Sukses

Video Kanal YouTube Zuni and Family Tembus 2,6 Miliar Views, Kalahkan Raffi Ahmad dan Deddy Corbuzier

Salah satu video dari kanal Zuni and Family di YouTube berhasil mendapatkan hingga miliaran views, melampaui view yang ada di kanal Rans Entertainment dan Deddy Corbuzier.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika berbicara mengenai kreator konten di YouTube yang ramai penonton saat ini, tidak dimungkiri nama-nama kreator besar yang akan muncul. Ada Deddy Corbuzier atau Rans Entertainment milik Raffi Ahmad.

Namun, siapa sangka, konten asal Indonesia yang berhasil meraih jumlah penonton luar biasa berasal dari kanal anak-anak atau keluarga yang bernama Zuni and Family.

Sesuai namanya, kanal Zuni and Family menampiilkan aktivitas tentang anak-anak, mulai dari permainan, tempat liburan, wisata edukasi, hingga sejumlah video-video lucu.

Kanal yang diketahui bergabung di YouTube sejak 2017 ini sekarang sudah memiliki 17,3 juta subscribers. Uniknya, ada salah satu video dari kanal YouTube Zuni and Family mendapatkan jumlah views sangat banyak.

Adapun video yang dimaksud berjudul Keysha Keysha Play Filling Water in Balloons Daddy Finger Nursery Rhymes | Learn Colors With Balloons. Video yang dipublikasikan pada 22 April 2019 ini sekarang sudah mendapatkan 2,6 miliar views di YouTube.

Seperti dalam judul, video itu memperlihatkan seorang anak bernama Keysha yang sedang belajar tentang warna melalui balon jari sambil menyanyikan lagu anak-anak.

Raihan jumlah views tersebut diketahui menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia, serta melampaui video populer yang ada di kanal Rans Entertainment dan Deddy Corbuzier.

Sebagai perbandingan, video paling populer di Rans Entertainment diketahui memiliki sekitar 25 juta views. Sementara di kanal Deddy Corbuzier, konten yang paling banyak ditonton mendapatkan sekitar 37 juta views.

Terkait kepopuleran ini, konten anak-anak di YouTube memang diketahui berhasil menarik banyak views. Salah satu analisis menyebut hal ini terjadi karena YouTube telah dipakai orangtua menjadi sarana hiburan untuk anak-anak mereka.

Ditambah, konten yang disertai lagu akan membuat anak-anak terus menontonnya, dan tidak merasa cepat bosan meski terus diulang. Oleh sebab itu, menurut laporan CashNet USA, kanal anak-anak menjadi salah satu kanal YouTube yang mendapatkan pemasukan paling tinggi secara global. 

2 dari 5 halaman

YouTube Uji Coba Saluran TV Gratis dengan Iklan

Di sisi lain, YouTube sedang menguji saluran TV gratis berisi iklan, dengan menampilkan konten dari perusahaan media tertentu.

Menurut laporan dari The Wall Street Journal, konsepnya mirip dengan layanan seperti Pluto TV, saluran TV langsung Roku, atau pengalaman yang dibangun ke dalam TV dari perusahaan seperti Samsung, LG, dan Vizio.

Dilansir The Verge, Senin (16/1/2023), konsep tersebut menjadi bagian dari model bisnis yang menguntungkan bagi beberapa perusahaan lain.

Laporan pendapatan dari Vizio dan Roku menunjukkan bahwa mereka mendapat lebih banyak keuntungan dari iklan dan komisi langganan ketimbang penjualan perangkat keras.

 

3 dari 5 halaman

Meluncur Tahun Ini

Informasi terbaru menunjukkan Vizio menarik rata-rata US$ 27 per tahun per pengguna, sementara Roku berhasil menjaring lebih dari US$ 44 per tahun.

Seorang juru bicara YouTube yang tidak disebutkan namanya mengkonfirmasi bahwa fitur itu mungkin dapat diluncurkan lebih luas tahun ini. YouTube disebut akan bekerja sama dengan perusahaan seperti Lionsgate dan A&E.

YouTube memang cukup berpengalaman dalam menyediakan konten premium yang didukung iklan, di mana pada tahun 2022 perusahaan telah menambahkan acara TV gratis yang didukung oleh iklan ke dalam katalognya.

4 dari 5 halaman

Capaian YouTube TV

Tahun lalu, perusahaan juga menambahkan saluran gratis ke tab langsung Google TV melalui Pluto TV.

Ada juga YouTube TV, layanan berbayar yang memungkinkan pengguna mendapatkan pengalaman mampir dan menonton yang serupa dengan saluran televisi standar.

Tahun lalu, YouTube mengumumkan berhasil mengantongi sekitar 5 juta berlangganan YouTube TV.

(Dam/Ysl)

5 dari 5 halaman

Infografis Geger Akun Penyebar Hoaks di YouTube. (Liputan6.com/Trieyasni)