya.
"Saya sangat khawatir tentang komentar sekarang; itu adalah sesuatu yang sebenarnya kami perhatikan secara aktif dan berharap untuk meningkat sepanjang tahun ini," kata Mosseri.
Dia menambahkan, dirinya melihat peningkatan akun spam dan bot yang menyukai Stories-nya, yang menurutnya, lebih menyebalkan ketimbang komentar palsu.
Advertisement
Instagram Luncurkan Fitur Quiet Mode
Instagram sebelumnya meluncurkan sebuah fitur baru bernama Quiet mode, yang bertujuan untuk membuat pengguna agar tetap fokus di aktivitas tertentu, misalnya seperti berkendara atau belajar.
"Hari ini, kami meluncurkan Quiet Mode di Instagram untuk membantu orang fokus dan mendorong orang menetapkan batasan dengan teman dan pengikut mereka," kata Meta dalam pengumumannya.
Dalam keterangan di laman resminya, dikutip Jumat (20/1/2023), Meta mengatakan, setelah Quiet Mode diaktifkan, pengguna tidak akan menerima pemberitahuan apapun.
Selain itu, status aktivitas profil juga akan berubah, untuk memberi tahu orang-orang, dan Instagram akan secara otomatis mengirimka balasan otomatis, saat seseorang mengirimkan Direct Message (DM).
Pengguna juga bisa mengatur waktu Quiet Mode agar sesuai dengan jadwalnya. Setelah fitur dimatikan, Instagram akan memberikan ringkasan notifikasi singkat mengenai apa saja yang dilewatkan selama mode diam dinyalakan.
"Siapa pun dapat menggunakan Quiet Mode, tetapi kami akan meminta remaja untuk melakukannya saat mereka menghabiskan waktu tertentu di Instagram pada larut malam," tulis Meta.
Fitur Instagram ini baru tersedia untuk semua pengguna di Amerika Serikat, Britania Raya, Irlandia, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Nantinya, mode ini bakal diperluas ke lebih banyak negara.
Hindari Konten yang Tak Ingin Direkomendasikan
Bersama Quiet Mode, Instagram juga meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk memberitahu platform, rekomendasi apa yang tidak ingin mereka lihat.
"Kami ingin memberikan lebih banyak kontrol kepada orang-orang atas konten yang mereka lihat di Instagram, jadi kami memperkenalkan fitur baru yang memungkinkan orang memberi tahu kami konten apa yang tidak ingin direkomendasikan kepada mereka," tulis Meta.
Dengan fitur baru tersebut, pengguna dapat memilih untuk menyembunyikan beberapa konten di Explore, yang tidak diminati.
Ketika pengguna menyatakan tidak tertarik, Instagram akan berusaha untuk tidak menampilkan konten semacam ini di masa mendatang di tempat lain tempat mereka membuat rekomendasi, seperti Reel, Penelusuran, dan lainnya.
(Dio/Isk)
Advertisement