Liputan6.com, Jakarta - Salah satu sutradara dan pembuat game asli The Last of Us, yang rilis di PlayStation 3 (PS3) pada 2013, mengkritik namanya tidak tercantum dalam kredit serial The Last of Us HBO.
Hal itu diungkapkannya dalam wawancara dengan Los Angeles Times beberapa waktu lalu. Di sana, Straley mendapatkan pertanyaan mengenai kurangnya kredit di serial tersebut.
Baca Juga
Sementara, co-creator dan co-director yang bersamanya menggarap game asli The Last of Us, Neil Druckmann, tertulis sebagai penulis aslinya. Druckmann terlibat dalam serial ini sebagai produser eksekutif, sekaligus co-creator serial bersama TV showrunner Craig Mazin.
Advertisement
Dikutip dari Polygon, Selasa (24/1/2023), dalam penggarapan The Last of Us versi asli di PlayStation 3, Druckmann membuat skrip dan ceritanya, sementara Straley bertanggung jawab atas gameplay.
Keduanya pun beberapa kali mengatakan bahwa mereka menciptakan dunia dan alur cerita dalam game The Last of Us bersama-sama.
"Ini adalah argumen untuk serikat pekerja bahwa seseorang yang merupakan bagian dari penciptaan bersama dunia dan karakter-karakter itu tidak mendapatkan kredit atau sepeser pun untuk pekerjaan yang mereka lakukan di dalamnya," kata Straley.
"Mungkin kita membutuhkan serikat pekerja di industri video game untuk bisa melindungi pembuat konten," imbuhnya.
Straley sebelumnya sudah berkarir selama 18 tahun di Naughty Dog. Pada 2017, ia meninggalkan studio game itu, menyusul pengalamannya yang kurang baik saat menggarap Uncharted 4.
Ia dan Druckmann mewarisi proyek tersebut dari kreator Uncharted Amy Hennig, setelah cabut dari Naughty Dog. Dipercepatnya waktu pembuatan game yang tidak dia investasikan, membuat Straley merasa lelah secara pribadi.
Komentar Straley muncul di tengah ramainya topik serikat pekerja dalam industri game, dengan semakin banyak pekerja studio yang memilih untuk membentuk serikat.
Pertama Kali Rilis di PS3
Game The Last of Us pertama kali dirilis pada tahun 2013 secara eksklusif untuk konsol PlayStation 3 oleh penerbit Sony Computer Entertainment. Game besutan Naughty Dog ini kemudian rilis di PlayStation 4 pada 2014.
Lalu, The Last of Us Part I yang merupakan versi remake dari game aslinya, dirilis di konsol PlayStation 5 pada bulan September 2022. Namun, karena eksklusif PlayStation, gamer PC harus menunggu untuk memainkan judul pertama dari serial game The Last of Us.
Baru-baru ini, Sony dan Naughty Dog telah menyatakan bahwa The Last of Us Part I bakal dirilis untuk platform PC, tepatnya pada tanggal 3 Maret 2023. Game ini juga sudah membuka pre-purchase di Steam dan Epic Games Store.
Untuk harganya di kedua platform itu, The Last of Us Part I dijual dengan harga Rp 879 ribu. Meski begitu, pemain yang melakukan pre-purchase atau memesan game ini, bakal mendapatkan beberapa bonus dalam game.
Pertama adalah Bonus Supplements yang bisa dipakai untuk meningkatkan atribut seperti health maksimal, kecepatan crafting, jarak untuk listen mode, kecepatan penyembuhan, dan meningkatkan weapon sway.
Advertisement
Syarat PC Main The Last of Us Part I
Ada juga Bonus Weapon Parts yang bisa dipakai untuk meningkatkan senjata dan membuat weapon holster di work bench.
Sementara untuk syarat perangkat PC yang dibutuhkan untuk memainkan game The Last of Us Part I, sejauh ini gamer masih harus menunggu pengumuman resmi.
Namun mengutip laman Steam, The Last of Us Part I membutuhkan perangkat PC dengan prosesor dan sistem operasi 64-bit, baik untuk syarat minimal maupun yang direkomendasikan.
Mengingat sejauh ini baru The Last of Us Part I yang dipastikan rilis di PC, patut ditunggu apakah sekuelnya, The Last of Us Part II yang rilis di 2020 untuk PlayStation 4, juga akan rilis untuk para gamer PC.
Episode 2 The Last of Us Tampilkan Christine Hakim
Sementara pada episode serial The Last of Us HBO, Indonesia dan aktor Christine Hakim tengah menjadi pembahasan publik karena penampilannya.
Dalam kisah episode kedua diperkenalkan kota Jakarta yang membawa tokoh Christine Hakim sebagai ahli mikologi bernama ibu Ratna.
Ia didatangi oleh pria berseragam militer dan diantarkan ke dalam sebuah laboratorium dengan pemandangan mayat aneh. Terlihat, mayat tersebut diperiksa oleh ibu Ratna dan ditemukan jamur cordyceps yang telah menginfeksi tubuh mayat tersebut.
Melihat hal tersebut, ibu Ratna sebagai seorang ilmuwan tidak bisa melihat harapan apa pun karena tidak ada obat dan tidak ada vaksin. Sarannya dalam menahan infeksi adalah dengan mengebom kota Jakarta.
(Dio/Isk)
Advertisement