Liputan6.com, Jakarta - Secara bertahap, Apple mulai memindahkan fokus produksi iPhone dari Tiongkok ke India. Hal ini dianggap alternatif terbaik bagi perusahaan.
Saat ini Apple memang sudah mulai melakukan produksi iPhone di India. Namun, informasi terbaru mengungkap, Apple berencana memproduksi lebih banyak iPhone di negeri Bollywood itu.
Baca Juga
Mengutip Gizchina, Rabu (25/1/2023), menurut laporan tersebut, target Apple adalah membuat 25 persen dari pasokan iPhone di India. Kabar ini diungkap langsung oleh menteri perdagangan India.
Advertisement
Dalam acara konferensi teknologi di India, menteri perdagangan India Piyush Goyal, mengatakan, saat ini 5-7 persen produk Apple dibuat di India.
"Targetnya adalah untuk meningkatkan angka ini hingga 5 kali lipat," kata Goyal.
Pemerintah India membuat pernyataan ini tanpa mengungkap waktu spesifik kapan target ini terlaksana. Pada sisi lain, Apple tidak memberi jawaban apa pun tentang informasi tersebut.
Ini bukan pertama kalinya informasi tentang angka produksi iPhone di India beredar. Sebelumnya, analis berspekulasi, Apple akan memproduksi 25 persen dari produknya yang ditawarkan di dunia di India hingga tahun 2025.
Melihat hal ini, manufaktur yang memproduksi iPhone dan produk lainnya, Foxconn, disebut-sebut telah meningkatkan jumlah pekerjanya di pabrik yang ada di kota Chennai, India.
Alasan Apple Geser Produksi iPhone ke India
Menggeser produksi iPhone dari Tiongkok ke India memang bisa menimbulkan lebih banyak biaya. Hal ini juga dianggap akan memengaruhi kualitas hardware. Namun, langkah ini dianggap perlu diambil oleh Apple karena sejumlah alasan.
Pertama terkait dengan ketidakpastian seputar pembatasan dan lockdown Covid-19 di Tiongkok. Hal ini dianggap memengaruhi kecepatan produksi di pabrik Foxconn di India.
Alasan lainnya, adanya ketegangan geopolitik antara Tiongkok dan Wshington memainkan peran kunci di sini. Foxconn pun dinilai perlu melakukan tindakan tegas untuk menangani hasil yang tidak terduga.
Advertisement
Mulai Produksi iPhone di India Sejak 4 Bulan Lalu
Sebelumnya pada September 2022, Apple menyatakan mereka telah mulai perakitan model iPhone 14 di India, dimana ini menjadi produksi pertama jajaran perangkat generasi terbaru di negara itu, tak lama setelah peluncurannya.
Sejak memiliki manufaktur untuk pasar lokal di India sejak 2017, Apple hanya merakit model-model iPhone dan perangkat generasi lama.
Adapun, mitra global Apple yaitu Foxconn Mereka memproduksi perangkat tersebut di pabrik yang berlokasi di Sriperumbudur dekat Chennai. Unit iPhone yang diproduksi secara lokal ini akan mulai dijual di negara itu akhir 2022 ini.
"Kami senang bisa memproduksi iPhone 14 di India," kata juru bicara Apple kepada Tech Crunch, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Selasa (27/9/2022).
Meski saat ini baru memproduksi untuk pasar lokal, analis memperkirakan langkah ini berpotensi mengubah India menjadi pusat manufaktur iPhone global pada tahun 2025, setelah Apple perlahan mengurangi ketergantungannya pada Tion
Â
Dimulai dari 5 Persen dari Total Produksi
Analis JP Morgan awal bulan ini menyebut, Apple akan memindahkan 5 persen dari produksi iPhone 14 global ke India pada akhir 2022, dan memperluas kapasitas produksi di sana untuk memproduksi 25 persen dari semua iPhone di 2025.
Menurut JP Morgan, hadirnya raksasa produksi asing, ditambah sumber daya tenaga kerja yang cukup dan biaya tenaga kerja yang kompetitif, membuat India jadi lokasi yang diinginkan.
Laporan mereka juga mengatakan, Apple telah meminta agar vendor EMS memproduksi model iPhone 14 atau iPhone 14 Plus di India pada 4Q2022, dalam waktu dua sampai tiga bulan, sejak dimulainya produksi di Tiongkok.
"Interval yang jauh lebih pendek menyiratkan semakin pentingnya produksi India dan kemungkinan alokasi iPhone yang lebih tinggi untuk manufaktur India di masa depan," kata laporan tersebut.
Di sisi lain, ketika Apple memperluas produksi lokalnya di India, banyak yang berharap agar perangkat mereka juga akan lebih terjangkau di negara tersebut.
Meski Apple menguasai sedikit pangsa pasar di India, mereka dikabarkan telah memperluas investasinya di sana selama lima tahun terakhir.
Â
Advertisement